Ramadhan 2023

Tata Cara Sholat Tarawih dan Sholat Witir, Simak Doa Kamilin yang Dianjurkan Dibaca Saat Ramadhan

Berikut tata cara Sholat Tarawih dan Sholat Witir yang ditutup dengan Doa Kamilin pada Ramadhan 2023

Editor: Dwi Sudarlan
MUHLIS/GRAFIS TRIBUN-TIMUR.COM
Ilustrasi Sholat Tarawih dan Sholt Witir serta Doa Kamilin. 

TRIBUNKALTENG.COM - Sholawat Tarawih selama Ramadhan 2023 bakal menjadi aktivitas keseharian umat Islam.

Berikut tata cara Sholat Tarawih dan Sholat Witir serta Doa Kamilin.

Meski sunnah, Sholat Tarawih sangat dianjurkan dilaksanakan umat Islam selama menjalankan puasa di bulan yang suci, Ramadhan 2023.

Sholat Tarawih biasa disebut qiyamu Ramadhan, hukumnya adalah sunnah muakkad, baik dikerjakan sendiri ata berjemaah. 

Baca juga: Resep Menu Sahur Puasa Ramadhan 2023, Cara Membuat Ikan Goreng Saus Tiram

Baca juga: Hukum Ziarah Kubur di Bulan Ramadhan 2023, Ceramah Ustadz Abdul Somad Sebut Ingatkan Kematian

Baca juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Menyambut Ramadhan 2023, Cocok Dibagikan ke Instagram, WhatsApp, Tik Tok

Berikut tata cara Sholat Tarawih yang dimulai pada malam sebelum puasa hari pertama.

Sholat Tarawih dilaksanakan Sholat Isya.

Adapun bacaan dan gerakannya sama seperti sholat lainnya, namun berbeda niat.

Niat dan Doa Shalat Sunat Tarawih

Jumlah rakaat dalam Sholat Tarawih berbeda sesuai keyakinan masing-masing.

Ada yang 20 rakaat plus 3 rakaat Sholat Witir.

Namun, ada yang melaksanakan 8 rakaat ditambah 3 rakaat Sholat Witir.

Bahkan Imam Malik memilih 36 rakaat, sebagaimana dikerjakan penduduk Madinah.

Sholat Tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara , yaitu :

a. Setiap 2 rakaat salam

b. Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal)

Untuk Sholat Witir juga ada 2 macam cara, yakni.

a. 3 Rakaat sekaligus baru salam

b. 2 Rakaat 1 Rakat lalu salam.

Niat Sholat Tarawih

اصلى سنة التراويح ركعتين ماموما لله تعا لى

USHALII SUNNATAT TARAAWIIH RAK’ATAINI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALAA.

“Aku (niat) Sholat Sunnah Tarawih 2 rakaat mengikuti imam, karena Allah Ta’ala.”

Jika shalat sendiri, maka kata MA’MUUMAN (mengikut imam) dihilangkan.

Sedangkan bila menjadi imam, maka kata MA’MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Adapun surah-surah yang dianjurkan dibaca dalam Sholat Tarawih adalah:

a. Malam pertama sampai pertengahan Ramadhan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At Takaatsur, Al Ashr, AlHumazah, Al Fiil, Quraisy, Al-Maauun, Al Kautsar, Al Kaafiruun, An Nashr dan Al Lahab.

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al Ikhlas.

b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan :

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al Qadr.

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu: At Takaatsur, Al Ashr, Al-Humazah, AlFiil, Quraisy, Al Maauun, Al Kautsar, Al Kaafiruun, An Nashr dan Al Lahab.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.

Jadi boleh saja membaca surat atau surah apa saja yang dikehendaki.

Sedangkan bagi makmum tak harus membaca surat-surat tersebut, sama seperti sholat berjamaah lainnya.

Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, jemaah biasa membaca Doa Qunut.

Doa Qunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir Sholat Witir, setelah iktidal (sebelum sujud).

Dalam Sholat Tarawih berjemaah biasanya ada seseorang yang bertugas mamandu pembacaan sholawat.

Dia disebut bilal.

