Berita Palangkaraya

Alumni UPR Berjualan "Buah Langka" di Saat Banjir Durian di Palangkaraya, Sehari Dapat Rp 1 Juta

Saat ini Palangkaraya dibanjiri penjual buah durian dari berbagai daerah, alumni UPR ini tidak lantas ikut arus

Penulis: Lidia Wati | Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Kalteng/Lidiawati
Alumni Universitas Palangkaraya (UPR), Eben Andrian berjualan buah lontar yang banyak memiliki manfaat posttif untuk kesehatan, namun sulit ditemukan di Palangkaraya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Berani tampil beda dalam berjualan dilakukan tiga alumni Universitas Palangkaraya (UPR), Eben Andrian, Herlin dan Devina. 

Saat ini Palangkaraya dibanjiri penjual buah durian dari berbagai daerah, namun Rian (sapaan akrab Eben Andrian) dan kedua temannya tidak lantas ikut arus berjualan buah serupa.

Mereka justru memilih berjualan buah lontar atau biasa disebut siwalan. "Buah langka" di Palangkaraya.

Hasilnya lumayan, tiap hari mereka mampu memperoleh pendapatan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Seperti yang dilihat langsung oleh Tribunkalteng.com, Sabtu (22/7/2023), dalam waktu sekira 1 jam setidaknya ada 6 pembeli yang datang.

Setiap orang membeli lebih dari satu buah. Mereka berasal dari berbagai lapisan.

"Penasaran rasanya seperti apa. Di sini (Palangkaraya) kan jarang ada yang menjual. Saya melihatnya di Tiktok dan penasaran ingin mencoba," ucap seorang pembeli, Vina.

"Pernah seorang selebgram Palangkaraya ke sini," timpal Rian.

Rian yang berjualan di kawasan Jalan G Obos Palangkaraya ini, menjual satu buah seharga Rp 20 ribu.

Harga dibanderol segitu karena di Palangkaraya, buah lontar termasuk langka atau sulit didapatkan.

Buah lontar yang dijual Rian dan dua temannya itu didatangkan dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang tentu memerlukan biaya pengiriman.

Ya, buah lontar atau Borassus flabeliffer, sangatlah langka di Palangkaraya bahkan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Buah berasa manis dan segar saat dikonsumsi itu masuk golongan palma yang tumbuh di kawasan pesisir.

Lontar banyak tumbuh di daerah tropis. Wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara menjadi habitat utama pohon lontar.

Untuk di Indonesia, pohon lontar dapat ditemui di Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Alumni Universitas Palangkaraya (UPR), Eben Andrian berjualan buah lontar yang banyak memiliki manfaat posttif untuk kesehatan, namun sulit ditemukan di Palangkaraya.
Alumni Universitas Palangkaraya (UPR), Eben Andrian berjualan buah lontar yang banyak memiliki manfaat posttif untuk kesehatan, namun sulit ditemukan di Palangkaraya. (Tribun Kalteng/Lidiawati)
Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved