Liga 1 2022

Alasan PSSI Hukum Berat Arema Pasca Tragedi Kanjuruhan Liga 1, Oknum TNI Picu Reaksi Andika Perkasa

Momen hari HUT Ke-77 TNI. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyorot aksi prajurit di insiden Stadion Kanjuruhan. Arema dihukum berat PSSI.

Editor: Nia Kurniawan
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV/ Tribunnews
Kolase Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dirinya menyorot oknum TNI yang menyerang suporter saat insiden di Stadion Kanjuruhan. 

TRIBUNKALTENG.COM - Ada banyak hal yang jadi perhatian, pasca tragedi Stadion Kanjuruhan. Komdis PSSI ungkap alasan hukum berat Arema juga reaksi Jenderal Andika Perkasa soal aksi oknum TNI di situasi itu.

Ya, di momen hari HUT Ke-77 TNI ini , Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyorot aksi prajurit yang melakukan kekerasan pada Aremania.

Masih soal menyoroti sikap prajurit yang melakukan kekerasan pada Aremania , Ketua Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing membeberkan alasan.

Alasan memberi hukuman untuk Security Officer dan Ketua Panpel Arema FC terkait tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: 2 Sosok di Kubu Arema Disanksi Berat PSSI, Bos PSM Makassar Jamin Gaji Aman Imbas Liga 1 Ditunda

Baca juga: Hasil Komdis PSSI Sanksi Arema di Liga 1 Pasca Insiden Kanjuruhan, PSIS dan Persib Kena Imbas

Komdis PSSI sebelumnya menjatuhkan sejumlah hkuman untuk Arema FC yang didampaikan Erwin Tobing dalam jumpa pers pada Selasa (4/10/2022).

Pertama, Arema FC dijatuhkan larangan pertandingan tanpa penonton dan tidak diijinkan menggelar laga home di Malang.

Laga kandang Arema FC harus digelar jauh dari Malang dengan jarak sekitar 250 KM.

"Kami menjatuhkan hukuman, sidang ini pertama mengenai keputusan kepada klub Arema, badan pelaksana, kalau jadi tuan rumah di jadi badan pelaksana dan mereka akan menunjukkan ketuanya, dari hasil sidang kepada klub Arema, dan panitia pelaksana," ucap Erwin Tobing.

"Keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan yang jauh dari homebase Malang, kemudian, itu 250 km dari lokasi," tambahnya.

Arema FC juga dijatuhi hukuman denda sebesar Rp 250 Juta.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Indosiar Timnas U17 Indonesia vs UEA Live Streaming, ini Kata Bima Sakti

"Kedua klub Arema didenda 250 juta," tutur Erwin Tobing

"Ketiga, pengulangan terhadap pelanggar di atas akan berakibat dihukum berat," imbuhnya.

Komdis PSSI juga menghukum 2 sosok yang dianggap lalai menjalankan tugasnya sehingga menimbulkan korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan.

Mereka adalah Abdul Harris (Ketua Panitia Pelaksana pertandingan) dan Suko Sutrisno (Security Officer).

"Sedangkan kepada panitia pelaksana, sdr Abdul Harris, dia bertanggung jawab terhadap kelancaran even besar, dia harus jeli cermat. Ketua pelaksana tidak melakukan tgs dengan baik," kata Erwin Tobing.

"Ini menjadi perhatian dan adanya hal-hal kurang baik, kepada sdr Abdul Harris, tidak boleh aktif di sepak bola seumur hidup."

"Kepada Steward yang mengatur keluar masuk penonton, Security office, Suko Sutrisno, dia tidak boleh aktif seumur hidup," tambahnya.

Dalam wawancara terpisah saat ditemui wartawan, Erwin Tobing menyoroti kelalaian dua orang tersebut yang menyebabkan tidak terbukanya pintu Stadion Kanjuruhan.

"Itu kejadian di tribun selatan gate 10-11-12-13. Harusnya itu bisa dibuka, tapi begitu terjadi kericuhan, itu kan tribun ribuan isinya, itu berlantai tinggi, ruang geraknya sedikit, saling bertebut masuk ke satu tempat pintu keluar, udah penuh masuk terus, bawah gak terbuka pintu. Terjadi penumpukan, ada asap," kata Erwin.

"Itulah (merespons pertanyaan kenapa pintu tidak bisa terbuka), kita tanya ke pengeola gedung, dia bilang setiap event kunci diberikan ke panitia, panitianya Abdul Harris."

"Security Officer Steward (yang pegang kunci), kenapa gak bisa dibuka ini kelalaian."

"Mereka turun gak bisa naik lagi karena orang sudah turun tertimpa-timpa, gelap, (dan ada) asap. Itulah terjadi penumpukan massa," tambahnya.

Erwin Tobing menilai kewaspadaan dua orang tersebut hilang saat terjadi kericuhan, mengingat dua orang tersebut sudah rutin menjadi panpel pertandingan Arema FC.

"Kita liat video beredar bagaimana pintu tidak terbuka. Saya katakan kalau panpel ini anggap tugas rutin, kewaspadaannya hilang," ujar Erwin.

"Saya liat itu, dia rutin, sudah lama sebagai ketua pelaksana sehingga tidak waspada."

Harusnya cek ini pintu harus dibuka, kalo ada kejadian harus dibuka," tambahnya.

Sikap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Beredar video menyoroti sikap prajurit yang melakukan kekerasan pada Aremania.

Tepatnya ketika pihak keamanan melakukan kekerasan pada pendukung Arema FC, Aremania yang turun ke lapangan.

Beberapa oknum TNI tak segan-segan menendang dan memukul menggunakan tongkat Aremania yang berada di lapangan.

Padahal Aremania mendapatkan perlakuan dari oknum TNI tersebut tidak melakukan perlawanan.

Namun, oknum TNI tetap mengejar ketika Aremania yang berlari keluar lapangan.

Dilansir TribunWow.com dari Twitter @mhmmd_faizall, momen tersebut dapat diketahui.

Terlihat juga puluhan prajurit memukul Aremania yang sudah tersudut menggunakan tongkat.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa langsung menyoroti sikap prajurit yang melakukan kekerasan pada Aremania.

Andika Perkasa menilai tindakan oknum TNI tersebut menjurus ke tindak pidana.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (4/10/2022), Andika Perkasa mengungkapkan keresahannya terkait video yang beredar.

"Jadi kalau KUHPM (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer) Pasal 126 sudah kena, belum lagi KUHP-nya. Jadi kita tidak akan mengarah pada disiplin, tidak, tetapi pidana. Karena memang itu sudah sangat berlebihan," ungkap Andika Perkasa, Senin (3/10/2022).

Andika Perkasa juga mengatakan bahwa tindakan anggotanya bukanlah membela diri.

Mengingat Aremania tidak melakukan perlawanan dan malah berlari menghindari prajurit TNI yang mengejarnya.

"Yang terlihat viral kemarin itu bukan dalam rangka mempertahankan diri, bagi saya (tindakan prajurit) masuk ke tindak pidana. Karena orang lagi, mungkin juga (suporter) tidak berhadapan dengan prajurit itu, tapi diserang," jelas Andika Perkasa.

Andika Perkasa berjanji mengusut anggotanya yang melakukan perbuatan kurang pantas tersebut.

"Ya, kita satuan akan telusuri dulu. Biarkan kami tuntaskan sampai dengan besok sore, kita janji," ungkap Andika Perkasa.

( Tribunkalteng.com / BolaSport/TribunWow)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved