Berita Palangkaraya
Demam Permainan Lato-Lato di Palangkaraya, Psikolog Anak Beberkan Dampak Positif dan Negatif
Permainan lato-lato makin digemari nak-anak hingga orang dewasa, termasuk di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Penulis: Ghorby Sugianto | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Permainan lato-lato makin digemari nak-anak hingga orang dewasa, termasuk di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Demam permainan lato-lato kini tengah viral, dari anak-anak hingga dewasa turut memainkan dengan berbagai teknik dan gaya.
Permainan lato-lato adalah permainan tradisional sebenarnya sudah ada sejak 1990-an, dimainkan dengan cara membenturkan kedua bola dengan cepat yang dapat menimbulkan suara.
Ada banyak pilihan warna untuk penggemar permainan lato-lato tersebut, dari merah, kuning hijau, biru, hingga merah muda pada bola yang digantung ditali mengikat.
Baca juga: Kecelakaan Maut Libatkan 3 Kendaraan di Sanggau, Satu Pengendara Roda 2 Tewas, 2 Lainnya Luka
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Trikora Banjarbaru, Libatkan Truk dan Motor, 2 Pengendara Roda Dua Tewas
Baca juga: Transaksi Narkoba di Singkawang Digagalkan, Dua Tersangka Diamankan, Sabu dan Pil Ekstasi Disita
Baca juga: Kendaraan Roda 6 Dilarang Melintas, Lalu Lintas Kendaraan Jalan Pangkalan Bun - Kolam Berjalan Lacar
Kini di Palangkaraya, Kalimantan Tengah tak ketinggalan demam lato-lato, penjual bertebaran seperti di Pasar Malam jalan Tjilik Riwut.
Menanggapi itu, Psikolog Anak Rensi mengatakan ada dampak positif dan negatif yang dapat ditimbulkan permainan yang viral itu di media sosial itu.
Dampak Positif pertama meningkatkan atau menstimulasi kemampuan motorik sang anak.
Lalu dengan memainkan lato-lato, koordinasi mata dan tangan dapat dilatih, serta kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir.
"Selanjutnya, melatih emosi karena butuh kesabaran, meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial karena anak-anak akan cenderung memiliki interaksi dengan teman bermainnya," jelasnya, Kamis (5/1/2023).
Kelihatannya memainkan lato-lato mudah, namun jika dicoba acap kali, benturan lato-lato tak tepat, karena perlu ketepatan waktu yang pas.

Jika tak tepat sekian detik saja, lato-lato tak saling berbenturan, sehingga tak menimbulkan bunyi atau suara.
Sedangkan untuk dampak negatif, Rensi membeberkan lato-lato berpotensi melukai tubuh anak, karena bahan material yang keras.
"Lalu potensi anak-anak tidak melakukan aktivitas lainnya, karena keasikan bermain sehingga membutuhkan peran orang tua," pungkasnya. (*)
Permainan Lato-Lato
Psikolog Anak Rensi
berita tribunkalteng
Tribunkalteng.com
Berita Palangkaraya
demam lato-lato
Dua Gadis Jelita di Balik Geliat Barongsai Palangkaraya, Tergerak Ingin Lestarikan Budaya Leluhur |
![]() |
---|
Kecelakaan di Palangkaraya, Diduga Sopir Ngantuk Pikap Melaju Kencang Tabrak Bengkel Las dan Warung |
![]() |
---|
Warga Terdampak Ablasi Sungai Kahayan Palangkaraya, Masih Dapat Layanan Kesehatan di Posko |
![]() |
---|
Antisipasi Kemarau Panjang 2023, BPBD Kalteng Intensifkan Kegiatan Kesiapsigaan Karhutla |
![]() |
---|
Puncak Musim Hujan, BMKG Prediksi Wilayah Kalteng Hujan Sedang Hingga Lebat |
![]() |
---|