Liga 1 2022

Nasib Bomber PSIS dan Persib, Curhat Carlos Fortes dan David da Silva Imbas Liga 1 Ditunda

Kabar striker Persib Bandung, David da Silva dan Carlos Fortes di PSIS Semarang.Penundaan Liga 1 2022/2023 menimbulkan beragam perasaan.

Editor: Nia Kurniawan
Tribun kaltara
Carlos Fortes (kanan) vs David da Silva.Kabar striker Persib Bandung, David da Silva dan Carlos Fortes di PSIS Semarang.Penundaan Liga 1 2022/2023 menimbulkan beragam perasaan. 

TRIBUNKALTENG.COM - Penundaan Liga 1 2022/2023 menimbulkan beragam perasaan oleh para pemain, termasuk striker Persib Bandung, David da Silva dan Carlos Fortes di PSIS Semarang.

Nasib Striker PSIS Semarang Carlos Fortes semakin tak menentu usai TGIPF umumkan sejumlah rekomendasi terkait persepakbolaan Indonesia.

Ya, diketahui saat ini Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 dihentikan sembari menunggu PSSI lakukan rekomendasi KLB (Kongres Luar Biasa) sesuai arahan TGIPF.

Walhasil seluruh klub Liga 1 termasuk PSIS Semarang harus menunggu sampai PSSI bisa melaksanakan KLB.

Tentu hal ini jadi pukulan bagi klub dan pemain, termasuk Carlos Fortes Striker PSIS Semarang.

Baca juga: Kandidat Pelatih Baru PSIS Semarang di Liga 1 Bertambah, Bukan Eks Persib atau Eks Borneo FC

Bahkan Fortes sendiri sudah siap turun di Kompetisi Liga 1. Hal ini terlihat dari laga terakhir PSIS Semarang, yang sudah memainkan Fortes di pertandingan uji coba.

Sementara itu diketahui Carlos Fortes sendiri, belum pernah merasakan atmosfer Liga 1 2022/2023 sejak gabung di PSIS Semarang.

Kini bomber asal Portugal harus kembali bersabar sampai pemerintah berikan izin pelaksanaan Liga 1 lagi.

Seperti diketahui, Liga 1 2022/2023 tengah ditangguhkan menyusul tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Insiden selepas laga Arema FC vs Persebaya itu mengakibatkan 132 korbang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Persitiwa inilah yang membuat kompetisi Liga 1 ini diberhentikan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Hal ini membuat Da Silva bingung harus bersikap bagaimana, antara senang atau sedih.

"Ketika saat ini mendapatkan libur, saya merasa bingung. Harus menikmatinya atau sedih. Kita tahu situasi seperti ini," kata David da Silva.

Eks pemain Terengganu FC ini sedikit menyayangkan Liga 1 harus ditunda.

Apalagi Persib Bandung sedang dalam tren positif semenjak ditukangi Luis Milla.

Meski begitu, David da Silva menilai kemanusiaan lebih penting dari segalanya, termasuk sepak bola.

Dia berharap kondisi segera berangsur membaik dan kompetisi bisa kembali berjalan normal.

"Saya sedikit bersedih karena kami sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik," ujarnya.

"Tapi, kemanusiaan harus lebih diutamakan. Saya berharap ke depannya situasi bisa lebih baik lagi," imbuh David da Silva.

Meskipun Persib sedikit tersendat mengawali Liga 1 2022/2023, namun hal itu tak mempengaruhi David da Silva.

Eks bomber Persebaya ini tetap gacor dengan menyarangkan sembilan gol hingga pekan kesepuluh.

Ia pun berterngger di peringkat kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sementara Liga 1.

Di sisi lain, David da Silva mengambil sisi positif dari penundaan Liga 1 2022/2023.

Dia mengaku bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga tercinta.

Agenda tim yang tidak terlalu padat diakui Da Silva bisa melakukan quality time di kediamannya bersama anak dan istrinya.

"Ya, saat ini saya memiliki banyak waktu untuk bermain bersama anak-anak dan keluarga di rumah. Itu tentunya membuat pikiran saya menjadi lebih segar saat kembali beraktivitas bersama Persib,” ungkap Da Silva.

Rekomendasi TGIPF Minta PSSI Laksanakan KLB

Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan izin pertandingan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, untuk dilanjutkan kembali jika PSSI tak menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Pernyataan itu merupakan poin-poin yang diberikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Seperti diketahui, TGIPF baru saja menyelesaikan tugasnya untuk mengamati kejadian Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

TGIPF bekerja selama sembilan hari dan hasil laporannya kini sudah diserahkan kepada Joko Widodo dalam pertemuannya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).

Salah satu poin yang menarik dibahas yakni TGIPF meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, untuk mundur.

Tak hanya itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI juga diminta untuk keluar oleh TGIPF.

Sebagai gantinya, pelaku kepentingan di PSSI diminta untuk segera melakukan KLB.

Tujuannya untuk mencari sosok baru yang pantas menjadi pengurus di Federasi Sepak Bola Indonesia itu.

"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan," tulis salah satu poin yang dituliskan TGIPF kepada Joko Widodo.

TGIPF mengancam bahwa pemerintah Indonesia tidak akan memberikan lampu hijau kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dilanjutkan kembali jika KLB tak dilakukan oleh PSSI.

Saat ini tiga kompetisi sepak bola profesional di Indonesia itu memang sedang dihentikan buntut kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Rapat pertama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mencari akar masalah Tragedi Kanjuruhan
 
PSSI awalnya memberhentikan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, selama dua pekan ke depan.

Namun ada informasi bahwa kompetisi akan dilanjutkan kembali pada akhir November 2022.

Ketidakjelasan ini tentu saja akan merugikan klub-klub lainnya.

Sebab, banyak klub yang sudah menyiapkan tim sebaik mungkin terutama di Liga 1.

"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepakbola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air."

"Adapun pertandingan sepakbola di luar Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan berkoordinasi dengan aparat keamanan."

( Tribunkalteng.com / BolaSport)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved