Keributan Jose Mourinho di Laga AS Roma dengan Presiden Lazio Picu Reaksi Maurizio Sarri

TRIBUNKALTENG.COM - Di laga AS Roma, Jose Mourinho terlibat keributan dengan Presiden Lazio Claudio Lotito di ruang ganti. Pelatih Lazio Maurizio Sarri buka suara.

Dia menanggapi sikap Jose Mourinho usai Lazio mengalahkan AS Roma 1-0 pada laga Derby della Capitale Liga Italia Serie A.

Ya, sebagaimana diketahui, Jose Mourinho menjadi sorotan sebelum dan sesudah laga Lazio vs AS Roma.

Pelatih asal Portugal itu sempat mengejek Lazio yang tersingkir dari kompetisi Eropa jelang Derby della Capitale.

Baca juga: Rumor Transfer Striker PSM Makassar, Persis Solo, Arema, PSIS Hingga Persebaya di Liga 1

Baca juga: Live SCTV Jadwal Liga Champion AC Milan vs Napoli Kans Stefano Pioli Jelang Real Madrid vs Chelsea

Terkait hal itu, Maurizio Sarri tidak mau ambil pusing.

"Biarkan Mourinho mengambil jalannya, dia seperti itu. Saya bahkan terkadang menyukainya, hampir selalu. Tidak ada yang bisa menjawabnya.

"Kami memenangkan derby, kami tidak ingin berdebat dengan siapa pun. Kami ingin merayakannya dengan orang-orang kami," ujar Maurizio Sarri kepada pers.

Selama pertandingan Lazio vs AS Roma, Jose Mourinho memang tidak bisa mendampingi timnya di pinggir lapangan.

Hal itu dikarenakan dia menerima skorsing akibat terlibat adu mulut dengan wasit keempat ketika AS Roma dikalahkan Cremonese awal Maret lalu.

Mourinho hanya menyaksikan laga Derby Roma dari tribun penonton.

Meski begitu, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) masih membolehkan Mou masuk ke ruang ganti.

Apa kata Sarri soal absennya Mourinho yang terkena skorsing?

"Kami pelatih lebih penting sebelum daripada sesudah. Selama Anda menemukan diri Anda di tengah 70.000 orang berteriak, satu-satunya yang mendengar Anda adalah pemain yang lewat, yang lain bahkan tidak mendengar Anda," tutur Sarri.

Lebih lanjut, Sarri tetap memuji penampilan AS Roma meski tanpa didampingi Jose Mourinho.

"AS Roma adalah grup yang sangat kompak, Anda bisa melihat dari bagaimana mereka berperilaku.

"Saya baru saja mengatakan bahwa ini adalah cara mereka berada di lapangan, mereka kompak ketika sesuatu terjadi, kami harus pandai tidak masuk ke dalamnya.

"Terkadang kami melakukannya, terkadang tidak. Faktanya, kami juga mendapat banyak kartu kuning dan satu kartu merah".

Tentang Lazio yang tidak memiliki kompetisi Eropa lagi, apa kata Sarri?

"Saya lebih suka berada di piala. Karena kita tidak lagi di sini, dan tidak ada jalan kembali, jelas hal itu dapat memberi kita keuntungan.

"Mari kita lihat apa yang akan terjadi di masa depan, kita selalu berbicara tentang hipotesis, itu adalah hipotesis yang layak.

"Mari kita lihat evolusinya, cederanya, pemulihannya, selalu sulit untuk memastikannya sekarang".

Sarri juga memberikan penjelasan tentang pidatonya sebelum derby.

"Saya berbicara tentang kekalahan di Liga Konferensi, kemudian saya tidak pernah membicarakannya lagi.

"Bagi kami, tantangan ini memiliki arti ganda, kami harus masuk ke dalam dan berjuang untuk orang-orang Lazio.

"Dan kemudian itu adalah konfrontasi langsung, jadi kami harus berjuang untuk grup kami.

"Itu adalah palu yang bagus, para pemain bagus dalam menemukan motivasi.

"Di liga kami menemukan kontinuitas minimum, perasaannya adalah kepala para pemain secara tidak sadar lebih merasakan tujuan liga daripada yang Eropa.

"Bagi saya itu terjadi di Napoli, kami kalah di Donetsk, itu membuat saya marah.

"Salah satu pemain yang lebih berpengalaman mengatakan kepada saya 'tuan memiliki banyak alasan di dunia, tetapi dia tahu betul bahwa kami tinggal di sini selama kejuaraan, kami memiliki sesuatu yang lain dalam pikiran'.

"Dulu itu adalah faktor sadar, hari ini tidak sadar," beber Sarri.

Sarri juga meluapkan kebahagiannya bisa memenangkan laga derby melawan rival bebuyutan AS Roma.

"Jika ada yang berpikir mereka bisa terbiasa dengan derby, mereka salah. Semakin Anda berada di lingkungan, semakin Anda merasakannya.

"Saya telah bermain di semua stadion terpenting di dunia, saya selalu tidur larut malam. Sebelumnya, saya kesulitan tadi malam.

"Ini adalah emosi yang saya senangi untuk orang-orang Lazio, hari ini stadion adalah pertunjukan. Saya senang dengan poin tetapi hari ini di atas segalanya untuk mereka," katanya.

Lantas, bagaimana jalan menuju Liga Champions musim depan?

"Jalan masih panjang, kalender kita lebih sulit di atas kertas.

"Ketika kami berbicara tentang hal-hal ini, kami selalu berbicara tentang situasi di atas kertas, maka Anda harus memainkan tantangan," pungkas Sarri. 

Klasemen Liga Italia 2022-2023

1. Napoli                     27 -- 23 -- 2 -- 2 -- ( 64 : 16 ) +48 -- 71

2. Lazio                       27 -- 15 -- 7 -- 5 -- ( 42 : 19 ) +23 -- 52

3. Inter Milan             27 -- 16 -- 2 -- 9 -- ( 47 : 31 ) +16 -- 50

4. AC Milan                 27 -- 14 -- 6 -- 7 -- ( 44 : 36 ) +8 -- 48

5. AS Roma                 27 -- 14 -- 5 -- 8 -- ( 35 : 26 ) +9 -- 47

6. Atalanta                  27 -- 13 -- 6 -- 8 -- ( 44 : 31 ) +13 -- 45

7. Juventus                  27 -- 17 -- 5 -- 5 -- ( 45 : 22 ) +23 -- 41*

8. Udinese                   27 -- 9 -- 11 -- 7 -- ( 37 : 31 ) +6 -- 38

9. Fiorentina               27 -- 10 -- 7 -- 10 -- ( 32 : 31 ) +1 -- 37

10. Bologna                27 -- 10 -- 7 -- 10 -- ( 33 : 36 ) -3 -- 37

11. Torino                   27 -- 10 -- 7 -- 10 -- ( 29 : 33 ) -4 -- 37

12. Sassuolo               27 -- 10 -- 6 -- 11 -- ( 35 : 40 ) -5 -- 36

13. AC Monza             27 -- 9 -- 7 -- 11 -- ( 32 : 37 ) -5 -- 34

14. Empoli                   27 -- 6 -- 10 -- 11 -- ( 24 : 36 ) -12 -- 28

15. Lecce                     27 -- 6 -- 9 -- 12 -- ( 24 : 32 ) -8 -- 27

16. Salernitana           27 -- 6 -- 9 -- 12 -- ( 31 : 47 ) -16 -- 27

17. Spezia                    27 -- 5 -- 9 -- 13 -- ( 23 : 43 ) -20 -- 24

18. Verona                   27 -- 4 -- 7 -- 16 -- ( 22 : 41 ) -19 -- 19

19. Sampdoria            27 -- 3 -- 6 -- 18 -- ( 16 : 44 ) -28 -- 15

20. Cremonese           27 -- 1 -- 10 -- 16 -- ( 22 : 49 ) -27 -- 13

* Juventus dikurangi 15 Poin terkait kasus transfer pemain

Top Skor Liga Italia 2022-2023

21 GOL
- Victor Osimhen (Napoli)

14 GOL
- Lautaro Martínez (Inter Milan)

12 GOL
- Khvicha Kvaratskhelia (Napoli)
- Ademola Lookman (Atalanta)
- M'Bala Nzola (Spezia)

10 GOL
- Boulaye Dia (Salernitana)

9 GOL
- Paulo Dybala (AS Roma)
- Ciro Immobile (Lazio)
- Mattia Zaccagni (Lazio)
- Beto (Udinese)

8 GOL
- Dušan Vlahović (Juventus)
- Rafael Leão (AC Milan )
- Olivier Giroud (AC Milan)
- Marko Arnautović (Bologna)

7 GOL
- Armand Laurienté (Sassuolo)
- Adrien Rabiot (Juventus)
- Gabriel Strefezza (Lecce)
- Edin Džeko (Inter Milan)
- Riccardo Orsolini (Bologna)
- Antonio Sanabria (Torino)
- Rasmus Winther Højlund (Atalanta)

( Tribunkaltim/ tribunkalteng.com)