Preman Pensiun 7
LINK Gratis RCTI Streaming Nonton Preman Pensiun 7, Sinopsis PP7 Hari Ini Kang Mus Temui Gobang
Episode terbaru, sinetron Preman Pensiun 7 yang dibintangi Epy Kusnandar hari ini, Sabtu (26/11/2022) tayang di Link gratis RCTI.
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM - Kembali lagi dengan episode terbaru, sinetron Preman Pensiun 7 yang dibintangi Epy Kusnandar hari ini, Sabtu (26/11/2022) tayang di Link gratis RCTI. Cek Link Live Streaming.
Tidak hanya di televisi, penggemar juga bisa menonton Preman Pensiun 7 melalui HP di Live Streaming TV Online RCTI Plus yang tayang pukul 19.00 WIB.
Selain Link Live Streaming, simak juga Sinopsis PP7 hari ini yang mengisahkan Epy Kusnandar pemeran kang Mus akan menemui Gobang.
Seperti biasanya, Preman Pensiun 7 di RCTI terlebih dahulu menghadirkan kisah tayangan ulang dan dilanjutkan dengan cerita terbarunya.
Baca juga: Diadaptasi dari Novel Almira Bastari, Cek Jadwal Tayang Film Bioskop Ganjil Genap Garapan Bene Dion
Dilansir melalui Instagram @arisnugraha_anpfilms, kisah Preman Pensiun 7 malam ini bermula saat Iwan memberitahu anak buahnya bahwa wilayah bang Edi sudah diambil alih oleh Trio MCU.
Wilayah yang diambil alih oleh Trio MCU ini akan dipegang oleh Iwan dan kawan-kawan.
"Seperti yang dibilang kang Cecep kemarin, wilayah yang dipegang bang Edi sudah kita ambil alih," tutur Iwan.
Merasa senang dengan pemberitahuan tersebut, namun teman Iwan yang berambut keriting ini pun berspekulasi dengan nasib mereka, jika bang Edi balas dendam.
"Kalau ada apa-apa gimana?, Misalnya bang Edi nyuruh orang buat hajar kita," tanya teman Iwan dan Didu.
Kemudian di terminal, Deni mengajak seorang laki-laki untuk bekerja dengannya.
Rupanya, laki-laki yang diajak Deni untuk bekerja adalah seorang jambret.
"Gimana?, Mau gak bekerja di terminal," tanya Deni.
"Saya tetap mau jadi jambret aja," sahut laki-laki tersebut.
Merasa ditolak tawarannya, Deni sontak memperingatkan nasib lelaki tersebut nantinya.
"Kamu gak takut, suatu saat kamu ketangkep polisi," ujar Deni yang memperingatkan.
Di sisi lain, kang Mus tampak keluar dari kamarnya.
Melihat suaminya berpakaian rapi, Esih langsung bertanya kepada kang Mus kemana ia akan pergi.
"Akang mau ke mana?," tanya Esih.
Terkejut dengan kehadiran istrinya, kang Mus lalu menjawab bahwa ia ingin menemui Gobang.
"Mau ketemu Gobang," sahut kang Mus dengan mata melongo.
Setelah itu, anak kang Mus, Eneng tiba-tiba langsung bertanya siapa sosok Gobang.
"Gobang siapa?," tanya Eneng pemeran Safira.
Mendengar Eneng yang memanggil nama Gobang saja, kang Mus langsung menegur putrinya.
Menurunnya, Eneng tak pantas menyebut nama orang yang lebih tua dengan sebutan nama saja.
"Kamu nyebutnya jangan Gobang aja," tegur kang Mus.
Lantas seperti apakah pertemuan kang Mus dan Gobang malam ini?
Saksikan Preman Pensiun 7 yang tayang di RCTI hari ini, Jumat (25/11/2022) pukul 19.00 WIB.
Agar tidak ketinggalan, kisah Preman Pensiun 7 hari ini juga bisa disaksikan melalui Link Live Streaming TV Online berikut ini.
Penasaran dengan kisah Preman Pensiun 7 malam hari ini, saksikan Preman Pensiun 7 setiap hari di RCTI pukul 19.00 WIB.
Sinetron Preman Pensiun
Melansir Wikipedia, Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan di RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures.
Serial ini menceritakan seseorang bernama Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal.
Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
Masa lalu yang diceritakan dalam dialog adalah Bahar dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin.
Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.
Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman.
Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.
Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.
Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.
Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum.
Bahar bahkan mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.
Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi.
Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.
Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.
Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)
