Nasib Apes AS Roma di 2022, Mourinho Sebut Dybala Bakal Absen di Piala Dunia Gegara Faktor Ini

TRIBUNKALTENG.COM - Tim asuhan Jose Mourinho, AS Roma dipastikan tidak akan diperkuat pemain andalannya Paulo Dybala dalam kejuaraan yang diikuti sepanjang 2022, mulai dari Liga Italia hingga Liga Europa.

Selain itu, Paulo Dybala diindikasikan bakal absen di perhelatan Piala Dunia 2022 karena cedera yang baru saja didapatnya dalam lanjutan Liga Italia AS Roma vs Lecce pada Senin (10/10/2022).

Jose Mourinho menyebutkan bahwa Paulo Dybala bakal sulit akan bermain untuk AS Roma lagi pada sisa laga tahun 2022 ubum setelah pemain Timnas Argentina tersebut mendapat cedera yang aneh.

Di laga yang dimenangkan Roma dengan skor 2-1 tersebut, penalti yang diambil Paulo Dybala di menit ke-48 berbuah gol untuk timnya, namun ia kemudian harus ditarik keluar tak lama berselang.

Baca juga: Klasemen Liga Italia Hasil AS Roma vs Lecce, Dybala Cedera Usai Penalti Lawan 10 Pemain

Paulo Dybala tampak meringis seusai mengalami cedera di bagian paha kiri saat mengambil penalti.

Jose Mourinho turut mengutarakan keadaan Dybala dan apakah fans AS Roma akan melihatnya lagi pada 2022, karena La Joya tampak menangis saat dia duduk di bangku cadangan.

“Saya katakan kondisnya buruk, saya pikir sangat, sangat buruk. Saya bukan seorang dokter, tetapi menurut pengalaman saya, dan berbicara dengan Paulo, kecil kemungkinannya ia akan bermain lagi di tahun ini,” ucap Mourinho yang dikutip Tribun Kalteng dari Dazn.

Masih harus dilihat seberapa serius cederanya, mengingat Argentina bersiap untuk memulai Piala Dunia pada pertengahan November.

Giallorossi memiliki masalah yang sangat jelas dan itu mengubah lebih banyak peluang mencetak gol mereka, jadi bagaimana Mourinho dapat membantu para pemainnya untuk memecahkan penghalang itu?

“Anda dapat berlatih untuk berkembang, dan kami melakukannya, tetapi saya pikir ini lebih bersifat psikologis. Misalnya, kesempatan terakhir yang dilakukan Tammy Abraham salah, ia praktis tetap berada di luar lapangan tanpa kembali untuk membantu tim mempertahankan hasil penting. Itu tipikal seseorang yang sangat ingin mencetak gol.

“Saya mendengar komentarnya, pikiran negatifnya, jelas itu mengkhawatirkan karena kami membutuhkan gol untuk memenangkan pertandingan, tetapi para striker tidak perlu terlalu khawatir. Saya lebih khawatir dengan terlalu banyak sentuhan mengontrol bola, memperlambatnya, tidak menemukan ruang.

“Kadang-kadang ketika saya menonton pertandingan, saya merasa mungkin bahasa Italia saya buruk sekarang, karena para pemain melakukan kebalikan dari apa yang saya minta mereka lakukan.”

The Special One kembali ke keluhan pra-musim yang dia miliki tentang lini tengah, yang semuanya kembali ketika Georginio Wijnaldum mengalami cedera serius setelah baru menorehkan satu penampilan.

“Ketika kami kehilangan Mkhitaryan dan Veretout, Wijnaldum seharusnya menjadi orang yang mengatur tempo di lini tengah. Ketika kami kehilangan dia juga, kami kehilangan seseorang yang melakukan peran itu.”