Liga Italia

Terus Ditekan Inter & Napoli, AC Milan yang Krisis Kepemimpinan Masih Mengambang soal Ibra

AC Milan dalam tekanan Inter Milan dan Napoli dalam perburuan gelar scudetto Liga Italia Serie A 2021/2022, di tengah butuh pemimpin, Ibra beluk jelas

Editor: Rahmadhani
AFP/ISABELLA BONOTTO via Kompas.com
Zlatan Ibrahimovic. 

TRIBUNKALTENG.COM - AC Milan masih dalam tekanan Inter Milan dan Napoli dalam perburuan gelar scudetto Liga Italia Serie A 2021/2022.

Namun sosok penting Zlatan Ibrahimovic masih belum jelas masa depannya.

AC Milan memang memiliki kesempatan besar untuk menjadi juara Liga Italia 2021-2022.

Saat ini, AC Milan masih memuncaki klasemen sementara Liga Italia dengan koleksi 68 poin dari 32 laga.

AC Milan perlu berhati-hati dengan rival sekota mereka, yakni Inter Milan.

Pasalnya, Inter Milan hanya terpaut dua poin dengan AC Milan di posisi kedua dengan koleksi 66 poin dari 31 laga.

Baca juga: Baru Saja AS Roma Tekuk Bodo, Mourinho Langsung Sesumbar Bungkam Napoli, Duo Milan Main Malam Ini

Baca juga: Ada Apa dengan Persebaya? 14 Pemain Bedol Desa, Pelatih Aji Santoso Sebut Gunakan Cara Siluman

Itu artinya, Inter Milan masih memiliki keuntungan karena ada satu laga yang belum mereka mainkan musim ini.

Dengan posisi tersebut, Inter Milan sangat berpeluang untuk menggeser posisi AC Milan di puncak klasemen.

Sementara Napoli juga memiliki poin serupa Inter Milan, 67 poin namun sudah memainkan 32 laga.

Di tengah butuh stabilitas permainan dan tenaga untuk menjaga persaingan dengan Inter dan Napoli, AC Milan justru bakal ditinggal lebih lama oleh sang bomber gaek, Zlatan Ibrahimovic.

Bukan hanya masalah cedera, soal masa depan pemain asal Swedia itu masih belum juga jelas.

Seperti diketahui Zlatan Ibrahimovic telah genap berusia 40 tahun.

Masa depannya bersama AC Milan masih menjadi tanda tanya apalagi Zlatan Ibrahimovic mengaku masih belum ingin gantung sepatu.

Pada musim 2021-2022, Zlatan Ibrahimovic tercatat baru bermain sebanyak 19 kali bersama AC Milan di Liga Italia.

Secara total, penyerang gaek asal Swedia tersebut telah mengemas 23 penampilan di berbagai ajang kompetitif.

Namun, Ibrahimovic tidak terlalu banyak mendapatkan jatah bermain dari Stefano Pioli mengingat cedera lutut dan achilles menderanya.

Pada paruh kedua musim ini, Ibrahimovic lebih banyak bermain sebagai pemain pengganti ketimbang starter akibat dibekap cedera.

Penampilannya sebagai starter sejak 2022 tergolong minim yakni dengan dua kali penampilan.

Selepas pergantian tahun, Ibrahimovic harus absen membela I Rossoneri lima kali akibat cedera.

Penampilan terakhirnya dibuat saat Milan ditahan imbang 0-0 oleh Bologna pada giornata ke-31 Liga Italia.

Saat itu, Ibracadabra, julukan Ibrahimovic, hanya diturunkan selama 20 menit.

Jika berbicara soal torehan golnya musim ini, Ibrahimovic sudah menelurkan delapan gol.

Torehan tersebut dirasa turun nyaris dua kali lipat dari musim lalu dengan jumlah penampilan yang sama di Serie A.

Meski juga dihantam cedera, Ibrahimovic sanggup mengepak 15 gol dari 19 penampilannya di Liga Italia 2020-2021.

Terbaru, mantan penyerang Juventus dan Barcelona tersebut harus menepi akibat cedera lutut dan memaksanya absen selama 10 hari.

Kendati sudah wara-wiri ke meja operasi dan pemulihan cedera, Ibrahimovic diyakini masih memiliki hasrat besar untuk terus bermain.

Ditanya soal itu, pelatih AC Milan, Stefano Pioli hanya berharap Ibrahimovic bakal membuat keputusan yang terbaik.

Namun, Pioli juga menginginkan pemain yang sudah menganggap dirinya sebagai Tuhan-nya Milan tersebut bisa bermain sebelum musim ini berakhir.

"Ibrahimovic bakal absen selama seminggu, sekitar 10 hari," kata Pioli seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.

"Kami berharap dia bisa kembali untuk paruh terakhir musim ini."

"Semua orang bisa memiliki masalah dengan fisiknya dan Ibrahimovic sedang bermasalah dengan lututnya sekarang."

"Kami berharap dia bisa kembali sebelum akhir musim."

"Perihal masa depannya, saya tidak berpikir bakal ada yang berubah."

"Saya yakin Ibrahimovic akan membuat keputusan terbaik dan kami akan mendukungnya terlepas dari apa yang akan dia putuskan," ujar Pioli menambahkan.

Saat ini, Ibrahimovic masih terikat kontrak dengan AC Milan hingga Juni 2022.

Kontrak tersebut sebelumnya sudah diekstensi oleh Ibrahimovic dan AC Milan pada 22 April 2021.

Situasi dan kondisi yang dialami Ibrahimovic sendiri banyak mengundang reaksi di tengah kengototannya dalam bermain.

Legenda Italia, Luca Toni, telah menyarankan sang pemain untuk pensiun.

Luca Toni menilai sudah waktunya bagi Ibrahimovic untuk gantung sepatu jika terus menerus diterpa cedera.

Apalagi pemain sekelas Ibrahimovic sudah memiliki jam terbang tinggi bukan cedera dan menjadi cadangan.

Namun dengan segudang pengalamannya, Ibrahimovic sebenarnya Adalah salah satu sosok paling tepat untuk jadi pemimpin pemain-pemain AC Milan lapangan.

Apalagi di tengah situasi di AC Milan yang dinilai tengah krisis kepemimpinan di lapangan.

Skuat AC Milan dengan pelatih Stefano Piolo, malam tadi AC Milan menahan imbang Real Madrid dalam laga uji coba Liga Champions
Skuat AC Milan dengan pelatih Stefano Piolo, malam tadi AC Milan menahan imbang Real Madrid dalam laga uji coba Liga Champions (AFP/Jose Jordan)

* Krisis Kepemimpinan di Lapangan

AC Milan dinilai berpeluang besar untuk menjadi juara Liga Italia musim ini, dimana saingan terberatnya adalah siapa lagi kalau bukan Inter Milan dan juga Napoli.

Akan tetapi, menurut legenda Timnas Brazil dan AC Milan, Cafu, ada satu kekurangan yang bisa membuat mereka gagal meraih scudetto musim ini.

Dilansir dari Football Italia melalui Bolasport, Cafu menyebut kalau ada satu kekurangan yang membuat AC Milan bisa gagal meraih trofi Liga Italia musim ini.

Menurut Cafu, satu kekurangan yang ada di AC Milan saat ini adalah mereka tidak memiliki sosok pemimpin.

Cafu menilai kalau AC Milan tidak mempunyai sosok pemimpin yang bisa meyakinkan mereka untuk meraih trofi musim ini.

Padahal, I Rossoneri sempat memiliki jarak yang cukup jauh dengan Inter Milan di klasemen Serie A musim ini.

Akan tetapi, jarak tersebut kini hanya terpangkas menjadi dua poin karena penampilan inkonsisten dari AC Milan.

"Mereka kekurangan seorang pemimpin, seseorang yang dapat membuat para pemain mengerti bahwa mereka benar-benar dapat memenangkan scudetto," ucap Cafu.

"Milan memiliki keuntungan besar. Sekarang sudah berkurang menjadi hanya dua poin. Hanya enam lebih banyak dari Juventus di urutan keempat."

"Mereka melambat, mereka tidak bisa menyerang karena sepak bola Italia terlalu cepat, jika mereka berhenti, tim lain akan datang," tutur Cafu melanjutkan.

Berita ini sudah tayang di Bolasport dengan judul Soal Masa Depan Tuhan-nya AC Milan, Stefano Pioli Bilang Belum Tahu

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved