Gegara Gaji Mewah Messi & Mbappe, PSG Terancam Sanksi, AS Roma, Inter Milan, Juventus Ikut Terseret

TRIBUNKALTENG.COM - Gegara gaji mewah Lionel Messi dan Kylian Mbappe, PSG terancam hukuman dari UEFA, demikian juga AS Roma, Juventus dan Inter Milan.

Menurut  The Times, UEFA sedang merencanakan pemberian sanksi  terhadap klub-klub sepak bola yang diduga melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

Rencananya sanksi akan dijatuhkan pada September 2022 untuk 10 klub yang diduga telah melanggar aturan FFP hingga musim 2020-2021.

Salah satu dari klub yang bakal mendapat sanksi adalah Paris Saint Germain (PSG).

Baca juga: Ini Rahasia Serangan Maut Trisula MNM dan Gol Kilat Detik Ke-8 Mbappe, Berawal dari Neymar dan Messi

Baca juga: Jose Mourinho Sesalkan Nicolo Zaniolo Jadi Korban di Laga AS Roma vs Cremonese, Susul Wijnaldum

Baca juga: Lho, Mourinho Ngomong Begini Soal Belotti Ngebet Gabung AS Roma, Kode Cinta Bertepuk Sebelah Tangan?

Penyebabnya, permasalahan gaji untuk dua bintang mereka, Kylian Mbappe dan Lionel Messi.

PSG dikenai sanksi oleh UEFA atas pelanggaran FFP terkait rekor gaji Lionel Messi dan Kylian Mbappe di Liga Prancis 2022.

Pelanggaran PSG diduga dilakukan setelah striker Kylian Mbappe menandatangani perpanjangan kontrak tiga tahun sehingga membuatnya tetap di ibukota Prancis hingga 2025.

Itu membuat pemain Timnas Prancis itu menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia sepak bola.

Mbappe sekarang meraup £ 42,5 juta (€ 50 juta) per tahun, yang merupakan tambahan dari bonusnya sebesar £ 153 juta (€ 180 juta).

Sebelum kontrak baru itu, rekan setimnya di PSG Lionel Messi adalah pemain dengan bayaran terbaik di dunia.

Tahun pertama pemain Argentina itu di Paris membuatnya membawa pulang gaji tahunan sebesar £25,5 juta (€30 juta), meskipun ini meningkat menjadi £34 juta (€40 juta) untuk tahun terakhirnya dari kontrak dua tahunnya di Paris.

Diklaim bahwa Messi telah menerima lebih dari €1.000 juta sepanjang karirnya, lebih banyak dari pemain lainnya.

L'Equipe melaporkan tagihan gaji PSG yang melonjak telah membuat mereka diberitahu oleh UEFA telah terjadi pelanggaan kuota FFP dan kemungkinan akan menerima denda.

Di Liga Prancis, selain PSG, yang terancam terkena sanksi adalah Marseille.

Jika PSG dan Marseille tidak mematuhi aturan dan memperbaiki situasi  selama tiga tahun ke depan, maka hukumannya diperkirakan lebih berat.

Termasuk kemungkinan dikeluarkan dari kompetisi UEFA, seperti Liga Champions.

Namun, klub yangdijatuhi sanksi dapat menentang keputusan tersebut dan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

PSG sendiri dikabarkan menilai laporan itu tidak adil dan mengklaim bahwa rencana hak siar Mediapro telah mencondongkan situasi keuangan mereka.

Mereka juga menyoroti bagaimana beban pajak untuk klub papan atas Prancis lebih tinggi daripada di liga top lainnya.

Tak hanya PSG atau Marseille, klub lain yang terancam terkena sanksi serupa adalah AS Roma, Inter Milan dan Juventus dari Liga Italia.

Jenis hukuman dari UEFA kabarnya beragam.

Informasinya ada sanksi denda untuk PSG dan Marseille, dan denda ditambah pembatasan transfer untuk dua klub Serie A Inter Milan dan AS Roma.

Sementara, AC Milan tidak termasuk di antara klub yang akan menerima beberapa bentuk hukuman dari UEFA atas pelanggaran FFPtersebut.

AC Milan sempat memiliki masalah dalam hal sistem FFP karena mereka masih beroperasi di bawah Perjanjian Penyelesaian sebagai bagian dari hukuman yang dikeluarkan karena pengeluaran di bawah kepemilikan China pada tahun 2017 lalu.

Namun, MilanNews melaporkan pada bulan Juni bahwa UEFA telah mengadakan pertemuan dengan banyak klub Eropa untuk membicarakan situasi keuangan mereka dan AC Milan adalah salah satunya.

Namun, Rossoneri dilaporkan bisa selamat setelah memulai jalan yang jauh lebih baik di bawah Manajemen Elliott yang mengakusisi klub di awal musim 2022 lalu.(*)
 

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Ragam Hukuman UEFA Bagi Juventus, Inter, Roma & PSG, AC Milan Selamat Sanksi FFP Berkat Elliott,