Terkuak, Konspirasi Singkirkan Neymar dari PSG Libatkan Bos Chelsea, Mbappe Jadi Biang Kerok

TRIBUNKALTENG.COM - Kabar mengejutkan dilansir media Inggris, Mirror terkait adanya konspirasi untuk menyingkirkan megabintang Neymar dari tim Liga Prancis, Paris Saint Germain (PSG).

Lebih menyentak lagi, konspirasi itu dilakukan karena PSG lebih memilih mengamankan Kylian Mbappe yang tidak akur dengan Neymar. 

Ya, Mbappe bisa dikatakan sebagai biang kerok upaya menyingkirkan Neymar dari PSG.

Konspirasi ini, seperti yang dilansir dari Mirror, Kamis (16/2/2023), terkuak dari pertemuan diam-diam bos besar PSG dengan Chelsea.

Baca juga: Hasil Liga Champions, Coman Pahlawan PSG vs Bayern, 2 Gol Mbappe Batal Messi dan Neymar Tak Berkutik

Baca juga: Liverpool Kirim Delegasi ke Liga Portugal Demi Wonderkid Sporting, Pelapis Van Dijk di Liga Inggris

Baca juga: Tengah Malam Ini Mourinho Uji Kesetiaan Pengkhianat Karsdorp di Salzburg vs AS Roma Liga Europa

Owner Chelsea Todd Boehly dan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi dikabarkan bertemu guna menyepakati upaya "memindahkan" Neymar yang tidak disukai Mbappe dari Liga Prancis ke Liga Inggris.

Transfer rahasia pun diperbincangkan kedua bos besar tersebut.

Disebutkan, pertemuan diam-diam itu dilakukan di Paris sehari sebelum laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara PSG vs Bayern Munchen.

Dalam laga, PSG dipermalukan tamunya, Bayen Munchen dengan skor tipis 0-1 lewat gol Kingsley Coman.

Sebenarnya, PSG melalui Mbappe mencetak dua gol tetapi kesemuanya dibatalkan wasit usai melihat VAR (video assisstant referee).

Dalam laga ini, Neymar dan Messi tidak berkutik karena penjagaan yang dilakukan pemain Bayern Munchen.

Neymar bergabung ke PSG pada 2017 dan hingga kini telah mencetak 117 gol dalam 172 penampilan. 

Meski terbilang produktif, namun perseteruannya dengan megabintang Timnas Prancis, Kylian Mbappe membuat masa depannya di PSG menjadi tidak jelas.

Pihak klub lebih memihak ke Mbappe dan akan melakukan berbagai cara agar dia tetap berada di PSG, termasuk menyingkirkan pemain yang tidak disukainya.

Kabarnya perseteruan Mbappe dan Neymar sering terjadi secara terbuka di luar lapangan.

Bahkan disebutkan, pelatih PSG Christophe Galtier beberapa kali mempertemukan keduanya untuk berdamai.

Selain Galtier, sosok lain yang kerap mendamaikan keduanya adalah Lionel Messi.

Di sisi lain, Chelsea sejak dimiliki Todd Boehly telah melakukan belanja besar-besaran untuk mendatangkan pemain. 

Bahkan kabarnya, Chelsea masih berusaha mengembalikan pelatih AS Roma, Jose Mourinho ke Stamford Bridge.

Kabar ini tentu membuat AS Roma waswas, pasalnya Jose Mourinho saat ini merupakan pelatih kepala yang telah menunjukkan progres dan menorehkan prestasi bersama Giallorossi.

AS Roma telah merasakan magic dari Jose Mourinho, terutama dengan raihan juara UEFA Conference League musim lalu.

Dilansir Tribunkalteng.com dari cultofcalcio.com, Chelsea akan merekrut Jose Mourinho di bursa transfer musim panas mendatang jika pelatih Chelsea saat ini, Graham Potter tidak menunjukkan progress.

Apalagi Chelsea saat ini terdampar dari papan tengah dan tampaknya akan sulit mengejar slot di Liga Champions musim depan.

Selain itu di sisi AS Roma, Jose Mourinho harus membawa Giallorossi finis di posisi empat besar, agar Jose Mourinho mendapatkan dana lebih banyak untuk amunisi di pasar transfer pemain berikutnya.

Apalagi saat ini AS Roma diuntungkan berkat pengurangan poin Juventus dan bobroknya AC Milan musim ini.

AS Roma akan berusaha mempertahankan posisi di 4 besar selama sisa perjalanan.

Sementara bos AS Roma, Tiago Pinto menganggap pencapaian itu layak, pelatih asal Portugal itu melihat fakta bahwa mereka mampu mengumpulkan 32 poin sejauh ini sebagai keajaiban.

Selain itu AS Roma mendapat dana segar setelah kepergian Nicolo Zaniolo.

Sementara itu beberapa aspek harus dihadapi AS Roma di sisi pemain di samping Tammy Abraham dan Paulo Dybala yang tampil luar biasa.

Namun para penyerang lainnya mengalami beberapa masalah.

Lorenzo Pellegrini tidak secemerlang di masa lalu karena beberapa cedera kecil.

Andrea Belotti tidak pernah menemukan pijakannya sejak bergabung.

Selain itu, Ola Solbakken hampir tidak mendapatkan menit sejak bergabung, dan Cristian Volpato masih belum menemui ekspetasi. (*)