Liga 1 2022

Uang Klub Raffi Ahmad Terkuras, Nasib Gaji RANS Buntut Liga 1 Ditunda, PSM - Persebaya Menjerit

Liga 1 2022 ditunda, kondisi keuangan klub jadi perhatian. Berikut keadaan tim Raffi Ahmad RANS Nusantara hingga PSM Makassar dan Persebaya.

Editor: Nia Kurniawan
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Chairman RANS FC, Raffi Ahmad (kanan), sedang memperkenalkan Rahmad Darmawan (kiri) selaku pelatih timnya. 

Bali United

Bali United menjadi salah satu tim yang menolak wacana tersebut. Walau rencana sistem bubble belum ditetapkan secara resmi, sang juara bertahan Liga 1 berharap kompetisi digulirkan seperti biasa.

"Saya pikir semua tim berpeluang rugi secara finansial waktu main kembali dengan sistem bubble. Mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan, dan sewa bus," kata pelatih Bali United Stefano Cugurra.

"Tim juga akan main jauh dari dukungan suporter."

Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya juga punya pendapat sama dengan Bali United. Perubahan format kompetisi akan berdampak pada sisi finansial klub karena pemasukan dari tiket laga kandang otomatis lenyap.

"Kalau bubble sebenarnya kurang pas. Harusnya tetap berjalan seperti biasa. Jadi, tetap harus ada penonton," kata pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.

"Bagaimanapun juga dengan adanya penonton kan bisa membantu keuangan klub."

Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan memang harus jadi pembelajaran. Namun bukan berarti sepak bola digelar tanpa penonton lagi.

Tidak ada kondisi yang memaksa kompetisi harus digelar demikian. Beda halnya ketika pandemi yang saat itu lebih krusial karena menyangkut masalah kesehatan.

"Tidak perlu ada lagi sistem bubble ini. Kan sudah berjalan baik kok waktu ada penonton. Memang sempat ada masalah, tetapi kita harus belajar dari sana," sambungnya.

PSM Makassar

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, juga menyampaikan penolakannya. Ia selalu terpukau dengan dukungan suporter di stadion, entah itu di kandang sendiri atau di kandang lawan.

"Kalian lihat sendiri apa yang terjadi di kandang kami. Ada antusiasme, dukungan, sorak sorai dari penonton yang jadi energi tambahan kepada pemain saya ketika bermain," kata Pelatih asal Portugal itu.

Ketika wacana bubble ini mengemuka, ia khawatir atmosfer di stadion akan hilang begitu saja. Baginya, sepak bola tanpa suporter bukanlah sepak bola seutuhnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved