Wanita Lansia di Luwu Timur Sulsel Ditemukan Tewas, Tenggelam di Sungai Kalaena Saat Cari Kelapa
Seorang wanita lansia di Luwu Timur Sulawesi Selatan (sulsel) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, hanyut di Sungai Kalaena saat cari kelapa.
TRIBUNKALTENG.COM, KALAENA - Seorang wanita lansia di Luwu Timur Sulawesi Selatan (sulsel) ditemukan tidak bernyawa, hanyut di Sungai Kalaena saat cari kelapa.
Informasi terhimpun menyebutkan, korban bernama Sulastri berusia 60 tahun seorang lansia berasal dari Kecamatan Kalaena Sulsel.
Pagi sebelum korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sempat ingin mengambil kelapa yang sangkut di pinggiran sungai tersebut.
Sulastri (60) hanyut di Sungai Kalaena, Desa Kalaena Kiri, Kecamatan Kalaena, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (12/3/2023).
Kejadian korban dilaporkan hanyut sekitar pukul 08.00 Wita. Korban ini warga Dusun Jati Rejo, Desa Kalaena Kiri, Kecamatan Kalaena.
Baca juga: 3 Orang Rombongan Pengantar Lamaran Diduga Tenggelam, Perahu Motor Terbalik di Perairan Bengkayang
Baca juga: Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Kotabaru Dibekuk, Usai Keluarga Korban Lapor Polisi
Baca juga: Berkekuatan Magnitudo 4,7 Dengan Kedalaman 16 Km, Gempa Guncang Kabupaten Tolikara Papua
Camat Mangkutana, Yusri mengatakan, korban sebelumnya pergi mencari kelapa tua di sekitar rumahnya.
"Korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Yusri.
Kapolsek Mangkutana, AKP Nyoman Sutarja menceritakan kronologis korban hanyut sampai meninggal dunia.
Sekitar pukul 07.30 Wita, saksi Sumaningseh mendatangi rumah korban dengan maksud (bersama) mencari kelapa di pinggiran sungai.
Tiba di lokasi, korban kata saksi melihat ada kelapa tersangkut dipinggiran sungai, lalu korban turun ke sungai mengambil kelapa tersebut.
Tidak lama kemudian korban tenggelam dan terseret arus.
Sumaningseh lalu berteriak minta tolong dan mencari pertolongan warga sekitar.
Seorang warga mendatangi warga yang sementara gotong royong di masjid.
Sekitar pukul 09.30 wita, sekitar 50 meter dari TKP korban dilaporkan pertama kali hanyut, warga menemukan korban tenggelam di dasar sungai yang tersangkut di akar-akar.
Warga sempat membawa korban ke Puskesmas Kalaena untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Setelah tiba di Puskesmas korban diperiksa dan dinyatakan telah meninggal dunia," kata AKP Nyoman Sutarja.
Tidak ada ditemukan bekas luka maupun tanda-tanda kekerasan saat tubuh korban diperiksa di puskesmas.
"Pihak keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan penolakan dilakukan otopsi," imbuh perwira tiga balok ini.
Sebelum ditemukan meninggal, tim SAR, polisi, TNI dan warga ikut mencari tubuh korban yang hanyut.
Tercatat sudah dua korban meninggal dunia akibat hanyut dan tenggelam di Luwu Timur per Maret ini.
Sebelumnya, Devina (2) hanyut di pengairan sawah di Desa Manunggal, Kecamataan Tomoni Timur, Luwu Timur, Sulsel, Selasa (14/2/2023).
Korban dilaporkan hanyut dan tenggelam di pengairan sekitar pukul 15.25 Wita.
Korban anak dari Kepala Desa Manunggal, Martinus Kendek.

Kapolsek Tomoni Timur, AKP Andi Muhtar menceritakan kronologi korban sampai jatuh ke pengairan.
Saat itu, korban bermain dengan kakaknya umur 3 tahun di sekitar pengairan.
Jarak rumah korban dari pengairan sekitar 20 meter.
Diduga, korban terpeleset hingga jatuh ke dalam pengairan.
Korban diketahui jatuh dipengairan atas informasi dari kakak korban.
"Ibu korban tanya ini kakaknya, ibunya tanya mana adek ta, kakaknya bilang jatuh di pengairan," kata AKP Andi Muhtar. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Hanyut Saat Cari Kelapa, Nenek 60 Tahun di Kalaena Luwu Timur Ditemukan Meninggal
Wanita Lansia
Tribunkalteng.com
berita tribunkalteng
Luwu Timur Sulawesi Selatan
Kecamatan Kalaena Sulsel
pinggiran sungai
korban
Sungai
Wisata Kafe Tala, Nikmati Secangkir Kopi dengan Suguhan Pemandangan Sungai Barito Muara Teweh |
![]() |
---|
Warga Minta Biaya Bongkar Kandang Ayam, BKSDA Kotim Ingatkan Ancaman Buaya di Sungai Mentaya |
![]() |
---|
Nongkrong Sambil Santap Jajanan Murah Meriah di Bawah Jembatan Kahayan Kota Palangka Raya |
![]() |
---|
Tradisi Mandi Safar Kembali Digelar, Warga Kotim Padati Sungai Mentaya |
![]() |
---|
Tradisi Mandi Safar di Sungai Mentaya Kotim Dihidupkan Kembali, Ini Arti dan Maknanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.