European Super League
European Super League Bayar Barcelona dan Real Madrid, Liverpool dan AC Milan Tolak Uang Miliaran
European Super League begitu kontroversi. Barcelona dan Real Madrid dilaporkan berpotensi menerima sejumlah uang. Liverpool dan AC Milan tolak.
TRIBUNKALTENG.COM - Kompetisi European Super League begitu kontroversi. Barcelona dan Real Madrid dilaporkan berpotensi menerima sejumlah uang.
Beda degaan Liverpool dan AC Milan yang tak senada European Super League digelar.
Ya, uang diterima Barcelona dan Real Madrid, ada embayaran loyalitas sebesar 1 miliar dolar jika European Super League terwujud di masa depan.
Kompetisi European Super League, Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dengan tegas menyuarakan bahwa dirinya tidak setuju dengan wacana European Super League.
Baca juga: Hasil Transfer Liga Inggris Sinyal Merapatnya Cristiano Ronaldo ke Arsenal, Tinggalkan Al Nassr
Baca juga: Hasil Transfer AS Roma Mengarah ke Pesaing Mile Svilar di AS Roma, Jose Mourinho Lirik Kiper Baru
Serupa klub Man United menegaskan untuk menolak bermain di kompetisi European Super League.
Juga AS Roma dan AC Milan. Namun, ia tetap bahagia karena prospek bergulirnya Super League sampai mengganggu FIFA dan UEFA.
Dari 12 klub yang mendaftar untuk proyek awal yang gagal pada April 2021, dua raksasa Spanyol ini adalah satu-satunya tim yang masih berkomitmen pada rencana yang sangat kontroversial ini.
Bahkan FIFA dan UEFA mengancam klub dan pemain dengan pengusiran dari kompetisi, tetapi Barcelona dan Real Madrid menolak untuk mundur.
Setelah putusan pengadilan, A22 mengumumkan visi mereka untuk Super League yang dimodifikasi, yang melibatkan 64 tim pria dan 32 tim wanita dalam tiga liga terpisah, dibandingkan dengan 12 anggota pendiri dalam kompetisi tertutup.
Menurut Sport, jika gagasan Super League akhirnya terwujud - yang masih dianggap sangat tidak mungkin - baik Barcelona maupun Real Madrid akan menerima €1 miliar (£868,9 juta) sebagai imbalan kesetiaan mereka pada proyek ini.
Barcelona khususnya memiliki motivasi finansial untuk mendorong terwujudnya European Super League, karena Blaugrana masih terbebani utang, yang mencapai 552 juta dolar pada akhir musim 2022-23.
Pembayaran loyalitas ESL ini akan memungkinkan juara La Liga untuk membersihkan utang yang masih menggantung di buku mereka, sementara 10 klub lain yang mundur dari rencana awal dikabarkan harus membayar 300 juta dolar sebagai kompensasi jika mereka tidak berubah pikiran.
Pada April 2021, 12 klub elite Eropa mencetuskan ide untuk mendirikan European Super League atau Liga Super Eropa.
Klub-klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus.
Florentino Perez, sebagai Presiden Real Madrid, menjadi tokoh yang paling vokal dalam mendorong konsep European Super League.
Sejak tahun 2009, ia telah memperjuangkan gagasan kompetisi baru tersebut.
UEFA, yang diwakili oleh Presidennya, Aleksander Ceferin, merespons dengan keras. Ceferin melarang para pemain yang terlibat dalam European Super League untuk mengambil bagian dalam turnamen yang diorganisir oleh UEFA.
"Pemain-pemain yang bermain di tim-tim dalam liga sempalan akan dilarang mengikuti Piala Dunia dan Euro. Kami mendorong semua orang untuk berdiri tegak bersama kami saat kami mengerahkan segala kekuatan untuk memastikan ini (European Super League) tidak akan pernah membuahkan hasil," ujar Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, dikutip dari Goal International.
Sejauh ini ESL tidak mendapatkan banyak dukungan dari klib-klub top Eropa.
Selain Barcelona, Real Madrid dan Napoli, mayoritas klub-klub top Eropa menolak keberadaan ESL.
Klub Liga Inggris, Arsenal baru saja mengeluarkan penyataan resmi terkait kompetisi Europan Super League (ESL).
Dalam pernyataan resminya, Arsenal secara resmi menolak untuk tampil di kompetisi tersebut.
Pernyataan Arsenal itu mengikuti Manchester United yang lebih dulu menolak tampil di kompetisi ESL.
Seperti diketahui, ide digelarnya ESL rupanya masih hidup.
Real Madrid dan Barcelona pun tampaknya belum menyerah memperjuangkan kompetisi tersebut meski ditentang oleh UEFA.
Penggagas ESL pun lantas mengajukan gugatan ke pengadila European Court of Justice dan akhirnya disetujui.
Pihak pengadilan menyatakan UEFA plus FIFA tak bisa melakukan monopoli atas sepak bola.
Kini tiap klub diberi kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin gabung ESL atau tidak.
Keputusan dari pengadilan itu pun langsung ditanggapi oleh klub top Eropa.
Berikut daftar klub yang sudah menolak ESL:
-Manchester United
-Manchester City
-Tottenham
-Chelsea
-Arsenal
-Celtic
-Porto
-Sevilla
-Valencia
-Atletico Madrid
-Real Sociedad
-Villarreal
-Bayern Munchen
-Dortmund
-PSG
-Monaco
-Inter
-AS Roma
-Atalanta
-Feyenoord
( Tribunkalteng.com )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.