Preman Pensiun 6
Sinopsis Preman Pensiun 6 Tayang Malam Ini, Kang Mus Comeback, Bang Edi Incar Terminal dan Pasar
Setelah lama ditunggu, Preman Pensiun 6 tayang hari ini di RCTI, mengisahkan kembalinya Kang Mus ke Bandung, ini sinopsisnya
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim.
Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman.
Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal.
Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
Tangan kanannya adalah Muslihat alias Kang Mus, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam.
Kang Mus berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru sadar tiga hari kemudian, di depan Bahar dan polisi.
Setelah tahu bahwa Kang Mus mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum.
Bahkan dia menjadikan Kang Mus sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Lalu Kang Mus diberi uang satu juta yang pada waktu itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Setelah seminggu, Kang Mus kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh.
Dia bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi karena sang ibu sudah telanjur meninggal.
Bahar kemudian meminta Kang Mus untuk bekerja padanya.
Rasa hormat Kang Mus dan kepercayaan Bahar, membuat mereka hanya terpisahkan ketika Bahar meninggal.
Dari sini kisah mengalir menggambarkan perjuangan Kang Mus mengajak dan terus mendampingi para anak buah Bahar bertahan hidup setelah 'pensiun' dari dunia hitam. (*)