Preman Pensiun 6
LINK Nonton Streaming TV Online Preman Pensiun 6 di RCTI Hari Ini, Didu Cari Ribut dengan Yayat
Link Live Streaming nonton Preman Pensiun 6 terbaru di RCTI hari ini, Rabu (28/9/2022) dibintangi Epy Kusnandar. Kisah terbaru Preman Pensiun 6.
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM - Berikut Link Live Streaming nonton Preman Pensiun 6 terbaru di RCTI hari ini, Rabu (28/9/2022).
Selain di televisi, Preman Pensiun 6 juga ditayangkan malam hari ini pukul 19.00 WIB di Live Streaming TV Online Gratis RCTI Plus.
Sebelum menonton kisah Preman Pensiun 6, simak berikut ini alur cerita sinetron yang dibintangi Epy Kusnandar.
Dilansir melalui unggahan Instagram @arisnugraha_anpfilms, malam ini, Preman Pensiun 6 akan menghadirkan kisah yang menarik dan seru untuk ditonton penggemarnya.
Baca juga: Sosok Iwan Tyson Comeback di Preman Pensiun 6, Ada Misi Rahasia Bersama Kang Mus
Di episode malam ini, alur cerita Preman Pensiun 6 bermula saat orang pasar mengadu pada Kang Mus bahwa Kang Cecep menanyakan soal parkiran.
"Sekedar info kang, barusan ada Kang cecep nanya ke saya, di parkiran gak ada yang markir," ujar orang pasar yang menjadi mata-mata Kang Mus.
Kemudian, Bang Edi menghubungi Reymon untuk mengkonfirmasi soal pekerjaan yang disuruhkannya.
Bang Edi mengatakan pekerjaan Reymon untuk menguasai pasar belum ada kemajuan.
"Beberapa hari ini urusan terminal tidak ada kemajuan," kata Bang Edi.
Reymon lalu menjelaskan bahwa ada masalah di dalam kelompoknya.
"Ada masalah di internal saya," jelas Reymon.
Lebih lanjut, Toni mengajukan dirinya untuk menjadi pimpinan di terminal.
"Kalau gak ada yang siap ya udah saya siap," ujar Toni yang mengajukan dirinya menjadi pimpinan di terminal.
Namun, ha itu akan menjadi masalah di terminal.
Kang Cecep bertanya pada anak buahnya siapa yang telah memilih Toni untuk menjadi pemimpin di terminal.
"Siapa yang milih?," tanya Kang Cecep.
Anak buahnya pun menjelaskan bahwa Toni telah mengajukan dirinya sendiri untuk menjadi pimpinan di terminal.
"Dia mengajukan diri sendiri," jelas anak buah Kang Cecep di terminal.
Mendengar hal itu, Kang Cecep pun tampak ingin marah dan menghelakan nafasnya.
Sementara itu, Didu mengajak Yayat untuk bertarung.
Hal itu dilakukan Didu lantaran demi harga dirinya sendiri.
Didu yang turun dari motornya itu pun menghampiri Yayat.
"Kamu mau apa?, kamu mau cari ribut?," tanya Yayat.
Sambil marah-marah, Didu membenarkan dan mengajak Yayat bertarung dengannya.
"Iya," jawab Didu yang melakukan posisi akan menghajar Yayat.
Di episode sebelumnya, Roy pacar Safira putri Kang Mus telah mendapatkan jabatan baru di tempat parkir.
Orang suruhan Bang Edi datang menghampiri Roy yang berada di tempat parkir.
Orang itu memberitahu Roy bahwa ia telah mempunyai jabatan baru, yakni personalia.
"Kamu diangkat jadi personalia," kata pria tersebut.
Mempunyai jabatan baru, Roy pacar Safira pun tampak merekrut karyawan buat menjaga di beberapa tempat parkir.
"Kalian sudah bisa langsung kerja," ujar Roy terhadap orang-orang baru yang direkrutnya.
Kemudian, Kang Mus yang melarang Roy untuk menjadi tukang parkir itu pun mencari tahu soal pekerjaannya sekarang.
Kang Mus pun bertanya pada Safira tentang pekerjaan Roy sekarang.
"Kerjaannya (Roy) apa?," tanya Kang Mus pada Safira yang sambil mengelap motornya.
"Ngurusin tukang parkir," jawab Safira.
Saksikan sinetron Preman Pensiun 6 yang tayang setiap hari di RCTI pukul 19.00 WIB.
Selain menonton di televisi, bisa juga menonton Preman Pensiun 6 melalui Link Live Streaming berikut ini:
Sinetron Preman Pensiun
Melansir Wikipedia, Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan di RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures.
Serial ini menceritakan seseorang bernama Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal.
Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah Bahar dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1972, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin.
Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupeut dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.
Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman.
Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.
Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.
Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi.
Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum.
Bahar bahkan mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Lalu Muslihat diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.
Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi.
Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.
Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah.
Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.(*)
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)