Berita Palangkaraya

Beras Merek Lahap di Palangkaraya Turun Harga Dipicu Laris Manisnya Beras SPHP, ini Kata Pedagang

pedagang beras di Pasar Kota Palangkaraya mengaku harus menjual lebih murah beras dagangannya karena stok tidak habis.

Editor: amirul yusuf
Tribun Kalteng/Ahmad Supriandi
pedagang beras di Pasar Kota Palangkaraya mengaku harus menjual lebih murah beras dagangannya karena stok tidak habis. 

TRIBUNKALTENG.COM PALANGKARAYA - Madi (56), pedagang beras di Pasar Kota Palangkaraya mengaku harus menjual lebih murah beras dagangannya karena stok tidak habis.

"Stoknya masih banyak, jadi harus jual rugi supaya cepat laku," ucap Madi, Minggu (19/11/2023).

"Misalnya beras Lahap, biasanya Saya jual Rp 16.000 sekarang saya jual Rp 14.000," tambahnya.

Bukan tanpa alasan Madi menjual berasnya dengan harga murah.

Hal ini dilakukan karena masyarakat lebih banyak mencari beras Stabilitas Harga Pasokan Pangan (SPHP) dari Bulog.

"Beras dari Bulog lebih murah, jadi lebih diminati masyarakat," ujar Madi.

Madi mengatakan keuntungan dari menjual beras SPHP bisa menutupi kerugian dari menjual murah beras lainnya.

"Kemarin baru habis 40 (empat puluh) sak 5 (lima) kilogram beras SPHP," kata Madi.

Akhamd Romi Anwar, Manajer SCPP Wilayah Kalteng, menjelaskan program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) merupakan program Bulog untuk menekan kenaikan harga beras.

"Harga beras naik karena pasokan di Pasar berkurang sementara permintaan tetap," ungkapnya kepada TribunKalteng.com saat ditemui di Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah.

Beras SPHP dikirim dari DKI Jakarta ke seluruh Bulog di Indonesia.

"Beras yang didistribusikan bukan beras lokal," tambah Romi.

(Tribun Kalteng)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved