Berita Kotim
Sambut Rabu Terakhir Bulan Safar, Warga Sampit Tetap Lestarikan Tradisi Memasak Bubur Baayak
Warga Sampit tetap melaksanakan tradisi Bubur Bayaak saat menyambut Rabu terakhir di Bulan Safar.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Proses pembuatannya melalui tahapan pengayakan atau penyaringan. Bubur Baayak diolah dengan terlebih dahulu membuat adonan kental, yang terbuat dari bahan tepung beras dan garam.
Gula merah direbus sampai menjadi cairan air gula. Setelah mendidih letakkan nyiru atau tampa berlubang kecil-kecil untuk me'ayak adonan. tersebut hingga jatuh ke dalam rebusan air gula tadi.
"Lalu diaduk sampai mengental, apabila butiran adonan tadi timbul kepermukaan, berarti sudah masak. Proses pengadukan ini biasanya membutuhkan waktu cukup lama, kurang lebih 2 jam, makanya untuk memasak bubur ini kami bergantian mengaduk," jelasnya.
Ia menambahkan, tahun ini pihaknya menyiapkan 1000 porsi Bubur Baayak untuk dibagikan kepada masyarakat.
Disamping menjaga tradisi, kegiatan tersebut juga sebagai wadah untuk mempererat kerukunan dan keharmonisan warga. Sehingga, diharapkan kegiatan tersebut tetap terjaga kedepannya.
| Penanganan Buaya Bukan Lagi Wewenang BKSDA tapi KKP |
|
|---|
| Diamanahi untuk Dijaga, Karyawan 51 Tahun Lakukan Tindakan tak Senonoh pada Anak di Kotim |
|
|---|
| Viral Pengendara Motor Gendong Orangutan di Sampit Kalteng, BKSDA Ambil Langkah |
|
|---|
| AKBP Muhammad Fadli Jabat Kepala BNK Kotim |
|
|---|
| DPRD Kotim Dorong Penyelesaian Masalah Sapi Masuk Kebun Warga di Bapeang Lewat Musyawarah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Bubur-Baayak-fbljhf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.