Berita Palangkaraya

NEWS VIDEO, Penjual Obat Herbal Akar Bajakah Palangkaraya Mengku Sepi Pembeli

Tumbuhan Bajakah yang mempunyai nama latin Spatholobus Littoralis Hassk tak lagi sepopuler awal ditemukan oleh siswa SMAN 2 Palangkaraya tahun 2019.

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tumbuhan Bajakah yang mempunyai nama latin Spatholobus Littoralis Hassk tak lagi sepopuler awal ditemukan oleh siswa SMAN 2 Palangkaraya tahun 2019 lalu.

Saat itu, akar Bajakah sangt popular karena menang ajang lomba World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan dan berhasil menyabet medali emas.

Karena ajar yang banyak ditemui di dalam hutan Kalterng ini  diklaim dapat menyembuhkan penyakit ganas Kanker. 

Tidak demikian saat ini. Nama Bajakah meredup sehingga berimbas pada penjualan Bajakah yang dirasakan penjual Bajakah di Palangkaraya yang juga semakin meredup atau sepi pembeli.

Baca juga: Penjual Akar Bajakah Palangkaraya Berharap Bimbingan Pemasaran Jual Produk lokal

Baca juga: Atraksi Penyajian Teh Tarik Malaka “Modal Nikah” Palangkaraya Jadi Daya Tarik Pelanggan

Baca juga: Papa Khan Produser Musik Palangkaraya Akan Menggelar Tour di Amerika Serikat Bersama Marauda

"Tak seramai dulu penjualannya, namun ada saja orang yang mencari Bajakah khususnya untuk berobat," kata Wahyudin, Jumat (4/3/2022). 

Wahyudin mencari Bajakah di Hutan dengan menggunakan Klotok setiap seminggu sekali, pekerjaan tetap tersebut dia geluti sejak populernya Bajakah Di Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Menurutnya, selama menggeluti Bajakah banyak orang yang merasakan positif tumbuhan khas Kalteng tersebut dengan berangsur pulihnya kesehatan sejak mengonsumsi Bajakah. 

Respon masyarakat beragam, dari ada yang cepat merasakan khasiatnya ada pula yang harus bersabar merasakan khasiatnya. 

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin juga pernah merilis kandungan yang didalam Bajakah, diantaranya Flavonoid, Saponin, Fenolik, Tanin, Alkaloid, Terpenoid, Streoid. 

Jenis Bajakah sendiri beragam dari Bajakah Tampala Merah, Tampala Super, Kalalawit dan Akar Kuning. Dari sekian jenis Bajakah, Tampala Super adalah paling diminati karena reaksi untuk kesehatan cepat. 

"Rata-rata pemesan dari luar daerah, saat ini kami masih online dan membuka lapak di depan rumah, kendalanya kami belum menguasai teknologi untuk pemasaran," jelasnya. 

Wahyudin membeberkan jika penghasilan bersih satu minggu mencapai Rp 1 juta karena dirinya mengupah pekerja untuk membantu dari mencari hingga meng keringkan Bajakah. 

"Harapannya ada bimbingan dari pemerintah untuk mengembangkan produk-produk lokal Kalimantan Tengah, selain meningkatkan ekonomi juga menarik wisatawan berkunjung," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved