Ramadhan 2022

Tadarus Ramadhan 2022, Amalan Surat Al Balad Jauhkan dari Murka Allah, Berikut Bacaan dan Terjemahan

Tadarus Al Quran sebaiknya setiap hari, terlebih pada Ramadhan 2022 ini karena banyak surat yang bisa diamalkan demi kebaikan di dunia dan akhirat

Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Jateng
Ilustrasi Surat Al Balad dalam Tadarus Ramadhan 2022. 

TRIBUNKALTENG.COM - Ramadhan 2022 sudah memasuki pertengahan bulan, sangat dianjurkan untuk makin aktif melakukan tadarus Al Quran seperti Surat Al Balad ini.

Tadarus Al Quran sebaiknya dilakukan setiap hari, terlebih pada Ramadhan 2022 ini karena banyak surat yang bisa diamalkan demi kebaikan di dunia dan akhirat, di antaranya Surat Al Balad.

Surat Al Balad yang memiliki 20 ayat menjadi kajian tadarus Al Quran kali ini karena memiliki keutamaan antara lain menjauhkan dari murka Allah dan peroleh kemuliaan. 

Mengutip dari Buku Juz Amma, Surat Al Balad  tergolong sebagai surah makkiyah karena diturunnkan di Makkah.

Baca juga: Jangan Lupa Tadarus Ramadhan 2022, Pahala Berlipat, Simak Bacaan dan Keutamaan Surat Al Lail

Baca juga: Tadarus Ramadhan 2022, Makna Bersabar Surat Al Mukmin, Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan

Baca juga: Tadarus Ramadhan 2022, Surat Abasa Amalan Bahagia Sambut Hari Akhir, Arab, Latin & Terjemahan

Surat Al Balad merupakan surah ke-90 yang diturunkan setelah Surat Qaf.

Dalam Al Quran, Surat Al Balad menempati juz 30 tepatnya setelah Surat Al Fajr (wal fajr).

Nama Al Balad diambil dari akhir bacaan pada ayat pertama.

Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia Al Balad bermakna negeri.

Berikut bacaan Surat Al Balad lengkap Arab, Latin dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

لَآ أُقْسِمُ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ

Laa uqsimu bihaa dzaal balad.

"Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah)."

وَأَنتَ حِلٌّۢ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ

Wa anta hillun bihaa dzaal balad.

"Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini."

وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ

Wawaa lidiwwamaa walad.

"Dan demi bapak dan anaknya."

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ

Laqad khalaqnaal insaana fii kabad.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah."

أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ

Ayahsabu al layyaqdira 'alaihi ahad.

"Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?"

يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا

Yaquulu ahlaktumaa lal lubadaa.

"Dan mengatakan, aku telah menghabiskan harta yang banyak."

أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُۥٓ أَحَدٌ

Ayahsabu an lam yarahuu ahad.

"Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?"

أَلَمْ نَجْعَل لَّهُۥ عَيْنَيْنِ

Alam naj 'al lahuu 'ainain.

"Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata."

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ

Walisaa nawwasyafatain.

"Lidah dan dua buah bibir."

وَهَدَيْنَٰهُ ٱلنَّجْدَيْنِ

Wahadainaa hunnajdain.

"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan."

فَلَا ٱقْتَحَمَ ٱلْعَقَبَةَ

Falaaqtahamal aqabah.

"Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْعَقَبَةُ

Wamaa adraa kamal aqabah.

"Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?"

فَكُّ رَقَبَةٍ

Fakku raqabah

"Yaitu melepaskan budak dari perbudakan."

أَوْ إِطْعَٰمٌ فِى يَوْمٍ ذِى مَسْغَبَةٍ

Aw ith’aamun fii yawmin dzii masghabah.

"Atau memberi makan pada hari kelaparan."

يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ

Yatiiman dzaa maqrabah.

"Kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat."

أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ

Aw miskiinan dzaa matrabah.

"Atau kepada orang miskin yang sangat fakir."

ثُمَّ كَانَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْمَرْحَمَةِ

Tsumma kaana minalladziina aamanuu watawaa sawbisshabri watawaa sawbil marhamah.

"Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang."

أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ

Ulaa ika ash haabul maimanah.

"Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan."

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا هُمْ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ

Waalladzii nakafaruu bi aa yaa tinaa hum ashaabul mash amah.

"Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri."

عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌۢ

Alaihim naarummu' shadah.

"Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat."

Seorang anak sedang tadarus atau mengaji Al Quran.
Seorang anak sedang tadarus atau mengaji Al Quran. (Istimewa)

Kandungan Surat Al Balad

Dari terjemahannya Surat Al Balad berisi perintah Allah SWT kepada manusia supaya berjuang menghadapi masalah dan tidak mudah mengeluh.

Surat Al Balad juga berisi peringatan kepada manusia supaya tidak tertipu atas gemerlap harta dunia.

Karena hal demikian dapat menyesetakan manusia hingga terjerumus ke dalam siksa neraka.

Keutamaan Surat Al Balad

1. Yang mengamalkan secara istiqomah akan termasuk golongan orang saleh di dunia dan memperoleh tempat dari Allah di akhirat, dan menjadi teman para nabi, para syuhada, dan orang-orang saleh.

Abi Abdullah berkata, “Barangsiapa yang membacanya (Surat Al-Balad) di dalam salat fardu, maka ia di dunia dikenal termasuk orang-orang saleh, di akhirat dikenal sebagai orang yang memperoleh tempat di sisi Allah, dan di hari kiamat ia bersama para nabi, para syuhada, dan orang-orang saleh.” (Tsawabul A’mal: 152)

2, Jauh dari murka Allah dan segala rintangan di hari kiamat.

Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini, maka Allah akan memberinya keamanan dari neraka-Nya di hari kiamat, dan menyelamatkannya dari segala halangan. Dan barangsiapa yang menulisnya dan mengalungkannya kepada anak kecil, atau yang dilahirkan, maka ia akan aman dari segala yang membahayakan anak-anak.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 286)

3. Bisa menjadi doa memperoleh kemuliaan dan kemasyhuran.

Adapun caranya yaitu dengan membaca Surat Al-Balad ayat 1-10 secara istiqamah. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved