Piala AFC 2022
Tak Cuma Pemain Baru, PSM Sibuk Cari Kandang untuk AFC Cup 2022, Bandingkan dengan Bali United
Bali United,ctampak sudah lebih siap di Piala AFC 2022, beda dengan PSM Makassar yang sibuk cari stadion baru juga pemain baru untuk musim depan.
TRIBUNKALTENG.COM - Dua wakil Indonesia di Piala AFC 2022 (AFC Cup 2022) Bali United dan PSM Makassar tengah mempersiapkan timnya.
Piala AFC 2022 dijadwalkan dimulai Juni 2022 mendatang. Namun persiapan kedua tim tampak berbeda.
Bali United, yang berstatus juara Liga 1 2021/2022, tampak sudah lebih siap. Komposisi pemain tak banyak berubah dengan pelaih masih sama, yakni Stefano Teco Cugurra.
Sementara PSM Makassar sendiri masih sibuk di internal. Laskar Pinisi tengah merombak skuatnya karena musim lalu terbilang hancur lebur bahkan nyaris degradasi.
PSM Makassar dipilih karena berstatus juara Piala Indonesia 2019.
Baca juga: Tanda PSS Bakal Tampung Todd Ferre dari Persipura, Satu Pemain Lama Dirumorkan ke Barito Putera
Baca juga: Yavhen Eks Persipura Turut Diincar, Pemain ini Tolak Barito Putera Demi PSM Makassar Jelang AFC Cup
Piala AFC 2022 menjadi kesempatan ketiga kalinya secara beruntun PSM Makassar mewakili Indonesia.
Pada Piala AFC 2022, PSM Makassar tergabung di grup H.
Di babak fase grup Piala AFC 2022, PSM Makassar sudah dipastikan akan melawan Kuala Lumpur FA dan Tampines Rovers pada fase Grup Piala AFC 2022, yang berlangsung 24 dan 30 Juni 2022 mendatang.
Satu lagi calon lawan PSM Makassar di Piala AFC 2022 adalah pemenang antara dua klub asal Myanmar Shan United FC dan Ayeyawady United FC.
Perombakan PSM Makassar untuk musim depan dimulai dengan mendatangkan pelatih baru, Bernardo Tavares.
Bernardo Tavares, juru taktik asal Portugal itu diperkenalkan melalui Instagram resmi PSM pada Senin (11/4/2022).
Sementara pemain baru belum juga diumumkan.
Selain soal pemain baru, PSM sendiri masih sibuk mencari kandang.
Pasalnya,, Tim kebanggaan warga Makassar Laskar Pinisi masih belum memiliki stadion.
Stadion Mattoanging telah dibongkar dan menjadi kubangan air.
Sedangkan, Stadion Barombong masih terbengkalai pembangunannya.
Alhasil, PSM pun masih kebingungan menentukan homebase.

Apalagi, Pasukan ramang dihadapkan dengan kokompeti AFC Cup.
Tak cuma itu, Musim depan, Liga 1 Indonesia diproyeksikan telah kembali ke format semula yakni home-away.
Selama masa pandemi, Liga 1 menggunakan format Bubble to Bubble.
Format tersebut dirasa kurang menguntungkan bagi tim di luar Jawa.
Sehingga, dengan kondisi pandemi yang mulai melandai maka format Liga 1 memungkinkan kembali seperti semula.
Di AFC Cup sebelumnya, PSM memilih Stadion Pakansari sebagai lokasi pertandingan.
Kali ini, Opsi stadion Gelora BJ Habibie disingkirkan, sebab tidak memenuhi syarat.
Hal itu diungkapkan Supporter Laskar Ayam Jantan, Paman usai berbincang dengan Direktur Utama PSM Munafri Arifuddin.
"Pak Appi bilang stadion di Pare-Pare masih perlu renovasi makanya sulit digunakan," ujar Paman kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (23/4/2022).
