Liga Konferensi Eropa

Jadwal AS Roma vs Feyenoord Final UECL, Bukti Jose Mourinho, Tammy Abraham, Smalling & Pellegrini

AS Roma vs Feyenoord , Jadwal Liga Konferensi Eropa atau UEFA Conference League ( UECL ). catatan manis ditorehkan oleh Jose Mourinho.

Editor: Nia Kurniawan
Via Tribun Gorontalo
Jose Mourinho. AS Roma vs Feyenoord , Jadwal Liga Konferensi Eropa atau UEFA Conference League ( UECL ). catatan manis ditorehkan oleh Jose Mourinho. 

TRIBUNKALTENG.COM - Jadwal Liga Konferensi Eropa atau UEFA Conference League ( UECL ) telah dirilis, digelar di Arena Kombetare, Tirana, Albania pada Kamis, 26 Mei 2022 pukul 02.00 WIB. AS Roma vs Feyenoord.

Ya, jelang duel AS Roma vs Feyenoord catatan manis ditorehkan oleh Jose Mourinho. Aksi gemilang Tammy Abraham, Chris Smalling & Lorenzo Pellegrini juga jadi perhatian pada laga UECL.

Di semifinal Liga Konferensi Eropa, AS Roma sukses membungkam utusan Inggris, Leicester City, unggul agregat 2-1. Sementara Feyenoord agregat 3-2 atas Marseille, meski leg kedua berakhir imbang 0-0 di Stade Velodrome.

Nah, usai mengantar AS Roma ke final UEFA Conference League, Jose Mourinho, mengirimkan pesan khusus kepada sang kolega Carlo Ancelotti. Kedua pelatih sama-sama ada di ambang sejarah.

Baca juga: AS Roma ke Final UEFA Conference League, Mourinho Buru Lagi Pemain Buangan Setelah Tammy Abraham

Ya, Jose Mourinho menciptakan sebuah rekor unik usai sukses mengantar AS Roma menang 1-0 atas Leicester pada laga leg kedua semifinal Conference League di Stadion Olimpico, Jumat (6/5/2022).

Nah, AS Roma berhak melaju ke final Conference League 2021-2022 berkat keunggulan agregat 2-1 atas Leicester.

Julukan Mourinho sebagai The Special One pun terasa kian pantas karena dia kini menjadi satu-satunya pelatih yang mampu mengantar empat klub berbeda ke laga final kompetisi antarklub Eropa.

Bersama Porto, Mourinho pernah mentas di final Piala UEFA 2003 dan Liga Champions 2004.

Ketika membesut Inter Milan, The Special One berhasil melangkah sampai ke final Liga Champions 2010 dan menjadi juara.

Sentuhan juara Mourinho bertahan di Man United. Keberhasilan menembus final Liga Europa 2017 dan menjadi kampiun adalah buktinya.

Mourinho kini di ambang penciptaan sejarah yang lebih besar, yakni menjadi pelatih pertama yang mampu menyandingkan trofi juara Liga Champions, Piala UEFA, Liga Europa, dan Conference League!

Syaratnya, Mourinho tentu mesti bisa mengantar AS Roma mengalahkan Feyenoord di laga final Conference League 2021-2022 pada 25 Mei mendatang di Arena Kombetare, Albania.

“Ini adalah kemenangan keluarga. Bukan hanya mereka yang berada di lapangan dan di bangku cadangan, tapi seluruh stadion,” kata Mourinho usai mendepak Leicester di semifinal Conference League.

“Sekarang kami berada di final dan ingin menang,” katanya menegaskan.

Mourinho pun tak lupa mengirimkan pesan kepada sang kolega, yakni pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.

Mourinho dan Ancelotti sama-sama di ambang penciptaan sebuah sejarah besar di ajang antarklub Eropa.

Carlo Ancelotti baru saja mencatatkan diri sebagai pelatih pertama yang mampu menembus lima final Liga Champions.

Apabila sukses mengantar Real Madrid mengalahkan Liverpool pada final Liga Champions 28 Mei nanti di Stade de France, Perancis, rekor lebih hebat akan dicatatkan oleh Ancelotti.

Pelatih yang akrab disapa Carletto itu akan menjadi peracik taktik pertama yang mampu empat kali menjuarai Liga Champions.

Sebelumnya, Ancelotti pernah juara bareng AC Milan (2003, 2007) dan Real Madrid (2014).

