Preman Pensiun 6
LINK Streaming Preman Pensiun 6 Hari Ini di TV Online Gratis RCTI, Pemicu Reymon - Darman Bertarung
Kisah terbaru dari sinetron Preman Pensiun 6 hari ini, bisa disaksikan melalui Link Live Streaming TV Online Gratis RCTI Plus dan Live Streaming RCTI.
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM - Sinetron Preman Pensiun 6 hari ini, Senin (3/10/2022) akan tayang di RCTI dengan kisah yang menegangkan. Ini Link Live Streaming -nya.
Nampaknya, Reymon dan Darman akan berantem di sinetron yang dibintangi Epy Kusnandar malam ini tayang pukul 19.00 WIB, tayang di Live Streaming RCTI.
Untuk menonton kisah terbaru dari sinetron Preman Pensiun 6 hari ini, bisa disaksikan melalui Link Live Streaming TV Online Gratis RCTI Plus.
Para pemain sinetron Preman Pensiun 6 hari ini akan menghadirkan konflik baru yang membuat penontonnya penasaran.
Baca juga: Preman Pensiun 6 Hari Ini 2 Oktober 2022 Tak Tayang di RCTI dan Streaming, ini Sinopsis Terbaru
Pasalnya, Preman Pensiun 6 malam ini akan mengisahkan Reymon dan Darman akan berantem lagi.
Menegangkan, alur cerita Preman Pensiun 6 hari ini bermula saat Otang mau menerima Toni yang kini telah menjadi pemimpin di terminal.
Otang mengajak Aos untuk tetap menjadi anak buahnya Toni di terminal.
Namun, Aos yang tidak setuju justru mengucapkan kalimat berharga pada Otang.
"Kita harus konsekuen Toni udah terlanjur jadi pemimpin kita harus ikut dia," ujar Otang.
"Yang wajib buat saya itu shalat 5 waktu," sahut Aos yang tidak ingin kembali menjadi anak buah Toni di terminal.
Di sisi lain, tampak anak buah Darman, Uhen dan Kun di hajar oleh Reymon.
Mengetahui hal itu, Darman lalu bertanya pada Uhen soal pertemuan mereka dengan Reymon.
"Kamu ketemu Reymon?, Kun juga?," tanya Darman pada Uhen.
Mendapat pertanyaan dari bosnya, Uhen langsung mengiyakan bahwa mereka telah bertemu Reymon sebelumnya.
"Iyah," sahut Uhen.
Mendengar hal itu, Darman marah besar pada Reymon dan langsung menelponnya.
Namun, Reymon mengatakan bahwa perkelahian mereka terjadi, lantaran salah anak buah Darman sendiri yang mengganggu bisnisnya.
"Itu salah mereka sendiri, karena mengganggu bisnis saya," kata Reymon yang sambil melakukan panggilan telepon dengan Darman.
Tetap tidak terima anak buahnya disakiti, Darman lalu mengajak Reymon bertemu di sebuah tempat.
"Kita ketemu, kita beresin semuanya," ajak Darman kepada Reymon.
Setelah itu, Reymon dan Darman tampak bertemu di sebuah tempat.
Kemudian, Agus terlihat duduk di pinggir jalan dan merasa kesakitan dibagian perutnya.
Yayat yang melihat kondisi Agus itu pun lalu menolongnya.
Setelah itu, Cecep yang mengusir anak buah Bang Edi itu pun memberi peringatan agar mereka segera pergi dari tempat parkir.
"Jangan nekat, bos kalian sudah ngeringkuk di jalan," ungkap Cecep.
"Lebih baik kalian pulang ke rumah sendiri, daripada diantar ke rumah sakit," tambahnya.
Sementara itu, Kang Mus memata-matai kondisi jalanan dari kejauhan.
Aksi Cecep yang mengusir anak buah Bang Edi itu pun terlihat oleh Kang Mus.
Lantas apa yang bakal dilakuin kang Mus setelah melihat aksi Cecep ngusir orang-orang bang Edi di jalanan?
Agar tidak ketinggalan alur ceritanya, sinetron Preman Pensiun 6 ini bisa ditonton melalui Link Live Streaming berikut ini:
Sinetron Preman Pensiun
Melansir Wikipedia, Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan di RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures.
Serial ini menceritakan seseorang bernama Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal.
Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin.
Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.
Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman.
Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.
Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.
Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.
Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum.
Bahar bahkan mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.
Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi.
Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.
Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.
Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.(*)
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)