Dua nama stadion kemudian mencuat untuk digunakan PSM Makassar.
Pertama, markas Persipura Jayapura yakni Stadion Mandala.
Kiprah Persipura terdegradasi ke Liga 2 memunculkan opsi menggunakan Stadion Mandala sebagai homebase PSM Makassar.
Stadion Mandala pernah menggelar pertandingan AFC kala Persipura tampil di ajang sepakbola Asean tersebut.
Dengan kapasitas 20 ribu penonton dan berstandar internasional, stadion ini sangat layak digunakan PSM Makassar.
Berikutnya ialah Stadion Batakan yang terletak di Balikpapan.
Markas Persiba Balikpapan ini juga memiliki standar Internasional.
Stadion Batakan dibangun pada tahun 2017 dengan mengusung konsep standion tanpa trek lari.
Sehingga, Stadion Batakan sangat mirip dengan konsep markas tim-tim eropa.
Dengan kapasitas 42 ribu penonton, Stadion Batakan juga berpotensi menjadi markas Pasukan Ramang
"Ya kalau saya dengan-dengar juga opsinya ke dua stadion itu. Karena kan dekat juga dari Makassar," ujar Paman.
Hingga kini, Manajemen PSM masih berfokus pada perburuan pemain anyar.
Pembentukan skuat memumpuni terus menjadi perhatian manajemen dan suporter.
Harapannya, PSM mampu berbicara banyak di ajang AFC Cup dan Liga 1.
Sementara itu, soal target, manajemen PSM Makassar menarget prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan keikutsertaan di Piala AFC sebelum.
"Kita punya pengalaman juara grup. Hanya kalah dari Becamex di semi final dengan selisih gol kandang. Saya berharap prestasi jauh lebih baik di AFC Cup tahun ini," ucap Direktur Utama PSM Munafri Arifuddin, dalam diskusi bersama The Macz Man, Senin (11/4/2022).
* Persiapan Bali United

Bali United cenderung untuk realistis dalam menghadapi Piala AFC 2022.
Tim yang bermarkas di Stadion Tridatu, Bali ini, melihat kekuatan sepakbola Asia kini mulai merata usai tim-tim Asia Tenggara berhasil kalahkan tim-tim elit Asia Timur.
Menurut pelatih kepala Bali United, Stefano Teco Cugurra, seluruh tim peserta masih punya peluang untuk memenangkan pertandingan.
Status sebagai unggulan baginya tidak akan berlaku di turnamen kali ini.
“Kita semua tahu bahwa di sepak bola tidak ada yang pasti. Semua berpeluang untuk menang," kata Coach Teco pada Kamis (22/4/2022) dikutip dari situs resmi klub.
"Klub yang lebih kecil pun bisa menang dari klub besar. Saat AFC Cup nanti, kami harus lebih percaya diri lagi agar bisa mendapat hasil positif,” lanjutnya.
Tak disibukkan masalah stadion, Serdadu Tridatu kini tengah mencari tahu kekuatan rival di AFC Cup, khususnya yang tergabung di Grup G.
Coach Teco menuturkan butuh waktu untuk tahu kelebihan Kedah Darul Aman FC (Malaysia), Kaya FC Iloilo (Filipina), dan Visakha FC (Kamboja).
Selain itu, ia juga masih terus berdiskusi dengan manajemen terkait komposisi skuad Bali United di ajang AFC Cup 2022.
“Kami harus melihat minimal tiga laga semua lawan untuk dapat melakukan evaluasi yang lebih bagus,"
"Selain itu, kami juga masih berdiskusi dengan manajemen untuk melihat pemain yang terbaik untuk Bali United di AFC Cup,” tutup Coach Teco dikutip dari situs resmi klub.
Berita ini sudah tayang di Tribun Sumsel dengan judul PSM Butuh Homebase, Dua Stadion Berpotensi Jadi Markas Laskar Pinisi, Lokasinya Bukan di Sulsel