Liga 1 2023
Akhirnya Eks PSIS Budiono Santoso Dijanjikan Wali Kota Semarang Akan Terima Bantuan, ini Kata Ita
Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) membantu biaya sewa rusun dan biaya pendidikan kedua anak Budiono Santoso, eks pemain PSIS Semarang.
SEMARANG, TRIBUNKALTENG.COM - Akhirnya Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akan membantu biaya sewa rusun dan biaya pendidikan kedua anak Budiono Santoso, eks pemain PSIS Semarang.
Pemain PSIS Semarang era 1994-1995-an yang saat ini digerogoti penyakit.
Seperti diketahui, saat ini Budiono Budiono Santoso sedang berjuang melawan penyakitnya seperti diabetes dan katarak. Kedua penyakit itu memaksanya tak bisa bekerja dan hidup mengandalkan bantuan.
Sementara kedua anaknya juga sempat menjadi pemulung. Hal itu membuat mereka telat mendapatkan pendidikan.
"Nanti saya akan bantu bayar sewa rusunnya," kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melalui keterangan resminya, Senin (30/10/2023).
Perempuan yang akrab disapa Ita tersebut berharap, operasi katarak yang akan dijalani Budiono dapat berjalan lancar sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya kembali.
"Dan anaknya yang masih sekolah akan di-support biaya pendidikan oleh Pemerintah Kota Semarang," ujar Ita.
Selain diabetes dan katarak, Budiono juga kesulitan bernapas akibat cedera patah hidung yang dialaminya saat masih aktif menjadi atlet sepak bola.
"Saya sudah minta Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk mengecek kondisi yang bersangkutan beberapa hari yang lalu," ujar dia.
Baca juga: Eks Pemain PSIS Hidup Terlunta-lunta, Anaknya Terpaksa Menjadi Pemulung
Saat ini, dari puskesmas sekitar juga sudah melakukan cek kesehatan dan sudah membuat rujukan ke rumah sakit untuk kebutuhan oprasi Budiono.
"Rujukan itu agar bisa segera melaksanakan operasi katarak Mas Budi (Budiono)," imbuh Ita.
Budiono tinggal bersama kedua anaknya di rumah susun, sementara istrinya setahun belakangan mengalami stroke sehingga kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro.
Informasi yang dia terima, Budiono tidak berpenghasilan dan untuk kebutuhan sehari-hari selama ini mengandalkan bantuan dari teman-teman mantan sesama atlet.
"Karena itu kami sudah memberikan bantuan uang tunai Rp 1 juta. Selain itu juga kita berikan dua kasur, dua paket sembako, dan dua selimut," terang Ita.
Seperti diketahui, Budiono merupakan pemain yang pernah membela PSIS Semarang pada Divisi Utama Liga Indonesia 1994–95 atau Liga Indonesia I (Ligina I).
Ligina 1 merupakan musim dimulainya Liga Indonesia setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama dengan nama "Liga Dunhill".
Kabar, eks pemain PSIS Semarang era 1994-1995 yang kini bernasib pilu.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan, saat ini Budiono tengah sakit diabetes dan hidung pecah akibat cedera saat masih aktif bermain bola.
Pasalnya, bukan hanya mengandalkan bantuan untuk menyambung hidup, kondisi kesehatannya pun memprihatinkan.
Melansir kompas.com, Manajemen PSIS Semarang memberikan bantuan kepada eks pemain PSIS era 1994-1995-an yang bernama Budiono Sutikno.
Budiono merupakan pemain yang pernah membela PSIS Semarang pada Divisi Utama Liga Indonesia 1994–95 atau Liga Indonesia I (Ligina I).
Ligina 1 merupakan musim dimulainya Liga Indonesia setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama dengan nama "Liga Dunhill".
Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan, saat ini Budiono tengah sakit diabetes dan hidung pecah akibat cedera saat masih aktif bermain bola.
"Dan mata sedikit buta karena katarak," jelas Yoyok dalam ketenangan resminya, Rabu (25/10/2023).
Sementara sang istri juga mengalami stroke dalam setahun terakhir.
Selain itu, anak kedua Budiono juga mengalami buta huruf akibat ada kelainan.
"Ini sebagai wujud kepedulian PSIS kepada mantan pemain yang membutuhkan," paparnya.
Dia berharap, bantuan PSIS Semarang dapat bermanfaat dan mengurangi beban yang selama ini dipikul oleh Budiono dan keluarganya.
"Semoga apa yang diberikan PSIS bermanfaat dan mengurangi beban yang beliau pikul," ujar Yoyok.
Sementara itu, Budiono mengucapkan terima kasih kepada manajemen PSIS atas bantuan yang dia dapat.
"Terima kasih Pak Yoyok. Karena masih umroh, saya minta oleh-oleh air zamzam dari Arab Saudi dan ditunggu kedatangan Pak Yoyok ke sini," beber Budiono saat video call dengan Yoyok Sukawi.
Mengutip Sripoku.com, nasib memilukan harus dirasakan mantan pemain klub PSIS Semarang, Budiono Sutikno.
Nasib Budiono Sutikno, legenda PSIS yang kini hidup susah di rusun (Instagram @psisfcofficial)
Pernah memperkuat Laskar Mahesa Jenar di masa 1994 hingga 1995, nasib Budiono Sutikno kini sangat menyedihkan.
Kondisi kehidupannya yang semakin berat memaksa Budiono Sutikno terpaksa mengandalkan bantuan dari para relawan dan rekan sejawatnya selama menjadi pemain sepakbola.
Pelatih Rahmat Darmawan dan Aji Santoso menjadi satu dari beberapa rekan Budiono Sutikno yang membantunya untuk tetap bertahan hidup.
"Mencukupi kebutuhan keluarga bantuan dari teman bola-bola."
"Yang paling dominan itu Aji Santoso dan Rahmat Darmawan," kata Budiono, saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (26/10)2023).
Selain dari rekan, anak pertamanya juga pernah bekerja sebagai pemulung untuk menyukupi kebutuhan keluarganya.
"Untuk aktivitas sehari-hari susah."
"Sampai anak saya yang pertama cari rosok."
"Sekarang anak pertama 16 tahun, kedua 14 tahun," ujar dia.
Meski demikian, dia bersyukur masih mempunyai kartu BPJS.
Saat ini, anaknya juga bisa sekolah dengan cara kejar Paket C.
"Alhamdulillah BPJS punya, dari pemerintah belum," imbuh dia.
Diakui Budiono, tubuhnya kini tak sekuat saat ia masih menjadi atlet sepak bola.
Penyakit diabetes benar-benar menggerogoti tubuhnya.
Matanya juga mengalami katarak, sementara hidungnya pecah dan membuatnya susah bernapas.
Penderitaannya kian bertambah karena istrinya terserang stroke sejak satu tahun yang lalu.
Saat ini, keluarganya tak mempunyai penghasilan.
Karena keterbatasan ekonomi, dia terpaksa tinggal di sebuah rumah susun di Kota Semarang bersama dua anaknya.
Sebelum di rusun, dia juga pernah tinggal di kos-kosan.
"Pernah tinggal di kos tapi tak bisa bayar."
"Akhirnya terusir."
"Baru 5 tahun di rusun saya," terang dia.
Seperti diketahui, Budiono merupakan pemain yang pernah membela PSIS Semarang pada Divisi Utama Liga Indonesia 94–95 atau Liga Indonesia I (Ligina I).
Ligina 1 merupakan musim dimulainya Liga Indonesia setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama dengan nama "Liga Dunhill".(*)
( Tribunkalteng.com / Kompas)
| TV Online Indosiar, Link Live Streaming Madura United vs Persib Bandung Final Liga 1 Pukul 19.00 Wib |
|
|---|
| Live Gratis Indosiar, Link Streaming Borneo FC vs Bali United TV Online Liga 1 Pukul 19.00 Wib |
|
|---|
| Bobotoh Diminta Berdoa Jelang Madura United vs Persib Bandung, Ini H2H Calon Juara Liga 1 2023 |
|
|---|
| Prediksi Borneo FC vs Bali United Penentu Juara 3 Liga 1 Live TV, Madura United vs Persib di Final |
|
|---|
| Kondisi Persib Bandung dan Borneo FC Disentil Pelatih Bali United, Jelang Final Liga 1 Live Indosiar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.