Mourinho pun mengajak Ancelotti untuk bersama-sama menciptakan sejarah hebat.

“Jika Anda mengizinkan saya mengirim pesan untuk pelatih yang merupakan teman saya, Carletto yang hebat, ayo pergi dan menangkan final!” kata Mourinho.

Sosok Pemain AS Roma yang Jadi Perhatian

Perjalanan AS Roma jadi ujian Jose Mourinho.
Ya, pada babak perempatfinal, AS Roma takluk dari Bodo/Glimt di leg pertama. Kemudian membalas di kandang sendiri. Saat itu, Giallorossi (julukan AS Roma) membungkam wakil Norwegia itu empat gol tanpa balas. Berkat hasil itu, AS Roma tembus ke semifinal dengan agregat 5-2.

Di semifinal UECL, bertanding di Stadio Olimpico, Il Lupi sukses menggebuk The Foxes dengan skor tipis 1-0 berkat gol tunggal bomber asal Inggris, Tammy Abraham.

Apakah hanya Tammy Abraham yang unjuk gigi? Tentu tidak, ada aksi Lorenzo Pellegrini yang dengan jeli menemukan Tammy Abraham.

Bermain sebagai gelandang serang namun banyak bergerak melebar di sisi kiri, Lorenzo Pellegrini sukses berikan ancaman serius ke pertahanan Leicester City.

Lewat sebuah umpan silang, bola sukses menemui sang striker dan bisa menanduk masuk ke gawang dalam keadaan nyaris tanpa pengawalan.

Ini adalah lesakan ke-25 Abraham untuk Roma di 2021/2022 yang sekaligus menjadikannya debutan dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah Il Giallorossi.

Nama berikutnya adalah Chris Smalling. Bek asal Inggris tersebut tampil luar biasa saat mengawal ini pertahan AS Roma dari gempuran penyerang Leicester City sepanjang laga.

Tak hanya tangguh dalam bertahan, Chris Smalling juga terlihat aktif membantu serangan terutama saat menyambut bola mati.

Lewat sundulannya, Chris Smalling beberapa kali sukses mengancam gawang Leicester City. Salah satunya terjadi pada menit 62’.

Laga Feyenoord

Ya, Feyenoord memastikan tempat mereka di final Europa Conference League di Tirana dengan kemenangan agregat 3-2 atas Marseille, meski leg kedua berakhir imbang 0-0 di Stade Velodrome.

Marseille dengan nyaman menjadi yang lebih baik dari kedua tim untuk sebagian besar babak pertama, karena tim asuhan Jorge Sampaoli mendominasi penguasaan bola, dan membatasi ruang yang harus dimainkan Feyenoord dengan tekanan intens mereka terhadap bola.

Namun, OM kemudian mendapat pukulan setelah setengah jam, karena Dimitri Payet dipaksa keluar lapangan karena cedera betis.

Penggantinya, Arkadiusz Milik, kemudian memiliki peluang terbaik di babak pertama dengan sentuhan pertamanya tak lama setelah dimasukkan, tetapi sundulan pemain Polandia itu langsung mengarah ke kiper Feyenoord Ofir Marciano.

Meski Feyenoord mengakhiri babak pertama dengan baik, Marseille sekali lagi meningkatkan intensitasnya di babak kedua, dan seharusnya bisa unggul terlebih dahulu pada menit ke-54, namun upaya Valentin Rongier dari dalam kotak penalti cukup nyaman bagi Marciano.

Feyenoord kemudian menciptakan pembukaan terbaik mereka sepuluh menit kemudian, ketika upaya pertama Gernot Trauner melebar dari tiang.

Feyenoord fin
Feyenoord ke final Europa Conference League di Tirana dengan kemenangan agregat 3-2 atas Marseille, meski leg kedua berakhir imbang 0-0 di Stade Velodrome.

Kemarahan berkobar di menit-menit terakhir pertandingan, saat Marseille mencoba menyerang, dan Feyenoord memilih untuk membuang waktu.

Pada akhirnya, tim asuhan Arne Slot bertahan untuk mengamankan tempat di final Eropa untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua puluh tahun, dan mereka akan menghadapi AS Roma asuhan Jose Mourinho untuk mendapatkan kesempatan memenangkan edisi pertama kompetisi ini.

( Tribunkalteng.com /Kompas.com )

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved