LINK Streaming TV Online Preman Pensiun 7 Hari Ini di RCTI, Penyebab Gobang Tak Diizinkan Pulang

TRIBUNKALTENG.COM - Berikut ini Link Live Streaming untuk menonton Preman Pensiun 7 di RCTI hari ini, Selasa 15 November 2022 pukul 19.00 WIB.

Disiarkan di RCTI, Preman Pensiun 7 yang dibintangi Epy Kusnandar hari ini juga bisa disaksikan melalui Link Live Streaming TV Online secara gratis di RCTI Plus.

Selain Link Live Streaming, ada juga Sinopsis PP7 yang akan tayang kembali hari ini, Selasa (15/11/2022) pukul 19.00 WIB di RCTI.

Seperti biasanya, tayangan Preman Pensiun 7 malam ini akan menampilkan alur cerita ulangan dan kisah baru yang digabungkan.

Dilansir melalui unggahan Instagram @ivanrivkykabira, alur cerita Preman Pensiun 7 terbaru hari ini mengisahkan tentang Gobang yang tidak diizinkan pulang ke rumah Bubun.

Kisah Preman Pensiun 7 malam ini bermula saat Gobang tengah duduk di depan masjid.

Baca juga: Peluang Kang Komar dan Jamal Main di Preman Pensiun 7 RCTI, Sutradara Berikan Jawaban

Baca juga: Video Viral Massa GERAM Diinjak Kasatpol PP Kalteng Baru I Sangkai: Kalau Saya Injak Pasti Keras

Tiba-tiba Gobang mendapat telepon dari Cecep.

Rupanya, Cecep tidak mengizinkan Gobang untuk pulang ke rumah Bubun.

Menurutnya, situasi di rumah tersebut tampak tidak aman, lantaran orang-orang bang Edi masih mencari Bubun.

"Kang Gobang jangan pulang ke rumah Bubun, lagi gak aman," kata Cecep yang memberi tahu Gobang.

Karena hal itu, Gobang memutuskan untuk masih tidur di masjid.

Ia juga meminta izin kepada pengurus masjid untuk menginap lagi.

"Nanti malam saya numpang tidur di sini lagi," ucap Gobang.

Pengurus masjid itu pun mengizinkan Gobang.

"Asal jangan di dalam," sahut pengurus masjid.

Di tempat lain, orang-orang bang Edi masih terus mencari Bubun.

Masih tidak bertemu dengan Bubun, orang bayaran bang Edi itu pun berkoordinasi dengan Agus.

"Bubun masih lolos," ujar orang bayaran bang Edi.

Mendengar itu, Agus menyarankan agar orang-orang bayaran bang Edi membuat keributan di pasar.

"Mungkin akang harus membuat keributan dulu di pasar," saran Agus ke orang bayaran bang Edi.

Tak lama kemudian, orang-orang bayaran bang Edi datang ke pasar.

Taslim dan Mawar yang duduk di depan pasar tampak bingung dengan kehadiran orang-orang bang Edi.

Sehingga, Mawar menduga orang-orang bayaran bang Edi itu adalah anak geng motor yang salah alamat.

"Mereka siapa?," tanya Taslim.

"Mungkin geng motor salah alamat," sahut Mawar.

Di sisi lain, Bubun berencana akan berkunjung ke rumah bang Edi sendirian.

Cecep yang mengetahui hal tersebut langsung menelepon kelompoknya, Ujang dan Murad.

Sementara, sepupunya Bubun menawarkan dirinya untuk menemani keluarganya tersebut.

"Saya temenin," katanya yang mengkhawatirkan Bubun.

Namun, Bubun menolak untuk ditemani ke rumah bang Edi.

Ia akan berkunjung sendirian ke rumah bang Edi.

"Aman," tolak Bubun.

Di sisi lain, Safira yang ingin pergi ke kampus bertanya keberadaan kang Mus ke Ceu Esih.

"Bapak pergi?," tanya Safira ke Ceu Esih.

Ceu Esih menjawab bahwa kang Mus lagi keluar membeli makanan untuk neneknya Safira.

"Beli Cakwe buat nini," sahut Ceu Esih.

Saat Safira berjalan keluar, tiba-tiba kang Mus yang dari luar masuk ke dalam rumah.

Safira lalu menegur penampilan kang Mus yang terlihat rapi ketika hanya membeli makanan keluar rumah.

"Mau pergi beli Cakwe aja rapih amat," celetuk Safira yang menegur penampilan ayahnya, kang Mus.

Mendengar celetukan putrinya, kang Mus langsung memandangi pakaiannya.

Lantas kapankah Gobang bisa pulang ke rumah?

Bagaimanakah reaksi kelompok MCU saat tahu Bubun akan ke rumah bang Edi sendirian?

Saksikan Preman Pensiun 7 di RCTI hari ini, Selasa 15 November 2022 pukul 19.00 WIB.

Agar tidak ketinggalan, Anda juga bisa menyaksikan Preman Pensiun 7 di Link Live Streaming TV Online gratis RCTI Plus berikut ini.

PREMAN_PENSIUN

* Sinetron Preman Pensiun

Melansir Wikipedia, Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan di RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures.

Serial ini menceritakan seseorang bernama Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal.

Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.

Masa lalu yang diceritakan dalam dialog adalah Bahar dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin.

Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.

Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.

Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman.

Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.

Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.

Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.

Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.

Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.

Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.

Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum.

Bahar bahkan mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.

Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.

Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi.

Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.

Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.

Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.

Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.

Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.(*)

(Tribunkalteng.com/Nor Aina)