Liga Italia

AC Milan Dicueki AS Roma, Kesengsem Pemain Pengganti Calibria & Theo Hernandez, tapi Minta Diskon

AS Roma mencueki permintaan AC Milan untuk mempermanenkan Alessandro Florenzi. Tertarik, Rossoneri justru minta diskon pengganti Calibria & Theo itu

Penulis: Lidia Wati | Editor: Rahmadhani
Filippo Monteforte/AFP
Pelatih kepala AS Roma asal Portugal Jose Mourinho (tengah) berjabat tangan dengan penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (kiri) setelah ia dan pelatih kepala AC Milan Italia Stefano Pioli (kanan) berpelukan. 

TRIBUNKALTENG.COM - AS Roma mencueki permintaan AC Milan untuk mempermanenkan Alessandro Florenzi.

AC Milan tampaknya sudah kesengsem dengan Florenzi yang didatangkan di awal musim lalu sebagai pemain pinjaman.

Penampilan mantan kapten AS Roma itu tampaknya telah meyakinkan dewan direksi AC Milan untuk berinvestasi padanya sebagai cadangan jangka panjang untuk Davide Calabria.

Namun, Rossoneri dilaporkan telah meminta diskon kepada AS Roma untuk mempermanenkan Florenzi di San Siro.

Baca juga: Bukti Investasi Jose Mourinho di AS Roma, Tammy Abraham Ungkap Fakta Jelang Liga Konferensi Eropa

Menurut calciomercato.com, AC Milan bermaksud menurunkan harga dari 4,5 juta Euro yang disepakati menjadi 3 juta Euro.

Namun AS Roma dilaporkan telah menolak permintaan ini karena klub ibu kota ingin mendapatkan keuntungan lebih.

Pasalnya, AS Roma awalnya mengharapkan keuntungan dari penjualan bek sayap tersebut pada bulan Juni lalu, bukan sekedar dipinjam.

Negosiasi diperkirakan akan berlanjut hingga akhir musim, ketika – setelah berbulan-bulan spekulasi – masa depan Florenzi akan ditentukan sekali dan untuk selamanya.

Florenzi sendiri kerap menjadi dewa penolong bagi Stefano Pioli.

Florenzi kerap menjadi andalan saat pemain lain cedera.

Ia adalah pengganti yang sepadan untuk bek kanan Davide Calabria.

Meski berposisi asli sebagai bek kanan, Florenzi juga kerap menjadi jawaban ketika AC Milan bermasalah di sisi kiri.

Florenzi seringkali dipasang Pioli di bek kiri saat pemain utama Theo Hernandez absen entah karena cedera atau pun terkena skorsing.

Pemain internasional Italia itu memang bermain sebagai bek kanan selama beberapa tahun terakhir. Namun pelatih Rossoneri bisa memindahkannya ke sayap yang berlawanan.

Gelandang AC Milan Italia Alessandro Florenzi menendang bola selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Unione Venezia pada 22 September 2021 di stadion San Siro di Milan. Tiziana FABI / AFP
Gelandang AC Milan Italia Alessandro Florenzi menendang bola selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Unione Venezia pada 22 September 2021 di stadion San Siro di Milan. Tiziana FABI / AFP ((Tiziana FABI / AFP))

* Roller Coaster Milan Menuju Scudetto

AC Milan sendiri tengah berjuang meraih Scudetto Serie A musim ini.

Namu bak roller coaster yang naik turun, AC Milan kerap naik turun musim ini.

AC Milan kesulitan saat menjamu Bologna pada lanjutan Liga Italia di San Siro, Senin (4/4/2022).

Main di kandang sendiri dengan keunggulan masif di berbagai segi, Rossoneri cuma memetik skor seri 0-0.

Gol tak kunjung datang walau Zlatan Ibrahimovic dkk sampai melepaskan 33 peluang.

Kebiasaan tampil lemas saat menghadapi tim semenjana merupakan problem penting yang bisa mengambat laju scudetto AC Milan musim ini.

Rossoneri kehilangan 11 poin dari hasil partai melawan tim bottom-half atau papan tengah-bawah klasemen saat ini (peringkat 11-20).

AC Milan di atas kertas seharusnya bisa mengais poin maksimal dari tim dengan kategori itu.

Baca juga: Laga Ke-100 Kurang Spesial Pioli, Tak Mampu Redam Bologna, Scudetto AC Milan Terancam Napoli & Inter

Nyatanya, mereka tersandung saat menghadapi Udinese (1-1, 1-1), Spezia (1-2), Salernitana (2-2), dan kini Bologna (0-0).

Karena gagal menang, total ada 11 angka yang hilang dari pertandingan tersebut.

Padahal, andai laga-laga itu mereka menangkan, Rossoneri bisa unggul amat jauh dari Napoli di klasemen dengan proyeksi 78 poin.

Itu sudah surplus 12 dari koleksi Napoli saat ini di peringkat kedua.

Faktanya, posisi Milan sebenarnya makin rapat dengan Napoli, di mana kedua tim cuma dibedakan selisih 1 angka.

Hal kontras terjadi kalau melihat rapor mereka saban melawan tim-tim papan atas.

Mereka meraup 4 poin dari Inter Milan, 3 dari Napoli, menahan Juventus 2 kali, menekuk AS Roma kandang-tandang, serta menang atas Atalanta dan Lazio.

Masalah ini membuat situasi makin pelik karena di pekan yang sama, Inter Milan dan Napoli meraih kemenangan atas rival kuat.

Inter mencuri tripoin di kandang Juventus, sedangkan Napoli memecundangi Atalanta.

Dari yang tadinya diproyeksikan bisa berlari kencang, AC Milan harus menghadapi persaingan yang bikin tak nyaman sampai pekan-pekan terakhir.

"Saya memperkirakan kesulitan-kesulitan seperti ini akan terjadi," ujar Stefano Pioli, arsitek Rossoneri, dikutip dari Football Italia melalui Bolasport.

"Saya tak akan berbohong, di atas kertas sepertinya akhir pekan ini menguntungkan bagi kami."

"Tapi sepak bola tidak dimainkan di atas kertas dan keuntungan kami terhapus."

"Ini adalah kesempatan yang terlewatkan, terutama karena kami bermain di kandang."

"Saya pikir gelar juara akan ditentukan hingga dua pekan terakhir," tutur pelatih yang belum pernah membawa klub meraih scduetto.

(Tribunkalteng.com/Ghorby)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved