Gempa Maluku Magnitudo 7,9 Sempat Disertai Peringatan Tsunami, Warga Papua Berhamburan Jauhi Pantai

TRIBUNKALTENG.COM - Gempa besar berkekuatan 7,9 magnitudo terjadi pada Selasa (10/1/2022) dinihari WIB di Maluku Tenggara Barat, Maluku, yang getarannya terasa hingga Papua bahkan Australia.

Semula BMKG (Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika) mengingatkan adanya potensi tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara.

Namun, Selasa pagi, peringatan potensi tsunami itu dicabut.

Guncangan gempa yang terjadi sekira pukul 00.47 WIB ini dilaporkan terasa hingga Australia.

Baca juga: Viral di Medsos Gempa Besar Plus Tsunami Desember-Januari, Hoax atau Beneran? Simak Penjelasan BMKG

Baca juga: Heboh Isu Gempa dan Tsunami di Medsos, Puluhan Warga Pantai Amal Tarakan Panik dan Mengungsi

Baca juga: Mukjizat, Balita Korban Gempa Cianjur Ini Selamat Usai Terkubur 2 Hari, Warga Terpaksa Utang Makanan

Media asing seperti Mirror dan Independent.ie memberitakan guncangan tersebut dirasakan oleh warga di Darwin, Australia Utara.

Jarak antara pusat gempa hingga Darwin sekitar 500 kilometer.

Meski begitu, Pusat Peringatan Tsunami Australia tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayahnya.

Menurut BMKG, gempa Magnitudo 7,9 ini berlokasi pada 7.25 Lintang Selatan dan 130.16 Bujur Timur.

Gempa berada pada 150 km Barat Laut Maluku Tenggara Barat.

BMKG juga menyebut kedalaman gempa 131 kilometer.

Selain hingga Darwin, Australia,, warga di Papua juga merasakan dampak dari gempa ini.

Warga di Fakfak, Papua Barat misalnya.

Mereka berhamburan keluar rumah saat merasakan gempa.

Salah seorang warga bernama Apud melaporkan bahwa guncangan gempa terasa cukup lama.

Adanya gempa bumi tersebut mengagetkan warga yang sebagian besar sedang tertidur pulas.