Ustadz Abdul Somad Ungkap Alasan Adanya Puasa Senin Kamis, UAS Jelaskan Sesuai Hadits Rasulullah Saw

TRIBUNKALTENG.COM - Berikut Ustadz Abdul Somad mengungkap alasan adanya puasa senin kamis atau Puasa Sunnah dalam Islam.

Penceramah yang akrab disapa UAS ini menjelaskan alasan adanya puasa senin kamis dalam Islam ini sesuai dalam hadits Rasulullah SAW.

Puasa Senin Kamis merupakan puasa sunnah yang dikerjakan di hari Senin dan Kamis.

Baca juga: Hukum Membaca Surat Yasin dan Al Kahfi di Malam Jumat, Ustadz Abdul Somad Ungkap Keutamaannya

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Jenis Surah yang Dianjurkan Dibaca Ketika Sholat Tahajud, Ada Tata Caranya

Melaksanakan puasa senin dan kamis ini mulai dari saat fajar merekah hingga matahari terbenam.

Dengan melaksanakan puasa ini, maka bisa mengikuti jejak Rasulullah SAW dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Bukan hanya itu, puasa senin kamis ini juga merupakan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Merupakan ajaran Rasulullah Saw, lantas mengapa adanya puasa Senin Kamis?

Melansir melalui Serambinews.com, Ustadz Abdul Somad pernah menyampaikan dalam satu ceramahnya.

Menurut Ustadz Abdul Somad, dalam satu hadits, Rasululllah SAW ditanya sahabat mengapa dirinya puasa Senin Kamis.

"Tiga jawabannya. Hari Senin aku lahir, hari Senin aku dibangkitkan dan hari Senin wahyu diturunkan," kata Ustadz Somad menyampaikan hadits tersebut.

Lalu Nabi SAW ditanya mengapa puasa di Hari Kamis?

"Rasulullah SAW kemudian menjawab, pada hari Kamis, amal umat manusia selama sepekan diangkat pada hari Kamis. Aku suka amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa," terang Ustadz Somad.

Ya Ustadz Abdul Somad menceritakan, dirinya pernah bertemu seorang jamaah dan diberikan brosur isinya menjual suplemen.

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Waktu Melaksanakan Sholat Tahiyatul Masjid, Lengkap Niat dan Tata Caranya

Baca juga: Hal yang Dilakukan Nabi Muhammad Saw Ketika Hujan Turun, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

"Kata dia, suplemen ini bagus untuk tambahan. Dalam brosur itu juga disebutkan ada terapi yang sudah dikembangkan di barat, racun-racun dalam tubuh kita, bisa mati dengan dimakan badan itu sendiri," kata UAS.

"Nama teorinya, fasting therapy alias tidak makan berat. Selama delapan hari dalam sebulan," lanjut Ustadz Abdul Somad.