Berikut bacaan Doa Qunut Witir berjemaah dan doa Dzikir Sholat Tarawih:

1. Doa Qunut Witir Berjamaah

Doa Qunut akan dibacakan setiap rakaat terakhir salat witir di bulan Ramadhan.

Qunut (الْقُنُوْتُ) berasal dari qonata (قَنَتَ) yang artinya tunduk patuh.

Qunut juga berarti berdiri lama, diam, taat, doa dan khusyuk.

Qunut yang artinya tunduk patuh bisa didapati pada firman Allah Surat Ar Rum ayat 26:

وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ

“Dan kepunyaan-Nya lah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk” (QS. Ar Rum: 26)

Qunut yang berarti berdiri lama bisa ditemukan dalam sabda Rasulullah SAW ketika beliau menerangkan shalat yang paling utama.

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ

“Seutama-utama shalat yaitu yang lama berdirinya” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)

Qunut yang artinya diam merupakan salah satu tafsir Rasulullah SAW atas Surat Al Baqarah ayat 238.

Bahwa sholat harus khusyuk yang dimulai dengan tidak berbicara diriwayatkan Zaid bin Arqam

كُنَّا نَتَكَلَّمُ فِى الصَّلاَةِ يُكَلِّمُ الرَّجُلُ صَاحِبَهُ وَهُوَ إِلَى جَنْبِهِ فِى الصَّلاَةِ حَتَّى نَزَلَتْ (وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ) فَأُمِرْنَا بِالسُّكُوتِ وَنُهِينَا عَنِ الْكَلاَمِ

“Ada seseorang di antara kami berbicara dengan orang di sampingnya ketika salat, maka turunlah ayat (Berdirilah untuk Allah -dalam shalatmu- dengan khusyu). Beliau memerintahkan kami untuk diam dan melarang berbicara.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Qunut yang artinya taat bisa didapati pada firman Allah surat At Tahrim ayat 12.

Yakni ketika Allah berfirman mengenai Maryam:

وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ

“dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat” (QS. At Tahrim: 12)

Doa qunut witir ini bersumber dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An Nasa’i, Tirmidzi dan Ahmad.

Bacaan Doa Qunut Witir lengkap tulisan Arab, latin dan terjemahan dalam bahasa Indonesia:

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ. وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ. وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ. وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ

وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ. إِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ. وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ. وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

'Allahummah dinii fiiman hadait. Wa ‘aafinii fiiman ‘aafait. Wa tawallanii fiiman tawallait. Wa baariklii fiimaa a’thoit.

Wa qinii syarro maa qodloit. Innaka taqdli wa laa yuqdlo ‘alaik. Wa innahu laa yadzillu maw waalait. Wa laa ya’izzu man ‘aadait. Tabaarokta wa ta’aalait.'

Artinya:

"Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku perlindungan sebagaimana orang yang Engkau lindungi. Sayangilah aku sebagaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berikanlah berkah terhadap apa-apa yang telah Engkau berikan kepadaku.

Jauhkanlah aku dari kejelekan apa yang Engkau telah takdirkan. Sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan hukum dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Mahasuci Engkau, wahai Rabb kami Yang Mahatinggi."

2. Doa Dzikir Setelah Shalat Tarawih 

Berikut adalah doa setelah Sholat Tarawih dan dzikir setelah Sholat Witir:

- Doa Setelah Sholat Tarawih yang biasa disebut Doa Kamilin

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العالم ن

Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn.

Artinya: "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

- Kalimat Dzikir setelah Sholat Witir

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ 3 سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ

“Maha suci Tuhan Yang Merajai lagi Maha Suci (3x) Maha Suci lagi Quddus Tuhan Kami, Tuhan para Malaikat, dan Malaikat jibril.”

أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهْ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah. Aku memohon ampun kepada-Nya.”

(3) نَسْأَلُكَ رِضَاكَ و الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

“Wahai Tuhanku. sesungguhnya aku memohon kepadaMu ridhamu dan surga dan aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka (3x).”

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفَوٌّ كَرِيمْ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا ٣ يَا كَرِيمَ

“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah kami (3x) Yang Maha Mulia.”

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved