Nasib Septian David Maulana di PSIS Semarang, Pelatih Buka Suara Jelang Hadapi Bali United di Liga 1

TRIBUNKALTENG.COM - PSIS Semarang diprediksi bakal tanpa sang kapten yakni Septian David Maulana saat bertandang ke markas Bali United dalam lanjutan Liga 1 2023 - 2024.

PSIS akan menghadapi Bali United di pekan ke-28. Mahesa Jenar membidik poin dalam laga away kali ini pada Jumat (8/3/2024).

Jelang lawan Bali United, pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius buka suara soal Septian David Maulana yang tak dimainkan ketika laga tim Mahesa Jenar melawan Persik Kediri di pekan ke-27 BRI Liga 1 2023/2024 (3/3/2024) lalu.

Padahal Septian David merupakan satu di antara beberapa pemain yang dipastikan selalu tampil dalam 26 laga sebelumnya.

Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius mengaku jika Septian David sedang dalam kondisi tidak prima.

Baca juga: Skor 2-0 Hasil Akhir PSIS Semarang Kini Posisi Liga 1 Digeser Bali United, Jelang Persib vs Persija

Baca juga: Perbuatan Jose Mourinho ke Leandro Paredes Beda Cara De Rossi di AS Roma, PSG dan Juventus Disebut

Hal tersebut menjadi alasan tim pelatih tidak memainkan Septian David.

Gilbert menyebut jika David belum pulih dari cedera hamstring.

"David cedera, dia belum dalam kondisi 100 persen. Dia mengalami hamstring," ujar Gilbert.

Dalam laga tersebut, Gilbert kembali memberi kepercayaan kepada Evan Dimas tampil sebagai starter setelah dalam beberapa laga sebelumnya dimainkan dari bangku cadangan.

Tampil sebagai starter di laga kontra Persik menjadi yang kedua bagi Evan setelah sebelumnya juga diturunkan sebagai starter saat melawan Borneo FC di pekan ke-22 Liga 1.

"Ya Evan pemain profesional. Dia selalu melakukan yang terbaik di latihan. Pemain yang sangat berpengalaman, dia memberikan pengalaman ke tim, dia membantu tim ini melalui pengalamannya, dia memberikan kontribusi yang bagus buat tim," kata Gilbert.

"Di half time saya putuskan untuk menggantinya karena lebih pada alasan taktikal dan tentang performa," jelasnya.

* Harga Tak Masuk Akal Pengganti Carlos Fortes Buat PSIS Semarang Mundur

PSIS Semarang harus mencari alternatif lain pengganti Carlos Fortes di lini depan Laskar Mahesa Jenar.

Sebagaimana diketahui, PSIS Semarang dipastikan gagal merekrut striker Kirgistan Joel Kojo sebagai penganti Carlos Fortes di skuad asuhan Gilbert Agius.

Berdasarkan perkembangan komunikasi melalui sang agen, Joel Kojo mematok harga tinggi jika PSIS Semarang ngotot mendatangkannya.

Atas pertimbangan itu, bos Mahesa Jenar Yoyok Sukawi memilih mencari sosok lain sebagai pengganti Carlos Fortes di lini penyerangan.

PSIS Semarang dikabarkan terus mencari opsi lain untuk mengganti Carlos Fortes.

Dari sumber yang sama, 3 kandidat lainnya yakni Jose Wilkson, Wander Luiz, dan Youssef Ezzejjari.

Sebelumnya, PSIS Semarang secara terang-terangan tertarik pada striker timnas Kirgistan, Joel Kojo yang menjadi penentu kelolosan timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

"Dia juga salah satu pahlawan timnas," kata Yoyok Sukawi seperti dilansir dari BolaSport.com, Kamis (15/2/2024).

"Coba sini yang kenal, kenalkan dia ke saya."

"Siapa tahu cocok."

"Dia juga mainnya ngotot dan punya kecepatan, pasti cocok dengan PSIS Semarang," tambahnya.

Bahkan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi blak-blakan meminati Joel Kojo untuk musim depan.

"Soal Joel Kojo striker dari Kirgistan, dia punya karakter ngotot," kata Yoyok Sukawi.

"Nampaknya cocok jadi buruan musim depan."

"Kami sudah komunikasi sebetulnya," tambahnya.

Pihaknya juga bakal berkonsultasi dengan tim kepelatihan untuk merekrut Joel Kojo.

"Nanti Joel Kojo masuk waiting list musim depan sebagai striker pengganti Carlos Fortes," ujarnya.

"Secara teknis, kami sudah berdiskusi tidak ada masalah melepas Fortes," tambahnya.

Akan tetapi niat Yoyok Sukawi tampaknya sulit terealisasi.

Salah satu agen pemain yang menghubungi Joel Kojo, Aggy Eka Ressy menyatakan sulitnya PSIS Semarang menggaet Joel Kojo.

Pasalnya seiring dengan terkenalnya Joel Kojo, maka dia pun memasang harga tinggi untuk kontraknya.

"Kami sempat membuka komunikasi, namun karena namanya sudah sangat terkenal di Indonesia, harganya ikut melambung," kata Aggy Eka Ressy.

"Itulah mengapa kami mencari opsi lain, kami terus mencari."

"Menurut saya, klub-klub Indonesia mungkin tidak mampu memenuhi tuntutan kontrak yang dia ajukan," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

(TRIBUN KALTENG)