Gagal Racuni dan Santet, Kopda M Bayar Eksekutor 2 Kali Tembak Istri di depan Anak Demi Selingkuhan
Terungkap pula, sebelum membayar Rp 120 juta untuk menembak sang istri, Kopda Muslimin disebut-sebut telah meracuni dan menyantet istrinya
TRIBUNKALTENG.COM, SEMARANG - Cinta buta terhadap selingkuhan membuat anggota TNI AD Kopda Muslimin gelap mata dan pikiran, dia tega membayar eksekutor (pembunuh bayaran) untuk menembak sang istri di depan anaknya.
Agar cinta terlarangnya dengan wanita lain tidak terungkap, Kopda Muslimin menjadi aktor upaya pembunuhan terhadap sang istri.
Terungkap pula, sebelum membayar Rp 120 juta untuk menembak sang istri, Kopda Muslimin disebut-sebut telah meracuni dan menyantet istrinya, Rina Wulandari.
Tapi kemukjizatan terjadi, semua itu gagal, bahkan meski dua kali ditembak dari jarak dekat Rina Wulandari tidak tewas.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi, Paman Brigadir J Menyusul Meninggal Usai Melayat, Korban Batal Menikah
Baca juga: Seorang Pria Diamankan Polsek Teluk Pakedai, Diduga Pelaku Salah Tembak Korban Warga Tanjung Bunga
Baca juga: Fakta Unik Perampok Bank Bjb: Staf HRD Bank, Tembak Satpam, Utang Rp 1,5 Miliar, Gajinya Mengejutkan
Dia hanya mengalami luka-luka dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Tragisnya, aksi penembakan itu dilakuan orang suruhan Kopda Muslimin di depan sang anak yang baru dijemput dari sekolah.
Lokasi penembakan pun tepat berada di depan rumah yang selama ini ditempati Kopda Muslimin dan keluarganya itu di Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) lalu.
Fakta itu diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi di Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022).
"Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," kata Irjen Ahmad Luthfi.
Ketika mengungkap kasus tindak pidana percobaan pembunuhan ini, polisi telah menangkap lima orang yang merupakan pelaku lapangan penembakan Rina Wulandari.
Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, upaya percobaan pembunuhan pertama dilakukan dengan cara meracuni korban.
Dirinya menutuskan jika upaya percobaan lain dilakukan lewat upaya pencurian di rumah korban dengan target menghabisi nyawa korban.
"Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan cara santet," ucap Kapolda Jateng.
Terakhir, yakni dengan cara korban ditembak di depan rumahnya usai pulang menjemput sang anak.