PLN UIP3B Kalimantan

Electrifying Agriculture PLN Dorong Masyarakat Korban PHK Bangkit Jadi Petani Sukses

Misrani mengungkapkan bantuan dari PLN berupa teknologi Electrifiying Agriculture di tahun 2021 menjadi oasis bagi kelompok taninya

Editor: Dwi Sudarlan
PLN UIP3B Kalimantan
Bantuan teknologi Electrifiying Agriculture dari PLN membantu Gapoktan Kayuh Baimbai yang beranggotakan  korban PHK massa; bangkit dan menjadi petani sukses. 

TRIBUNKALTENG.COM - Momentum Hari Kebangkitan Nasional menjadi pengingat perjuangan bangkitnya perekonomian Indonesia setelah 3 tahun diterjang badai pandemi Covid-19.

Banyak orang yang harus menelan pil pahit karena terpaksa kehilangan pekerjaannya.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kayuh Baimbai binaan PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban atau PLN UIP3B Kalimantan menjadi salah satu yang mampu bertahan di tengah badai tersebut.

Menjadi wadah bagi para milenial dan kaum wanita Desa Simpang Empat, Pengaron yang kehilangan pekerjaannya untuk bangkit dan beralih profesi menjadi petani.

Misrani, Ketua Gapoktan Kayuh Baimbai menuturkan, semula kelompoknya hanya beranggotakan 24 orang yang bertani secara konvensional dengan mengandalkan curah hujan.

Saat itu hanya hanya bisa panen 1 kali dalam setahun.

"Kondisi panen yang pelik tersebut menambah sulitnya kami bertahan di masa pandemi" ungkap Misrani.

Misrani mengungkapkan bantuan dari PLN berupa teknologi Electrifiying Agriculture di tahun 2021 menjadi oasis bagi kelompok taninya.

Bantuan teknologi Electrifiying Agriculture dari PLN membantu Gapoktan Kayuh Baimbai yang beranggotakan  korban PHK massa; bangkit dan menjadi petani sukses.
Bantuan teknologi Electrifiying Agriculture dari PLN membantu Gapoktan Kayuh Baimbai yang beranggotakan  korban PHK massa; bangkit dan menjadi petani sukses. (PLN UIP3B Kalimantan)

Dengan sistem pengairan tetes (fertigasi) yang menggunakan pompa air bertenaga listrik sangat membantu sehingga dapat panen 3 kali dalam setahun.

"Dengan keberhasilan ini, kelompok tani kami dilirik banyak kelompok lainnya. Sekarang kami mengayomi 10 kelompok tani lainnya dengan anggota 133 orang" ungkap Misrani.

Misrani menceritakan kebanyakan anggota Gapoktannya adalah milenial dan wanita yang terdampak PHK massal saat masa pandemi.

Bertani menjadi lapangan kerja yang menyelamatkan nafkah hidup mereka.

"Alhamdulillah banyak petani yang tertolong berkat fertigasi ini. Kebanyakan dari mereka malah mengandalkan bertani sebagai pendapatan utamanya" ujar Misrani.

Abdul Salam Nganro, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, mengapresiasi perkembangan Gapoktan Kayuh Baimbai.

Bantuan teknologi Electrifiying Agriculture dari PLN membantu Gapoktan Kayuh Baimbai yang beranggotakan  korban PHK massa; bangkit dan menjadi petani sukses.
Bantuan teknologi Electrifiying Agriculture dari PLN membantu Gapoktan Kayuh Baimbai yang beranggotakan  korban PHK massa; bangkit dan menjadi petani sukses. (PLN UIP3B Kalimantan)

Listrik menjadi pendorong meningkatnya kualitas pertanian yang sebelum konvensional menjadi electrifying Agriculture.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved