Bursa Transfer Liga 2, Pelatih Sriwijaya FC dan Persipura Rawan Dipecat, PSMS Pinjam Stadion

TRIBUNKALTENG.COM - Bursa transfer Liga 2 2023 - 2024, sejumlah pelatih rawan dipecat setelah meraih hasil kurang maksimal di babak penyisihan grup di antaranya Sriwijaya FC dan Persipura.

Pelatih Sriwijaya FC Yoyo pasrahkan nasibnya ke Manajemen, sedangkan Kelompok suporter Persipura Jayapura, Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963 tidak sreg dengan pelatih saat ini.

Sebagaimana diketahui, laga Sriwijaya FC vs Persiraja Banda Aceh di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Senin (13/11/2023) berakhir imbang dengan skor 0-0.

Meski mendapatkan peluang emas sepanjang laga, namun "mandul" lini serang Laskar Wong Kito tak mampu mengubah papan skor. 

Beruntung penyelamatan gemilang penjaga Gawang SFC Rudi Rajak di akhir babak kedua berhasil menyelamatkan SFC dari kekalahan dari pemuncak klasemen Laskar Rencong.

Baca juga: Transfer Liga Inggris, Al Nassr Tawar Bruno Fernandes dan Ronaldo Direkrut Rival Manchester United

Baca juga: Top Skor Piala Dunia U17 2023: Arkhan Kaka Masuk Jajaran Elit, Striker Mali di Puncak Klasemen

Meski bermain imbang skor kacamata pada babak pertama ini, pasukan Laskar Wong Kito berhasil mendominasi jalannya laga meski tanpa kehadiran suporter di tribun Utara imbas boikot Kelompok Suporter Singa Mania serta selatan yang tampak lenggang penonton.

Tribun Utara di Stadion kebanggaan warga Bumi Sriwijaya ini dikosongkan imbas boikot dari kelompok suporter Laskar Wong Kito, Singa Mania. 

Hal ini merupakan bentuk kekecewaan kelompok suporter Laskar Wong Kito terhadap manajemen Sriwijaya FC.

Tribun Selatan, hanya dipenuhi beberapa suporter hingga Ultras mania yang terus membakar semangat juang Laskar Wong Kito.

Teriakan "Huuu" dan "Yoyo Out" dari para penggemar usai laga menggema hingga ke luar stadion pasca hasil minor yang didapat Laskar Wong Kito.

Menanggapi permintaan para penggemar yang meminta Coach Yoyo untuk keluar, Pelatih SFC, Muhammad Yusup Prasetyo mengatakan dirinya menyerahkan keputusan itu kepada pihak manajemen Sriwijaya FC.

Ia juga enggan mengomentari terkait "Disunat" poin SFC sehingga dikurangi empat poin.

"Apapun keputusannya kita serahkan seluruhnya ke manajemen," kata Yoyo, Senin.

Namun demikian, keseluruhan pertandingan mantan pelatih Kelantan FA Malaysia ini mengucapkan terimakasih kepada para pemain yang telah berjuang keras pada pertandingan pada hari ini.

“Saya berterimakasih kepada seluruh pemain yang telah bertanding pada hari ini. Begitu banyak peluang, namun belum dapat mencetak gol,” katanya.

Menurut dia, setelah melakoni pertandingan dengan Persiraja, hal yang perlu dari Tim Sriwijaya FC adalah pada lini serang.

“Setelah pertandingan hari ini, kami akan berlatih lebih keras lagi, terutama pada lini serang dan memfokuskan latihan finishing touch,” jelasnya.
  
Coach Yoyo panggilan akrab pelatih SFC itu mengatakan dengan tersisa dua pertandingan di kandang Sriwijaya, dirinya optimis untuk memenangkan dua pertandingan tersebut.

“Kami yakin 101 persen akan memenangkan dua pertandingan tersebut,” ujarnya.

Sementara, Coach Persiraja Banda Aceh, Zulkifli berkata bahwa hasil ini merupakan target awal pihaknya. 

"Kita bersyukur atas hasil yang sesuai kita harapkan, berhasil curi satu poin," ujarnya.

Sedangkan Kelompok suporter Persipura Jayapura, Blackpearl Curva Nord (BCN) 1963 menilai, permainan tim Persipura di kompetisi Pegadaian Liga 2 bukan ciri khas tim berjuluk Mutiara Hitam yang sebenarnya.

Ketua Blackpearl Curva Nord 1963, Capo Angky mengatakan, ada beberapa hal yang pihaknya lihat dan perlu diperhatikan oleh manajemen dan manager tim.

"Pelatih dari awal datang, publik sepakbola lebih khususnya pendukung Persipura sudah tidak menyukai cara perekrutan oleh manajemen dan itu terjadi sampai saat ini," kata Capo melalui keterangan tertulisnya, Kamis 9 November 2023.

Menurut Capo, di beberapa media massa, Ketua umum benhur Tomi Mano menyampaikan soal ‘kita’ bakal berjuang kembali ke Liga 1, karena itu juga harapan dari PSSI bahwa Persipura harus kembali ke Liga 1.

"Tetapi yang terjadi di lapangan berbeda, seperti tidak serius membangun tim ini untuk menuju Liga 1. Kami sebagai pendukung Persipura perlu bukti bukan janji-janji," ujarnya.

Capo menganggap, formasi 4-4-2 yang diterapkan Tony Ho gagal total dalam enam pertandingan.

Kami merindukan sosok pelatih yang mampu membangun tim secara solid dan memiliki banyak opsi dalam setiap Laga," pungkasnya.

Dikatakan, pihaknya juga melihat para pemain masih bermain terlalu santai dan tidak sungguh-sungguh untuk meraih sebuah kemenangan.

"Mainnya kurang garang, terlalu santai dan kurangnya daya juang. Mental ini yang harus diperbaiki, bermainlah seperti sebuah tim bukan untuk nama besar kalian sendiri," tegasnya.

Ia menambahkan, manajemen harus secepatnya mengganti coach Tony Ho sebelum tim bertolak ke Balikpapan dalam laga away.

"Tentu, agar tim mempunyai persiapan sendiri di kandang."

"Ingat, kita hanya memiliki sisa 5 laga dan semua harus wajib mendapatkan hasil posistif. Kalau betul-betul mau melangkah ke babak berikutnya," pungasnya.

* PSMS Medan Ajukan Peminjaman Stadion

Pemkab Deli Serdang mengaku sudah menerima permohonan pemakaian Stadion Baharoeddin Siregar untuk tempat pertandingan kompetisi Liga 2 Pegadaian dari managemen PSMS Medan. Hal ini seiring dengan akan direnovasinya Stadion Teladan Medan. PSMS Medan merupakan klub Liga 2 ketiga yang memohon pemakaian Stadion Baharoeddin Siregar.

"Permohonan dari PSMS sudah dari awal kita terima. Ya dipakai untuk tiga klub lah nanti karena sudah ada PSDS dan Sada Sumut. PSDS pun pakai permohonan juga, administrasi dilengkapi juga," ujar Kabag Umum Setdakab Deli Serdang, Wagino Sajali Senin, (13/11/2023).

Meski PSMS Medan sudah jauh hari memasukkan permohonan izin pemakaian kepada Pemkab namun disampaikan penggunaannya baru akan dimulai ketika Stadion Teladan yang menjadi markas mereka akan dikerjakan untuk renovasi. Selagi belum ada pengerjaan maka akan tetap memakai Stadion Teladan. Hal itu telah disampaikan pihak managemen saat diundang oleh Pemkab Deli Serdang.

"Kita sudah sempat lakukan rapat koordinasi dengan semua klub yang mau pinjam. Waktu itu rapatnya dipimpin sama Pak Asisten II. Cuma waktu rapat dulu orang itu belum tau kapan akan mulai pakai stadion kita, katanya sejauh belum direnovasi mereka akan pakai Teladan dulu. Kalau sekarang belum ada lagi bilang ke kita,"ucap Wagino.

Pria yang akrab disapa Anca ini mengatakan Pemkab akan mengenakan retribusi kepada PSMS seperti retribusi yang dikenakan kepada klub Sada Sumut. Sebelum pemakaian harus terlebih dahulu membayar retribusi. Besarannya sesuai dengan Perda nomor 5 tahun 2020 tentang retribusi. Untuk hitungannya berdasarkan pemakaian fasilitas yang akan dipakai dalam satu hari kegiatan. Untuk yang termahal adalah tarif pemakaian lapangan yang besarannya Rp 1 juta untuk satu kali pakai.

"Sewa lapangan Rp. 1.000.000,-/hari, sewa Tribun Rp. 500.000,-/hari dan sewa bangku Rp. 500,-/bangku. Semuanya ini sesuai dengan retribusi yang ada di Perda. Itu satu hari sebelum dipakai ya dibayar dulu kepada kita," kata Anca.

Selain itu, pihaknya sudah ada menyampaikan kepada pihak klub soal tanggung jawab pemakaian lapangan. Apabila ada kerusakan fasilitas disaat sedang penggunaan stadion maka akan menjadi tanggungjawab dari klub.

"Nantikan ada kesepakatan kalau sudah mau pinjam. Kesepakatan itu akan dituangkan dalam bentuk tulis. Ya kalau ada yang rusak harus bertanggungjawab," ucap Anca.

Meski Bagian Umum Setdakab menjadi pengelola Stadion Baharoeddin Siregar namun untuk pemeliharaan disampaikan Anca menjadi kewenangan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikataru) Pemkab. Untuk pengaturan jadwal pemakaian lapangan menjadi tanggungjawab dari Panpel atau PSSI.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

(TRIBUN KALTENG)