Ramadan 2024

Metode Murojaah untuk Menghafal Alquran, Bisa Diamalkan di Bulan Ramadan 2024

Satu metode untuk menghafal Alquran yang bisa diamalkan di bulan Ramadan 2024 adalah Metode Murojaah.

Editor: amirul yusuf
net
Metode Murojaah untuk Menghafal Alquran, Bisa Diamalkan di Bulan Ramadan 2024 

TRIBUNKALTENG.COM - Bulan Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat islam. Bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dimana setiap perbuatan ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda

Di dalam hadits al-qur’an mengatakan bahwa siapa saja yang membaca satu huruf al-qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan, sungguh kebaikan itu akan datang dengan sendirinya.

Salah satu metode untuk menghafal Alquran yang bisa diamalkan di bulan Ramadan 2024 adalah Metode Murojaah.

Murojaah adalah sebuah istilah dalam bahasa Arab yang berarti "mengulang" atau "mengingat kembali". Istilah ini sering digunakan dalam konteks pembelajaran Al-Quran dan hadis, di mana murojaah mengacu pada metode belajar yang melibatkan pengulangan ayat-ayat yang telah dipelajari sebelumnya.

Baca juga: Doa Akhir Syaban Menjelang Ramadhan 2024, Ustadz Adi Hidayat Anjurkan Dibaca Saat Ditentukan Hilal

Baca juga: Hindari Kebiasaan Penghambat Rezeki, Ini Doa Mustajab Agar Diberi Kelancaran Terutama di Ramadan

Murojaah adalah metode menghafal Al-Quran yang dapat dilakukan dengan dua teknik teknik. Berikut teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan untuk menjaga hafalan Al-Quran.

1. Mengulang dalam Hati
Teknik murojaah yang pertama adalah mengulang dalam hati. Murojaah dengan teknik ini berarti membaca dan menghafal Al-Quran dari dalam hati tanpa perlu mengucapkan secara lisan. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menguatkan dan memelihara hafalan Al-Quran yang sudah dihafalkan.

2. Teknik Mengulang Secara Lisan
Kebalikan dari teknik mengulang dalam hati, teknik mengulang secara lisan  dilakukan dengan dengan mengucapkan hafalan secara lisan. Teknik ini juga memiliki tujuannya tersendiri yakni untuk melatih pendengaran dan lisan saat membaca hafalan Al-Quran dengan pengucapan. Dengan begitu maka dapat menjadi cara untuk mengecek, memeriksa, dan mengetahui bacaan atau hafalan yang belum benar.

* Tips Menghafal Alquran Saat Berpuasa

1. Menghafal di tempat yang sunyi

2. Menghafal saat kondisi pikiran tenang

3. Menghafal setelah bangun tidur

Berikut keistimewaan penghafal Alquran:

1. Termasuk Penduduk Surga

Orang yang menghafalkan Alquran untuk mengharap wajah Allah SWT, bukan untuk tujuan dunia atau harta, maka Allah akan berikan balasan yang mulia, yakni surga-Nya.

Hafalan para shahibul Quran akan menjadi penentu derajat surga. Hal itu sebagaiamana sabda Nabi SAW. Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah SAW bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Artinya:

“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud)

2. Ditemani Malaikat

Dari Aisyah, Nabi SAW bersabda:

“Perumpamaan orang yang membaca Quran sementara dia telah menghafalkannya. Maka bersama para Malaikat yang mulia. Dan perumpamaan yang membaca dalam kondisi berusaha keras (belajar membacanya) maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Memakai Mahkota dan Gelang Kemuliaan di Hari Kiamat

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi SAW bersabda:

“Quran datang pada hari Kiamat dan mengatakan, “Wahai Tuhan, pakaikanlah. Maka dia memakai mahkota karamah (kemuliaan) kemudian mengatakan, “Wahai Tuhan, tambahkanlah dia. Maka dia memakai gelang karamah (kemuliaan). Kemudian mengatakan, “Wahai Tuhan, ridhailah dia, maka (Allah) meridhainya. Dikatakan kepadanya, “Bacalah dan naiklah. Ditambah setiap ayat suatu kebaikan.” (HR. Tirmizi)

Tidak hanya sang pengahafal Quran saja yang dipakaikan mahkota dan gelang kemuliaan, namun kedua orang tuanya juga turut dipakaikan. Dari Buraidah ra., Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang membaca Quran, belajar dan mengamalkannya. Maka dipakaikan pada hari kiamat kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya, cahayanya seperti pancaran cahaya matahari. Dipakaikan dua gelang untuk orang tuanya dimana tidak dapat dibandingkan dengan dunia seisinya. Kedua berkata, “Kenapa kita dipakaikan ini? Dikatakan, “Karena  kedua anak anda mengambil Quran.” (HR. Hakim)

4. Mendapat Syafaat

Alquran akan menjadi syafaat atau pertolongan bagi pemiliknya. Rasulullah SAW bersabda,

"Bacalah Al-Qur'an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat kepada pemiliknya. Bacalah Az-Zarawain (dua surat cahaya) yakni surat Al-Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca kedua surat tersebut. Bacalah surat Al-Baqarah. mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya." (HR. Muslim)

5. Memiliki Kedudukan Khusus

Para penghafal Quran akan didahulukan dalam perkara-perkara dunia, seperti saat salat. Dari Abu Mas’ud Al-Ansori berkata, Rasulullah SAW bersabda:

 يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله فإن كانوا في القراءة سواء فأعلمهم بالسنة فإن كانوا في السنة سواء فأقدمهم هجرة فإن كانوا في الهجرة سواء فأقدمهم سلما ولا يؤمن الرجل الرجل في سلطانه ولا يقعد في بيته على تكرمته إلا بإذنه

Artinya:

“Yang mengimami suatu kaum adalah yang paling banyak hafalan Kitab Allah. kalau dalam bacaan (hafalan) itu sama, maka yang lebih mengetahui sunnah. Kalau dalam sunah sama, maka yang paling dahulu hijrahnya. Kalau dalam hijrahnya sama, maka yang paling dahulu masuk Islam. Dan jangan seseorang menjadi Imam atas saudaranya dalam kekuasaannya. Dan jangan duduk di tempat duduk khusus di rumahnya kecuali atas seizinnya.” (HR. Muslim)

Penghafal Quran juga didahulukan atas lainnya dalam kuburan dihadapkan ke kiblat kalau mengharuskan dikubur bersama lainnya. Dari Jabir bin Abdullah ra. berkata:

“Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengumpulkan dua orang yang wafat pada ‘Perang Uhud’ dalam satu baju kemudian beliau bersabda, “Siapa di antara mereka yang paling banyak mengambil Qur’an? Ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau dahulukan ke dalam liang lahad. Seraya bersabda, “Saya menjadi saksi untuk mereka di hari kiamat. Dan beliau memerintahkan untuk menguburkan dengan darahnya tanpa dimandikan dan tanpa disalati.” (HR. Bukhari)

Selain itu, penghafal Quran juga didahulukan dalam kepemimpinan kalau dia mampu mengembannya.

6. Keinginan Dikabulkan Allah SWT

Dari Sa'id Al-Khudri Ra, Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Allah berfirman, ''Barang siapa yang disibukkan dengan Al-Qur'an dan mengingat-Ku, maka akan aku berikan keutamaan kepadanya lebih besar dari apa yang Kuberikan kepada lainnya dan keutamaan kalam Allah dibanding kalam lain ibarat keutamaan Allah dengan mahluk-Nya." (HR. Trimdzi)

(tribun kalteng / TribunEvergreen )

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved