Terkena Kebakaran di Jalan Garuda Induk Palangkaraya, Pemilik Percetakan Batako Rugi Rp 50 Juta

TRIBUNKLALTENG.COM, PALANGKARAYA - Bangunan percetakan batako terkena imbas kebakaran, yang diduga berasal dari salon pengantin di Jalan Garuda Induk, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Minggu (8/1/2023) siang.

Bangunan percetakan batako tersebut ikut terbakar setelah arah angin yang mengarah pada bangunan tersebut.

Pemilik Percetakan Batato, Anwar Pasha mengatakan, api berasal dari bagian belakang bangunan salon pengantin.

“Saat saya datang, api sudah naik ke atap bangunan salon kemudian angin mengarah pada bangunan milik saya,” terangnya.

Ia mengatakan, gudang batako miliknya ikut terbakar akibat hembusan angin.

Kemudian Anwar mengatakan angin kembali berembus ke arah sebaliknya dan membakar bangunan barak yang ada di dekat salon.

Baca juga: Kebakaran di Palangkaraya, 5 Bangunan di Jalan Garuda Induk Ludes Dilalap Si Jago Merah

Baca juga: Kebakaran di Kaltara, Asap Tebal Keluar dari Ruko di Desa Malinau Hulu, Diduga Korsleting Listrik

“Saat saya datang dan bangunan sudah terbakar saya tidak mendengar suara ledakan dari dalam bangunan salon,” ungkapnya.

Anwar menjelaskan bangunan salon yang terbuat dari kayu, membuat api dengan cepat menghanguskan bangunan.

Sedangkan bangunan tersebut pun dalam kondisi sedang tidak ada penghuninya atau kosong belum lama ditinggal pergi keluar kota.

“Seandainya tadi ada penghuninya, mungkin tidak akan terjadi kebakaran, pasalnya api tidak langsung membesar sehingga masih bisa dipadamkan dengan air,” terang Anwar.

Pasanya sebagian atap bangunan percetakan dan gudang percetakan miliknya pun ikut terkena dampak dari api.

Selain bangunan percetakan, terdapat 1 unit salon pengantin, 3 unit barak juga habis hangus tak bersisa oleh ap

Baca juga: Kebakaran di Tahun 2022, DPKP Kota Palangkaraya Tangani 57 Kejadian, Kerugian Capai Rp 11 Miliar

Baca juga: Kebakaran Lahan di Kobar Meluas Diperkirakan Capai 30 Hektare, Pemadaman Andalkan Alat Portable

Pemilik percetakan batako tersebut memaparkan peralatan percetakannya yang rusak akibat kebakaran.

“Mesin percetakan batako, kompresor, semen, arco, kipas angin, listrik padam, kalau diperkirakan kerugian mencapai Rp 50 juta,” jelas Anwar.

Api berhasil dipadamkan selama 40 menit, namun 4 bangunan terdiri dari salon dan 3 barak tak terselamatkan.

Petugas kepolisian pun kemudian memasang garis polisi agar tidak ada warga yang masuk ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran. (*)