Perang Tottenham vs Juventus Berebut Eks Pemain Mourinho, Zaniolo Ingin ke Liga Italia Lagi

TRIBUNKALTENG.COM - Perang Juventus melawan Tottenham Hotspur bakal terjadi untuk memperebutkan eks pemain AS Roma, Nicolo Zaniolo.

Saat ini, Nicolo Zaniolo yang pernah menjadi bomber andalan Jose Mourinho di AS Roma merumput di Liga Turki bersama klub Galatasaray.

Namun, kabarnya untuk musim depan, Galatasaray membuka opsi peminjaman bagi klub yang meminati Nicolo Zaniolo.

Tottenham Hotspur dan Juventus, seperti dilansir Tutto Juve, kini bersaing memperebutkan pemain Timnas Italia tersebut.

Baca juga: Diperebutkan 2 Klub, Mourinho Bisa Goodbye AS Roma, Kans Satu Klub Bareng Neymar di Liga Arab

Baca juga: Tawaran Rp 416 Miliar Agar Tinggal AS Roma dan Liga Italia, Jose Mourinho Ditemui Petinggi Al Hilal

Baca juga: Pewaris Nomor Punggung Zaniolo di AS Roma, Mourinho Dapat Pemain Gratisan di Liga Prancis

Sebenarnya, selama memperkuat Galatasaray, Nicolo Zaniolo bermain cukup mengesankan.

Dia mencetak lima gol dalam 10 penampilannya.

Namun, kabarnya Nicolo Zaniolo ingin kembali bermain di Liga Italia dan itu langsung direspons oleh Juventus.

Masalahnya, Tottenham Hotspur juga intes mendekati dan merayu Nicolo Zaniolo untuk bermain di Liga Inggris.

Selain itu, Juventus lebih menginginkan skema kontrak permanen daripada status pinjaman seperti tawaran Galatasaray.

Sebaliknya, Tottenham Hostpur yang kini dibesut pelatih Ange Postecoglou, siap mengikuti skema dari klub asal Nicolo Zaniolo.

Kontroversi

Kepindahan Nicolo Zaniolo dari AS Roma ke Galatasaray diwarnai kontroversi.

Pasalnya, nasibnya sempat digantung gegara tidak mau memenuhi keinginan tim yang menjalin kesepakatan nilai transfer dengan tim Liga Inggris, Bournemouth.

Sementara Nicolo Zaniolo ngotot hanya ingin pindah ke AC Milan, meski tim Liga Italia ini tidak mampu memenuhi persyaratan nilai transfer.

Nicolo Zaniolo pernah pula bicara tentang borok eks timnya AS Roma besutan Jose Mourinho.

Dia mengaku pernah dibekukan dari tim oleh Mourinho gegara sikapnya itu.

Pemain asal Italia mengaku sangat kecewa, bukan hanya karena keinginannya tidak dipenuhi, tetapi melihat manajemen AS Roma hanya berpikir soal uang.

Zaniolo pun kepada Gazzetta dello Sport menilai dirinya hanya dijadikan mesin uang oleh AS Roma.

"Saya bisa bicara berjam-jam soal janji yang tidak dipenuhi. Mereka bilang saya pemain penting, tapi ternyata cuma untuk mencari keuntungan (uang)," ujar Zaniolo.

"Selama dua tahun saya diberi tahu kalau kontrak baru sudah siap. Pada Januari tahun lalu saya meneken kontrak yang bayarannya sedikit lebih besar dari yang saya dapat karena saya bahagia di AS Roma dan saya tahu ada masalah dengan Financial Fair Play."

"Setelah banyak pembicaraan, saya bosan. Kalau saya harus merenungkan perpisahan saya, saya kira yang lain juga seharusnya begitu," lanjut pemain berusia 23 tahun itu.

Tak hanya manajemen dan Jose Mourinho, Zaniolo juga mengaku sangat kecewa terhadap teman-teman satu tim di AS Roma.

"Saya kecewa dengan reaksi dari hampir semua orang. Saya tidak akan sebut nama, tapi beberapa dari mereka bilang kami seperti keluarga tapi bahkan mereka tidak bilang selamat tinggal kepada saya," tegasnya. (*)