Liga Italia

Gaya Mourinho Stop Chant Rasis untuk Dejan Stankovic, Suporter Garis Keras AS Roma Langsung Diam

Tanpa bicara, Jose Mourinho melambaikan tangan kepada para suporternya itu untuk menghentikan nyantian rasis yang mereka lantunkan

|
Editor: Dwi Sudarlan
Instagram AS Roma
Pelatih AS Roma Jose Mourinho memperlihatkan sikap antirasis saat laga melawan Sampdoria. 

TRIBUNKALTENG.COM - Inilah bukti pelatih AS Roma, Jose Mourinho sangatlah anti sikap-sikap rasis.

Itu diperlihatkan Jose Mourinho saat melihat suporter garis keras atau Ultras AS Roma melontarkan chant atau nyanyian bernada rasis kepada pelatih Sampdoria, Dejan Stankovic.

Tanpa bicara, Jose Mourinho melambaikan tangan kepada para suporternya itu untuk menghentikan nyantian rasis yang mereka lantunkan.

Seketika suporter garis keras AS Roma itu terdiam dan Jose Mourinho pun mengacungkan jempol untuk mereka.

Aksi Mourinho terjadi saat laga AS Roma vs Sampdoria di Stadion Olimpico, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Pernah Dikejar Persib, 1 Nama Jadi Incaran PSIS Semarang di Musim Transfer Liga 1 Terbaru

Seperti dilansir Football Italia, chant rasis berkumandang sesaat setelah Mourinho dan Dejan Stankovic berpelukan sebelum kick off.

Mourinho langsung tersentak mendengar nyanyian itu dan langsung menuju pinggir lapangan, di depan tribun suporter garis keras AS Roma berada.

Dengan wajah tidak suka, pelatih asal Portugal itu langsung memberi isyarat melalui tangannya agar nyanyian segera dihentikan.

Selain memang bentuk sikap antirasis, Mourinho adalah eks pelatih Dejan Stankovic saat mereka berada di Inter Milan

Dejan Stankovic pun mengaku terharu oleh sikap Mourinho.

"Saya berterima kasih kepada Jose (Mourinho). Bahkan saya tidak menyadarinya suporter memberikan nyanyian seperti itu. Saya tetap bangga dengan diri sendiri," kata dia.

Dalam laga ini Sampdoria kalah telak 0-3 dari tuan rumah AS Roma.

Tiga gol tim asuhan Mourinho dicetak oleh Georginio Wijnaldum (57'), Paulo Dybala (88') dan Stephan El Shaarawy (90+4').

Semula Sampdoria mampu memberikan perlawanan, namun mereka menjadi goyah setelah seorang pemainnya,  Jeison Murillo diganjar kartu merah.

Setelah insiden itulah, gol demi gol AS Roma terjadi.

Pujian untuk Wijnaldum

Usai pertandingan, pelatih AS Roma, Jose Mourinho tampak terpukau dengan kemajuan bermain si gelandang PSG atau Paris Saint Germain, Georginio Wijnaldum.

Setelah mengalami patah tulang di awal musim, kini Georginio Wijnaldum kembali bermain dan membuat perbedaan.

Perbedaan tersebut membuat sang pelatih AS Roma, Jose Mourinho terpukau dengan aksinya.

Setelah sekian lama, Georginio Wijnaldum akhirnya bisa berkontribusi dengan baik di pertandingan tersebut.

Giallorossi telah berjuang untuk mematahkan penantang degradasi Samp sampai Jeison Murillo menerima kartu kuning kedua pada menit ke-52.

Tak lama setelah itu, Wijnaldum membuka pintu air dengan sundulannya ke tanah.

Kemudian dia memenangkan penalti yang dikonversi Paulo Dybala, sebelum serangan Stephan El Shaarawy di menit akhir menyelesaikan skor 3-0.

Usai pertandingan itu, Jose Mourinho mengaku sempat merasa frustrasi lantaran belum mencetak gol di babak pertama.

"Di babak pertama kami merasa frustrasi karena tidak mencetak gol," ungkap Jose Mourinho yang dikutip melalui laman Footbal Italia.

Setelah Sampdoria mendapatkan kartu merah, hal itu membuat AS Roma mempunyai banyak peluang untuk bisa berhasil lolos ke babak selanjutnya.

"Setelah kartu merah jelas itu membuat Sampdoria semakin sulit, karena hal itu kami menciptakan begitu banyak peluang," sambungnya.

Meski cukup khawatir di babak pertama, namun di babak selanjutnya Jose Mourinho merasa terpukau dengan aksi Wijnaldum.

Sebagai pemain pinjaman dari PSG, Wijnaldum tiba-tiba membuat perubahan, usai jarang bermain setelah mengalami patah tulang.

Meski enggan mengungkapkannya, Jose Mourinho mengatakan bahwa dirinya puas dengan kemajuan Wijnaldum.

Terlebih lagi, Jose Mourinho mengaku bahwa penampilan Wijnaldum di Serie A musim ini terlihat baik oleh sang pelatih AS Roma.

“Saya tidak suka berbicara tentang individu, tetapi saya puas dengan kemajuannya dan dia bermain sangat baik hari ini," pungkasnya.

Kabar sebelumnya, kontrak baru Georginio Wijnaldum jadi masalah.

Jelang laga, ada kabar muncul gelandang Paris Saint-Germain dan AS Roma, Georginio Wijnaldum dikatakan memiliki waktu dua bulan untuk meyakinkan Giallorossi.

Hal itu tentang mengontraknya secara permanen atau memperpanjang masa pinjamannya di klub.

La Gazzetta dello Sport (via TMW) menyatakan bahwa sampai sekarang, tim Ibu Kota Italia tidak tertarik untuk mengontraknya secara permanen.

Mereka juga disebut ragu memperbarui pinjamannya, karena masalah cedera yang menghambat perkembangannya di klub.

Ada juga pertanyaan tentang biaya yang diperlukan untuk mengontraknya secara permanen atau memperbarui kesepakatan pinjamannya dari PSG.

AS Roma sudah mencari-cari alternatif yang lebih murah dan berpotensi lebih muda untuk Wijnaldum dan salah satu nama di daftar teratas mereka adalah Davide Frattesi.

Namun karena masa depan Wijnaldum belum diputuskan sepenuhnya, mereka menunggu hingga akhir musim untuk membuat keputusan akhir tentang pemain asal Belanda itu.

Pemain berusia 32 tahun itu hanya membuat tujuh penampilan di Serie A musim ini dan mencetak satu gol.

Dia mengalami patah tulang di awal musim dan kembali pada 2023. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved