Imigrasi Nunukan Berhasil Amankan 5 Orang Asal Madura, Sanggup Bayar Belasan Juta Buat Paspor Palsu

Di Malaysia nanti, mereka dijanjikan bekerja sebagai pelayan di warung kopi dan juga buruh bangunan dengan gaji yang tinggi.

"Bayangkan mereka petani di kampung tapi sanggup bayar ke calo belasan juta. Ada tiga orang bayar Rp15 juta dan dua orang bayar Rp16 juta. Karena beda calo makanya beda tarifnya. Totalnya tiga calo yang jadi otak dari semua ini," tuturnya.

Ketiga calo ini, kata Washington sudah ditetapkan jadi DPO dan tinggal menunggu arahan Dirjen Imigrasi untuk bergerak menjemput para calo itu.

"Dirjen Imigrasi yang punya alat tracing calo-calo itu. Kami tinggal tunggu perintah baru bergerak ke Madura," ungkapnya.

Diduga Jaringan Penyelundupan Orang

Washington menduga kuat calo tersebut tergabung dalam jaringan penyelundupan orang.

"Karena skema yang dimainkan para calo dari Madura itu, sudah terkoordinir dengan baik. Ada yang jemput di Tarakan lalu diarahkan ke Sebatik. Saya sudah koordinasi ke Imigrasi Tarakan supaya jangan kecolongan. Di Pelabuhan Tengkayu harus diperketat pengawasannya," imbuhnya.

Baca juga: Pengawasan Diperketat Krayan Menjadi Pintu Masuk WNA dan WNI Ilegal di Nunukan Kaltara

Tak hanya itu, agar tidak kecolongan lagi, Washington meminta bantuan Satgas Pamtas agar mencegat setiap WNI yang melintas melalui jalur 'tikus'. Sekalipun memiliki dokumen paspor.

"Biasanya orang lewat jalur 'tikus' tanpa dokumen, kali ini ada dokumen paspor tapi palsu. Nah modus ini yang kami minta bantuan ke Satgas Pamtas untuk monitor," pungkasnya.

Lima WNI tersebut sudah diamankan ke penampungan sementara Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan.

"Hp mereka kami sita sementara waktu sampai calonya kami dapat," terang Washington.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Sanggup Bayar Belasan Juta untuk Satu Paspor Palsu, Imigrasi Nunukan Amankan 5 Orang Asal Madura.