Liga 2 2023

Masalah Uang Liga 2 Disorot, Rp 18 Miliar Biaya Produksi TV Jadi Persoalan Selain Pemain Asing

Persoalan di Liga 2. Presiden Persiba Balikpapan,  yang juga sebagai juru bicara Liga 2, Gede Widiade membeberkan hasil owner meeting Liga 2.

Editor: Nia Kurniawan
Instagram Liga 2 match
Persoalan di Liga 2. Presiden Persiba Balikpapan,  yang juga sebagai juru bicara Liga 2, Gede Widiade membeberkan hasil owner meeting Liga 2. 

TRIBUNKALTENG.COM - Ada persoalan di Liga 2. Presiden Persiba Balikpapan,  yang juga sebagai juru bicara Liga 2, Gede Widiade membeberkan hasil owner meeting Liga 2 yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada Kamis (20/7/2023) lalu.

Pada rapat tersebut, Gede Widiade menyebut ada tiga hal penting yang dibahas, yakni mengenai operasional kompetisi, pemain asing, dan subsidi di Liga 2.

Pembahasan mengenai operasional kompetisi dan pemain asing berjalan lancar, bahkan seluruh klub Liga 2 menyetujui penggunaan dua pemain asing di Liga 2.

“Kalau mengenai operasional rekan-rekan sepakat bahwa yang mereka minta dalam kepastian jadwal, kepastian regulasi agar segera teman-teman bisa mempelajari dengan baik dan segera dapat mempersiapkan tim dengan baik,” kata Gede Widiade di kawasan Mampang, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Kabar Baik Persib, Pelatih yang Ditunggu Bobotoh di Liga 1 Akhirnya Dinego Maung Bandung

Baca juga: Hasil Pep Guardiola Man City vs Yokohama 2 Gol Haaland, Bandingkan Pochettino di Laga Chelsea

Dia meluruskan sejumlah kabar miring yang menyebut para pemain asing Liga 2 memiliki gaji yang tinggi.

Kenyataannya, para pemain lokal punya gaji yang lebih besar dari pemain asing.

“Lalu untuk pemain asing, semua klub menyetujui bahwa pemain asing wajib di Liga 2. Kami juga sepakat bahwa isu yang mengatakan biaya pemain asing Liga 2 lebih mahal dari pemain lokal itu ternyata tidak mendasar karena hampir sebagian besar pemain-pemain lokal itu gajinya cukup tinggi dibanding pemain asing yang ada di bawah pemain lokal dengan level tersebut,” jelasnya.

Khusus pemain asing, eks-Bos Persija Jakarta itu juga menjelaskan hadirnya pemain asing bukan alasan klub-klub Liga 2 meminta kenaikan subsidi sebesar Rp 2 Miliar.

Permintaan subsidi sebanyak Rp 2 Miliar dipergunakan untuk pembiayaan akomodasi klub-klub saat tampil di kompetisi Liga 2 2023/2024.

“Jadi isu-isu yang mengatakan bahwa pemain asing lebih tinggi itu yang menyebabkan kita klub Liga 2 minta Rp 2 Miliar itu bukan ya. Jadi tolong masyarakat juga tahu, APPI juga tahu, suporter juga tahu yang mempertinggi itu biaya klub,” ungkap Gede Widiade.

Gede juga sangat heran dalam owner meeting Liga 2, PT LIB juga menjabarkan biaya produksi TV yang sangat tinggi, yakni Rp 18 Miliar,

Itu artinya subsidi dari TV sebesar Rp 20 Miliar untuk klub tinggal tersisa Rp 2 Miliar dan itu yang harus dibagikan kepada 28 klub Liga 2.

Tak hanya itu, broadcast TV yang dipakai juga sama dengan Liga 1, dan pastinya pertandingan-pertandingan Liga 2 bakal disiarkan di hari-hari seperti Senin dan Selasa yang menurutnya sangat sulit dijual ke sponsor.

“Kemudain TV-nya minta karena Liga 2, tidak mungkin prime time slotnya diatur di hari Senin, Selasa jam 3. Ketum (Erick Thohir) coba bayangkan kami tidak memperoleh uang dari tiket tetapi biaya panpel tetap, ini yang tidak pernah dipikirkan oleh rekan-rekan di LIB atau PSSI,” ujar Gede.

“Sekarang kami meminta kepada LIB selaku calon operator yang ditunjuk oleh PSSI minta Rp 2 M dengan pertimbangan-pertimbang tadi; biaya hidup sudah tinggi, biaya operasional sudah tinggi, jarak juga jauh. Mohon dipertimbangkan,” pungkasnya.

Sumber: BolaSport.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved