Kota Cantik
Ritual Mamapas Lewu Palangkaraya, Pemko Undang Masyarakat dan Wisatawan Saksikan Budaya Lokal
Pemerintah Kota Palangkaraya mengundang wisatawan menyaksikan Mamapas Lewu 2022, bagi masyarakat untuk melihat budaya lokal atau Dayak di Palangkaraya
Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar ritual Mamapas Lewu 2022.
Ritual tahunan itu dipercayai sebagai upaya untuk membersihkan alam, lingkungan hidup beserta segala isinya dari berbagai sengketa, marabahaya, sial wabah penyakit.
Kabid Kebudayaan, Murni Pelita menuturkan, telah mengundang wisatawan menyaksikan Mamapas Lewu 2022 melalui Duta Besar yang berada di Jakarta.
"Tahun ini kami coba publikasikan untuk Duta Besar yang ada di Jakarta, mungkin karena kondisi ada beberapa yang tidak bisa hadir," katanya, Rabu (14/12/2022).

Mamapas Lewu 2022 berlangsung selama 3 hari berturut-turut, dari kemarin hingga Kamis besok, dimana acara puncaknya terdapat sesi penanaman kepala kerbau.
Sebagai simbol berterima kasih kepada alam, penguasa alam bawah dan berjanji tidak merusak alam, justru menjaga sesuai perintah Tuhan.
Sejarah Mamapas Lewu 2022 itu diyakini telah ada sejak manusia ada, ritual tersebut diajarkan kepada masyarakat Dayak melalui Bawi Dayak.
Murni Pelita berharap, Mamapas Lewu 2022 dan kebudayaan asli Kalteng dapat dilestarikan dan turun temurun di generasi selanjutnya.
"Ini kan budaya lokal Palangkaraya, diharapkan dapat dilestarikan kepada generasi selanjutnya dan berkelanjutan," bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin dijadwalkan akan menanam langsung kurban kepala kerbau besok (red;hari ini) di puncak ritual Mamapas Lewu 200 di Betang Hapakat Jalan RTA Milono. (*)