Penembakan di Kantor MUI

Identitas Penembak Kantor MUI Ternyata Residivis, Warga Lampung dan Usia Sudah Memasuki Lansia

identitas pelaku penembakan kantor MUI,inisialnya M. KTPnya Lampung. Usia sekitar 60-an

Editor: amirul yusuf
Youtube Kompas TV
Pelaku penembakan kantor MUI dibekuk polisi, Selasa (2/5/2023) (kiri). Penampakan kantor MUI usai ditembak (kanan). identitas pelaku penembakan kantor MUI,inisialnya M. KTPnya Lampung. Usia sekitar 60-an 

TRIBUNKALTENG.COM - Inilah identitas pelaku penembakan kantor MUI yang terjadi pada Selasa (2/5/2023).

Kepolisian RI mengungkap identitas pelaku yang menjadi aktor penembak kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pelaku merupakan seorang warga lampung dengan usia 60 tahun.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyampaikan identitas itu didapatkan setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap jenazah pelaku.

"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M. KTPnya Lampung. Usia sekitar 60-an," ujar Komarudin saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023).

Hingga saat ini, kata Komarudin, jenazah pelaku sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pelaku kini dalam proses autopsi oleh tim kedokteran.

Ia menuturkan bahwa proses autopsi tersebut untuk mengetahui penyebab kematian dari pelaku. Namun, dia menemukan adanya obat-obatan dari tas milik pelaku.

"Saat ini sedang mau diautopsi. Nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan buku rekening dan beberapa lemvar surat-surat," tukasnya.

Baca juga: Korban Penembakan di Kantor MUI Sebanyak Dua Orang, Pelaku Ternyata Mengaku Nabi

Baca juga: Bobotoh Ramai di Media Sosial Eks Barcelona, Incaran Persib Bandung di Transfer Liga 1 2023

Selain itu, sang pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat ternyata pernah melakukan tindak pidana pada 2016 lalu.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyebut dari data yang ada, pelaku pernah melakukan pengerusakan di Kantor DPRD Provinsi Lampung.

"Iya kalau dari database yang kami terima atas nama Mustopa NR itu pernah ada catatan kriminalnya, pernah melakukan suatu tndakan, tindak pidana pengerusakan di salah satu instalasi vital atai objek vital, itu di Kantor DPRD Provinsi Lampung di tahun 2016," kata Pandra kepada Tribunnews.com, Selasa (1/5/2023).

Saat itu, Mustopa sudah berhasil ditangkap dan telah menjalani hukuman atas aksinya tersebut dengan dituntut lima bulan penjara.

"Kemudian, itu yang ditersangakakan di dalam dakwaan Pasal 406 KUHP tentang pengerusakan," jelasnya.

Sebelumnya, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta pada Selasa (2/5/2023).

Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.

Dalam postingan tersebut disebutkan beberapa orang terluka dan dievakuasi ke rumah sakit. 

Hasil penyelidikan sementara, polisi menyebut pelaku berjumlah satu orang yang kini sudah meninggal dunia setelah melakukan aksinya.

Polisi juga sudah menyita satu pucuk pistol yang diduga milik pelaku yang kini masih diperiksa.

* Korban Penembakan di Kantor MUI Sebanyak Dua Orang, Pelaku Ternyata Mengaku Nabi

Berdasarkan Kronologi penembakan kantor MUI yang telah dirangkum, pelaku diketahui telah dibekuk dan diamakan pihak berwajib.

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, mengungkapkan pelaku sebelumnya sudah pernah mendatangi kantor MUI.

Pada Selasa hari ini, adalah kali ketiga pelaku mendatangi MUI.

"Orang ini sudah datang dua kali, ini kali ketiga," kata Anwar Abbas kepada KompasTV.

Menurut Anwar Abbas, pelaku mengaku sebagai nabi dan ingin bertemu pimpinan MUI.

Kebetulan, kata Anwar Abbas, para pimpinan MUI sedang menggelar rapat hari ini.

"Orang ini menyatakan dia adalah nabi. Ingin ketemu pimpinan. Dan hari ini memang pimpinan rapat," pungkasnya.

Sebelumnya, terjadi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.

Pelaku Penembakan MUI ini dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK).

Akibat tembakan tersebut, dua orang, satu di antaranya adalah staf penerima tamu, mengalami luka.

Menurut Jurnalis KompasTV, Bongga Wangga, satu korban luka tembakan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

Sementara, menurut keterangan Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah, mengungkapkan ada tiga staf mengalami luka.

"Di staf kita ada tiga korban luka," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa.

Insiden penembakan ini bermula saat OTK datang ke Kantor Pusat MUI untuk menemui Ketua MUI.

Tetapi, tidak diketahui secara pasti apa keperluan OTK tersebut.

Setelahnya, ia melepaskan tembakan sebanyak tiga kali hingga mengenai pintu masuk kantor dan menyebabkan kaca pecah.

Terkait dugaan penyebab penembakan, belum diketahui hingga saat ini.

Mendengar suara tembakan, sekuriti setempat langsung bergerak cepat mengamankan pelaku dan menghubungi polisi.

Saat ini, kasus telah ditangani Polsek Menteng dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Hady Saputra Siagian, mengatakan saat ini sudah dilakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Ini lagi cek TKP," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa.

Dihubungi terpisah, Ikhsan Abdullah mengungkapkan pelaku sudah ditangkap oleh Polsek Menteng.

"Pelaku sudah ditangkap oleh Polsek Menteng," ujarnya.

Berdasarkan keterangan saksi, pelaku menggunakan senjata jenis airsoftgun.

Polisi menyebut pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat sementara berjumlah satu orang.

"(Pelaku sementara berjumlah) satu orang," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).

Komarudin mengatakan peristiwa penembakan itu terjadi pada Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat ini, Komarudin menyebut pihak kepolisian sudah mengamankan barang bukti berupa pistol yang diduga milik pelaku penembakan.

"Dugaannya begitu (barang bukti pistol yang ditemukan milik pelaku)," jelasnya.

Sebanyak dua orang staf Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi korban penembakan.

Hal tersebut diutarakan langsung oleh asekjen MUI Bidang Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa, Arif Fahrudin.

"Luka staf kami dua orang, staf rumah tangga terkena serpihan kaca dan ada yang kena gesekan peluru," tutur Arif.

Adapun kedua korban luka saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Agung Manggarai, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ketua MUI Kalteng Bersikap Lebih Waspada dan Hati-hati, Pasca Kejadian Penembakan di Kantor Pusat

Arif menjelaskan bahwa peristiwa penembakan itu terjadi di area lobi kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Gambir, Jakarta Pusat pada saat pihaknya telah melakukan rapat pimpinan.

Kejadian tersebut dikatakannya terjadi begitu cepat karena berlangsung secara tiba-tiba.

"Pimpinan MUI sedang rapat pimpinan perdana setelah Idul Fitri. Tiba-tiba kami dapat lampiran jam 11an penembakan di lokasi lobi kantor MUI," jelasnya.

(TRIBUN KALTENG)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved