Liga 1 2022
Tak Hanya Suporter Meninggal Dianiaya, Rumah Pemain Asing PSS Sleman Juga Dirampok, Ada Apa?
Tak hanya suporternya meninggal karena dianiaya, rumah pemain asing PSS Sleman juga dirampok
TRIBUNKALTENG.COM - Awan gelap kesedihan sedang memayungi tim Liga 1 2022, PSS Sleman, tak hanya suporternya meninggal karena dianiaya, rumah pemain asingnya juga dirampok.
Seperti diwartakan sebelumnya, seorang Slemania (suporter PSS Sleman) Aditya Eka Putranda meninggal karena dianiaya setelah menonton laga PSS vs Persebaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/8/2022) malam.
Ternyata tidak itu saja kabar duka dari PSS Sleman yang diasuh pelatih Seto Nuridiantoro ini.
Di malam yang sama, rumah yang ditempati pemain asing PSS Sleman, Ze Valente sudah dalam kondisi diobrak-abrik orang, diduga dirampok.
Baca juga: Bonek dan Slemania Berduka, 2 Suporter PSS dan Persebaya Meninggal Dianiaya dan Jatuh dari Truk
Baca juga: Jam 4 Sore, Link TV Online Live Streaming Indosiar Bhayangkara FC vs Persita, Duet Fergonzi-Vidal
Baca juga: Bursa Pelatih: Kode Mundur Seto dari PSS, PSIS Antara Buangan Persib & Persis, Persik Gaet Divaldo
Sudah jatuh tetrimpa tanga hal itu dialami pemain tengah asing PSS Sleman, Ze Valente.
Beberapa barang berharga di dalam rumah yang ditempati Ze Valente, hilang.
Diduga perampok beraksi saat rumah kosong karena Ze Valente sedang bermain bersama timnya melawan Persebaya.
Dalam laga itu PSS Sleman kalah tipis 0-1 dari Persebaya lewat gol Silvio Junior.
Menurut gelandang asal Brasil tersebut, barang-barang yang hilang memiliki nilai buat dirinya.
Alhasil, ia meminta kepada para pendukungnya dan suporter setia PSS Sleman, Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) untuk membantunya mencari dan menangkap si perampok.
Ze Valente berjanji tidak akan memampang foto si pelaku bila ada yang mau mengakui siapa si pencuri tersebut.
Selain itu, Ze Valente akan memberi hadiah kepada mereka yang berhasil menangkap si perampok.
Dilansir dari unggahan akun Instagram pribadi Ze Valente, @zevalente10_official, Minggu (28/8/2022) berikut pengakuan gelandang berusia 28 tahun tersebut.
"SOS. Rumah saya dirampok tadi malam selama pertandingan PSS Sleman semalam.
Kalah dalam permainan tentu merusak hati saya, tetapi pilang dalam keadaan lelah dan merasa bahwa pencuri tersebut berada di dalam rumah saya, memeriksa barang-barang saya, mencuri sepatu, pakaian, beberapa kalung dengan nilai sentimental bagi saya, mencuri komputer saya.
Hardisk tempat saya menyimpan kenangan indah dalam hidup saya dan itu tidak akan menambah apa pun bagi siapa pun yang mencurinya, mencuri pengisi daya antara lain, membuat saya merasakan perasaan terburuk yang mungkin anda pernah rasakan.
Namun, saya belum pernah melalui ini. Saya sangat sedih dan kecewa serta saya tidak pernah berharap itu terjadi pada saya maupun kalian yang membacanya.
Saya ingin meminta bantuan, saya tidak membutuhkan orang itu untuk memberi saya semua yang ia curi. Akan tetapi, saya hanya meminta barang yang paling berarti bagi saya.
Saya berjanji untuk tidak mengekspos orang yang melakukannya di depan umum dan saya memberi mereka kesempatam untuk melakukan apa yang benar.
Saya tahu kamu akan membaca ini. Saya menawarkan hadiah jika perlu. Sebagian diri saya mati di pulai ini. Saya juga ingin menyampakan kepada salah satu pendukung kami yang meninggal kemarin.
Sepak bola tidak pernah bertujuan untuk menyebarkan kebencian, sepak bola adalah tendang perasaan dan semangat. Ayo kita hentikan ini dan hari yang lebih baik pasti akan datang," tulis Ze Valente.
Saat ini manajemen PSS Sleman sedang memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar perumahannya untuk dijadikan acuan mencari pelaku perampokan di rumah Ze Valente.
"Kalau untuk lapor polisi belum, saat ini manajemen PSS masih cek rekaman CCTV di perumahannya apakah ada yang aktif saat kejadian atau tidak," kata Media Officer PSS Sleman, Juat Tirta Abditama, Minggu (28/8/2022).
Juan melanjutkan, sampai saat ini pemain PSS Sleman asal Portugal masih menunggu itikad baik dari pelaku perampokan untuk mengembalikan barang-barangnya, sebelum benar-benar dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Ze bilang kalau dia mau memberikan kesempatan untuk pelakunya dulu sebelum dia lapor polisi," katanya.
Pemakaman Slemania
Sementara Minggu (28/8/2022), jenazah Slemania yang meninggal usai menonton laga PSS Sleman kontra Persebaya Aditya Eka Putranda dimakamkan di pemakaman suci Modinan, Banyuraden, Gamping Kabupaten Sleman, DIY.
Pantauan reporter Tribun Jogja, sejumlah masyarakat yang menghantarkan Aditya ke tempat peristirahatan terakhirnya terlihat sedang menggelar tahlil di atas liang kubur Aditya.

Beberapa kalangan remaja yang diketahui teman sejawat almarhum juga terlihat hadir di pemakaman.
Hingga pukul 14.56 WIB masyarakat yang hadir di pemakaman masih melantunkan ayat suci dan bacaan tahlil.
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Aditya Eka Putranda, seorang suporter PSS Sleman, mengalami penganiayaan pada Sabtu (27/8/2022) malam oleh orang tak dikenal.
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai mengatakan, Aditya Eka Putranda mendapat serangan dari orang tak dikenal pada Sabtu malam (27/8/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.
Saat itu, ia baru saja menyaksikan laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo.
Seusai laga berakhir, Aditya Eka Putranda memutuskan pulang ke rumah bersama teman-temannya yakni ke Banyuraden, Gamping, Sleman.
"Infonya yang kami dapatkan Aditya tidak sendiri, ada temannya. Kemudian pas di perlintasan kreta di Gamping, mereka berhenti. Tiba-tiba ada beberapa orang melakukan pengeroyokan," kata Kapolres dihubungi, Minggu (28/8/2022).
Akibat penganiayaan dan pengeroyokan tersebut, Aditya Eka Putranda mengalami luka bekas pukulan senjata tajam.
"Tetapi untuk lukanya di mana saja, hasil autopsi tunggu besok saja. Mudah-mudahan besok bisa kami rilis," ujar dia.
Dijelaskan, Aditya sempat dibawa ke rumah sakit untuk perawatan intensif, akan tetapi luka yang diderita cukup parah sehingga nyawanya tidak tertolong.
Satreskrim Polres Sleman kini masih melakukan pendalaman mengenai kasus tersebut.
Beberapa orang telah diamankan dan kini mereka sedang menjalani proses penyelidikan dan penyidikan.
"Beberapa orang mulai kami amankan. Ada pendalaman dari Reskrim perannya si A apa, nantinya untuk membuat terang kejadian penganiayaan itu," tegas Kapolres Sleman.
Kendati telah mengamankan beberapa orang, namun Kapolres Sleman belum memastikan motif dan identitas para pelaku.
"Memang ada yang nanya, itu sedang kami pastikan. Kalau kejadian memang setelah pertandingan, sekitar 22.30 WIB. Kemudian ada kejadian penganiayaan ini. Itu akan kami pastikan lagi apakah itu antar suporter," tegasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Teman Sejawat dan Masyarakat Banyuraden Antar Aditya Eka Putranda ke Tempat Peristirahatan Terakhir dan Manajemen PSS Sleman Telusuri Pelaku Perampokan Rumah Ze Valente,