Berita Palangkaraya

Patah Tulang Kaki Tertimpa Pohon, Sucipto Tetap Layani Warga Perlu Bantuan Damkar Palangkaraya

Sucipto, Kasi Pengendali Operasi dan Komunikasi Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangkaraya, tampak bertongkat.

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Herman Antoni Saputra
Sucipto, Kasi Pengendali Operasi dan Komunikasi Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangkaraya, tampak bertongkat. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Sucipto, Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangkaraya, tampak mengenakan tongkat.

Pimpinan Damkar Palangkaraya ini biasanya "garang"   ketika bersama anak buahnya dalam memadamkan api dalam setiap kejadian kebakaran.

Namun dalam beberapa minggu ini, dia tampak tidak maksimal dalam melayani warga yang menghubungi Damkar Palangkaraya untuk meminta bantuan.

Setiap pekerjaan mempunyai banyak resiko yang disebabkan oleh lingkungan kerja, alat- alat kerja dan lain sebagainya.

Baca juga: Kisah Penangkal Api Sucipto Sering Kena Prank, Awal Karir Jadi Pegawai Honorer Digaji Rp 150 Ribu

Baca juga: Pemotor Tewas Tabrak Truk Berhenti di Jalan Adi Sucipto Kubu Raya, Usai Kejadian Sopir Truk Kabur

Hal tersebut juga berlaku untuk profesi Rescue Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangkaraya.

Sucipto Personel Damkar Palangkaraya yang  memiliki Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara (Jafung) Analisis Kebakaran Damkar Kota Palangkaraya mengalami patah kaki.

Ia menceritakan perjuangannya selama ini walaupun dala kondisi kaki patah tapi tidak mengurangi semanganya dalam bekerja untuk mengabdi kepada masyarakat.

Sucipto menceritakan kepada Tribunkalteng keadaan nahas yang hampir 2 bulan lalu menimpanya.

"Saya mengalami kecelakaan kerja saat bertugas terkena pohon saat penebangan, saat pohon itu roboh menimpa dahan yang sudah ada di tanah dan langsung menuju bagian belakang kaki saya yang sebelah kiri di bawah lutut," ujarnya kepada Tribunkalteng, Rabu(6/12/2023).

Sucipto tidak melihat sama sekali karena datang arah dari belakangnya di saat ia memandu anggotanya melakukan penebangan.

"Walaupun kaki saya sudah memakai Sefety Boot baja bertandar karena mungkin musibah ya mau gimana lagi karena sudah menjadi resiko pekerjaan kami, " katanya.

Saat kakinya patah terebut ia langsung dibawa anggotanya ke Rumah Sakit Betang Pambelum .

Selama 3 hari di rawat dan sudah di operasi pasang pemasangan pen selama 1,5 bulan ia di perintahkan dokter untuk istirahat di rumah.

Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat Sucipto untuk selalu melayani masyarakat karena baginya membantu sesama adalah suatu kewajiban dan berbuat baik kepada siapa saja. 

"Selanjutnya turun kerja sampai sekarang dan bertanggung jawab sebagaimana tugas seorang Pelayan masyarakat walaupun dalam kondisi yang belum normal," katanya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved