Berita Palangkaraya

137 Karhutla di Palangkaraya di Agustus, Water Bombing Fokus Wilayah Ring 1 Kalteng dan Bagian Barat

Helikopter Water Bombing difokuskan pada wilayah ring q di Kalteng dan wilayah Barat yang diangkap cukup berpotensi besar terjadi karhutla

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
Helikopter water bombing saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya, beberapa hari lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Karhutla di Kalteng termasuk di Kota Palangkaraya kian hari semakin tak terkendali dan kasus pun bertambah.

Upaya pemadaman baik jalur darat dan udara terus dilakukan Personel Satgas Karhutla maupun relawan.

Namun Helikopter Water Bombing jarang terlihat melakukan pemadaman melalui jalur udara saat kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah beberapa hari ini.

Menggilanya kebakaran hutan dan lahan tentunya menjadi kekhawtiran para Satgas Karhutla dan masyarakat.

Bahkan pada 2 September 2023 lalu, Satgas Kathutla mencatat 20 titik lokasi karhutla dalam sehari.

Serta tercatat lahan yang terbakar dalam sehari luasnya mencapai 27 hektare lebih yang ditangani oleh Satgas Karhutla.

Terkait operasional helikopter water bombing, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib memberikan tanggapan.

Baca juga: Padamkan Lahan di Jalan Yos Soedarso, Satgas Karhutla Palangkaraya Terpaksa Pakai Sumur Bor Warga

Baca juga: Karhutla di Palangkaraya Makin Menggila, Dalam Sehari 20 Titik Lahan Terbakar Luasan 27,12 Hektar

“Pemadaman menggunakan Helikopter Water Bombing setiap dilakukan, bahkan sampai 3 sorti penerbangan, yang biasanya hanya 2 sorti penerbangan,” jelasnya, Senin (4/9/2023).

Selain itu, dirinya pun memberikan tanggapan terkait waktu penggunaan atau operasional Helikopter Water Bombing sudah habis di Kalteng.

“Untuk batas waktu operasional tidak benar, kontrak heli memang dibuat per 100 jam terbang, tapi sebelum mencapai limit operasi sudah diusulkan perpanjangannya, jadi operasi di Kalteng tetap berlanjut,” terang Ahmad.

Kepala BPB-PK menjelaskan, penggunaan Helikopter Water Bombing untuk melakukan pemadaman melalui jalur udara.

“Penggunaan helikopter water bombing sampai dianggap kondisi karhutla bisa dikendalikan atau ada kebijakan lain dari BNPB selaku penyedia anggaran dan pemilik kegiatan,” terangnya

Sampai saat ini masih terus berjalan penggunaan Helikopter Water Bombing untuk pemadaman api melalui satgas udara.

Dirinya menjelaskan, saat ini pihaknya terus memaksimalkan Satgas Karhutla dalam pemadaman melalui jalur darat.

“Satgas darat memang dimaksimalkan, setiap regu perhari bisa berpindah 2 atau 3 lokasi saling back up seluruh elemen di lapangan,” jelas Ahmad.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved