Berita AS Roma
Ubah Posisi Lorenzo Pellegrini, Jose Mourinho Bebaskan Jordan Veretout Jelang AS Roma vs Napoli
Jadwal Liga Italia Serie A untuk pekan ke-33, Napoli vs AS Roma. Tammy Abraham , Jordan Veretout dan Lorenzo Pellegrini disorot.
TRIBUNKALTENG.COM - Tak hanya Zaniolo, tiga pemain ini mendapat polesan cantik dari Jose Mourinho di AS Roma.
Adalah Tammy Abraham , Jordan Veretout dan Lorenzo Pellegrini. Ketiganya mendapat perlakuan istimewa dari Jose Mourinho di strategi AS Roma.
Nah, Jadwal Liga Italia Serie A untuk pekan ke-33, Napoli vs AS Roma tersaji, bakal berlangsung pada Selasa (19/4/2022) dini hari WIB diprediksi akan makin seru.
Pasalnya, moral AS Roma lagi bagus seusai pertandingan leg kedua babak perempat final UEFA Conference League , AS Roma vs Bodo/Glimt 4-0 pada Jumat dinihari. Hasil itu membuat Giallorossi lolos ke semifinal dengan agregat 5-2.
Baca juga: Sesumbar Jose Mourinho Soal Hasil Napoli vs AS Roma, Spirit Zaniolo dan Spinazzola Modal Bagus
Baca juga: Kabar Stefano Lilipaly ke Borneo FC Patahkan Isu Transfer Persis Solo, Medsos Bali United Riuh
Di laga saat Nicolo Zaniolo mencetak hat-trick , penampilan Tammy Abraham juga mampu bersinar setelah dipoles Jose Mourinho di AS Roma.
Lewat tangan The Special One, Tammy memang bukan hanya menjadi striker yang ditugaskan untuk mencetak gol.
Lebih dari itu, Mou membuat ia menjadi stiker yang rajin cetak assist dan mampu memberi ruang untuk lini kedua.
Catatan xA Tammy berada dalam lima yang terbaik untuk posisi penyerang, xA Tammy berada di angka 2.3.
Ia juga menjadi kunci dari moncernya dua gelandang Giallorossi, Lorenzo Pellegrini dan Jordan Veretout.
The Special One memberi kebebasan kepada Veretout untuk bergerak dalam posisi yang lebih tinggi ketimbang gelandang serang, itu membuat Veretout berada tepat di belakang Abraham dan Pellegrini.
Baca juga: Siasat PSS Sleman dan Persis Solo Pagari Pemain, Beda PSIS Semarang Pilih Tim Beraroma Persebaya
Baca juga: Hasrat Barito Putera Kandas Saat Pemain Baru PSM Makassar Diinginkan Suporter Jelang AFC Cup 2022
Hasilnya pun terbukti, dengan strategi tersebut, Veretout menjadi salah satu gelandang paling subur di Liga Italia musim ini dengan torehan lima gol.
Selanjutnya, ada nama Lorenzo Pellegrini, pemain asal Italia tersebut juga dibuat Mourinho menjadi gelandang yang rajin mencetak gol, jumlah gol Pellegrini mencapai angka 12.
Nah, Lorenzo Pellegrini yang sebelumnya lebih dimaksimalkan sebagai penyuplai bola, berubah menjadi gelandang yang lebih banyak berada di kotak penalti.
Permainan pragmatis Mourinho membuat ia tak terlalu butuh seorang playmaker yang kuat dalam membagi bola, itu yang membuat Pellegrini dialihfungsikan menjadi penyerang lubang.
Kehadiran Tammy yang membuat Veretout dan Pellegrini mendapatkan ruang yang lebih banyak untuk mencetak gol.
Tammy tak selalu berada di dalam kotak penalti, ia sering menjemput bola hingga ke tengah dan berlari dari samping.
Dengan begitu, dua gelandang tersebut dapat mengisi pos yang ditinggalkan Tammy di kotak penalti, dan menggantikannya dalam urusan menggetarkan jala gawang lawan.
Hal tersebutlah yang membuat Tammy selalu dipercaya untuk tampil starter baik untuk mencetak gol ataupun memberi ruang kepada rekannya.
Nah, setelah didepak Chelsea dan berlabuh di AS Roma, Tammy Abraham mendapat tugas lebih dari sang pelatih.
Dia bukan saja ditugaskan sebagai pencetak gol, namun ada peran lain yang harus dijalankan.
Ya, sosok penyerang asal Inggris yang paling tajam di musim ini berada di pundak Tammy Abraham.
Pemain yang 'dibuang' Chelsea demi seorang Remelu Lukaku itu sukses membuktikan diri bahwa ia adalah bomber yang tak kalah tajam dari pemain seharga 100 juta euro itu.
Jika dikalkukasi, dari 44 pertandingan yang sudah Tammy Abraham jalankan bersama AS Roma, ia telah menyumbangkan 24 gol dan 4 assist untuk tim ibu kota Italia tersebut.
Sedangkan Romelu Lukaku yang diboyong Chelsea dengan harga selangit ahnya mampu mencetak 12 gol dari 36 pertandingan.
Chelsea memang seharusnya menyesal dengan menjual striker serba bisa seperti Tammy dan menggantikannya dengan Lukaku yang bisa dikatakan 'banyak tingkah'.
Nah, Tammy Abraham adalah pemain efisien, di bawah komando Jose Mourinho, tugas ia tak hanya mencetak gol, lebih dari itu.
Sejak diboyong AS roma dari Chelsea, pemain berusia 24 tahun tersebut menjadi pemain andalan Mourinho untuk mendobrak pertahanan lawan.
Tak butuh waktu lama bagi Tammy untuk menciptakan gol pertamanya bersama Roma.
Saat Roma membantai tim promosi Salernitana 4-0, Tammy sukses menyumbang satu gol.
Di pertandingan debutnya, Tammy juga berhasil menyumbang dua assist untuk i Giallorossi saat melawan Fiorentina.
Penampilan ciamik juga ia tunjukan di saat tim asuhan Jose Mourinho itu bermain di Liga Conference Eropa.
Tammy yang masuk di babak kedua sukses menyumbang satu gol untuk membawa tim ibu kota menang dengan skor 5-1 melawan CSKA Sofia.
Kini, selain berhasil membawa AS Roma melaju ke babak semi final, ia juga berada di puncak daftar top skor Liga Conference Eropa dengan dulangan 8 gol.
Catatan hattrick yang dilesatkan oleh Nicolo Zaniolo di pertandingan melawan Bodo/Glimt juga tak lepas dari andil penyerang asal Inggris itu.
Juga tak menjadi perdebatan berhasilnya Tammy Abraham masuk ke skuat Timnas Inggris di kualifikasi Piala Dunia lalu dengan menggeser nama elit seperti Dominic Calvert-Lewin dan Ollie Watkins.
"Saya mencoba untuk menciptakan monster penyerang untuk Gareth Southgate," Kata Mourinho dilansir Allsoccer.
"Kecuali dia (Southgate) tidak memiliki mata yang tepat dan masih belum memanggilnya ke tim nasional Inggris, maka saya akan menyarankan Tammy untuk pindah negara saja," lanjutnya.
Ya, Mourinho benar-benar membentuk sosok penyerang monster dalam diri Tammy Abraham.
Akan menjadi hal yang istimewa jika peran klinis Tammy juga dibarengi dengan produktifitas gol yang mentereng.
Jelas torehan 24 golnya bersama AS Roma akan terus bertambah, kerja keras dan moncernya ia dengan permainan pragmatis Mourinho membuat Tammy semakin subur.
Kini, Tammy Abraham berpeluang besar untuk memberi gelar pertamanya bagi AS Roma, Liga Conference Eropa menjadi kompetisi yang nampaknya tak akan sulit untuk ia raih.
Peluang Napoli Raih Scudeto Liga Italia
AC Milan, Inter Milan dan Napoli menjadi tim teratas dalam perebutan scudeto Liga Italia musim ini.
Ketiga tim memiliki peluang yang besar asalkan bisa menampilkan performa terbaik di 6 laga terakhir.
Napoli yang saat ini ada di urutan ketiga klasemen sementara Liga Italia bisa saja menyodok ke atas.
Namun, seperti apa peluang Napoli ada di puncak klasemen?
Mantan pelatih Timnas Italia, Marcello Lippi membahas persaingan Scudetto.
Berdasarkan persaingan tiga besar Liga Italia di atas, Marcelo Lippi memiliki pandangannya sendiri.
Marcello Lippi enggan menyebut tim yang difavoritkan memenangkan Scudetto Liga Italia musim ini.
Ia lebih pilih untuk memilah dari tiga tim tersebut mana yang dianggapnya superior.
Menurut Lippi, Inter Milan mulai memperbaiki peformanya yang sempat tergeser dari pemuncak klasemen Liga Italia.
Buktinya anak asuh Simone Inzaghi berhasil meraih dua kemenangan beruntun.
Di antaranya, Inter Milan mengalahkan Juventus (0-1) dan Bologna (2-0).
“Saya tidak berbicara tentang favorit, saya hanya mengatakan bahwa tim yang memainkan sepakbola lebih baik dalam dua-tiga pertandingan terakhir adalah Inter,” kata Marcello Lippi kepada Il Corriere dello Sport.
“Kemenangan melawan Juventus memotivasi mereka dan memperlambat Bianconeri.
"Mungkin, jika Juventus menang, mereka akan berada dalam perlombaan sampai akhir.
"Sekarang ada tiga tim yang terlibat, saya tidak berpikir Juventus akan pulih.” jelas Lippi.
Juru taktik yang sekarang menangani Tiongkok itu gantian menyinggung Napoli.
Pasukan Luciano Spalleti baru saja kehilangan pada laga terakhir karena dipermalukan Fiorentina dengan skor tipis 2-3.
Akibat kekalahan itu, Napoli mulai dianggap tidak bisa bertarung dengan AC Milan dan Inter dalam persaingan Scudetto.
Hal ini dibantah oleh Lippi dan menyebut Napoli masih memiliki peluang untuk menyapu 6 pertandingan sisa Liga Italia dengan kemenangan.
“Mereka memiliki permainan yang buruk dan kalah melawan Fiorentina yang hebat.
"Enam pertandingan tersisa, bagaimana jika Napoli memenangkan semuanya." tegas Lippi.
Terakhir, nakhoda berusia 74 tahun itu memuji kualitas Stefano Pioli yang bisa membawa AC Milan untuk berada di puncak klasemen Liga Italia.
Sayangnya, dalam dua pertandingan terakhir AC Milan ditahan imbang oleh Bologna dan Torino dengan skor identik tanpa gol.
"Pioli pantas mendapat pujian atas cara Milan bermain selama musim ini," ucap Lippi
“Mereka masih pemimpin klasemen, momen seperti ini normal.
"Saya mengharapkan akhir musim yang seimbang, tidak ada lagi ruang untuk kesalahan bagi mereka yang ingin memenangkan gelar." tandasnya.
Laga Penentu Scudetto
AC Milan
Peringkat 1 poin 68 Main 32
vs Genoa (H)
vs Lazio (A)
vs Fiorentina (H)
vs Verona (A)
vs Atalanta (H)
vs Sassuolo (A)
Inter Milan
Peringkat 2 poin 66 main 31
vs Spezia (A)
vs Roma (H)
vs Bologna (A)
vs Udinese (A)
vs Empoli (H)
vs Cagliari (A)
vs Sampdoria (H)
Napoli
Peringkat 3 poin 66 main 32
vs Roma (H)
vs Empoli (A)
vs Sassuolo (H)
vs Torino (A)
vs Genoa (H)
vs Spezia (A) (*)
( Tribunkalteng.com / TribunPadang )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Jose-pelegrini.jpg)