Jurgen Klopp, Jas dan Takhayul di Balik Kemenangan Liverpool atas Chelsea di Final Carabao Cup

TRIBUNKALTENG.COM -  Kemenangan Liverpool atas Chelsea dalam Final Carabao Cup dikaitkan-kaitkan dengan tindakan mistik atau takhayul yang dilakukan oleh Jurgen Klopp.

Disebutkan saat mendampingi skuad Liverpool melawan Chelsea dalam Final Carabao Cup di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (28/2/2022) dini hari, Jurgen Klopp sengaja tidak mengenakan jas.

Masih menurut kabar yang berembus kencang itu, Jurgen Klopp tidak mengenakan jas karena bisa mendatangkam sial dalam laga Final Carabao Cup Chelsea vs Liverpool.

Terlepas dari kabar itu, Liverpool menjadi juara setelah di Final Carabao Cup mengalahkan Chelsea melalui adu penalti.

Baca juga: Jadwal Jam Tayang Liga Champions Live SCTV Liverpool dan Chelsea, UEFA Umumkan Perubahan

Baca juga: Final Carabao Cup, Rekor 21 Gol di Adu Penalti, Liverpool Juara Berkat Kiper Chelsea, 4 Gol Dianulir

Baca juga: Uang Thomas Tuchel di Chelsea Seakan Cuma Recehan, Dibanding Pep Guardiola, Klopp dan Conte

Adu penalti dilakukan setelah di waktu normal dan babak tambahan waktu, skor tetap 0-0, meski ada 4 gol yang dianulir wasit.

Hasil akhir, Liverpool yang diasuh Klopp menang dalam laga 21 gol melawan Chelsea yang dilatih Thomas Tuchel.

Liverpool menang 11-10 dalam laga mendebarkan tersebut, dengan seluruh pemain mencetak gol kecuali kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga.

Kepa Arrizabalaga gagal menjadi eksekutor terakhir setelah bola tendanganya melambung di atas gawang Liverpool yang dijaga Caoimhin Kelleher.

Percaya Takhayul?

Biasanya. dalam final kompetisi resmi seperti Carabao, pelatih tim yang bertanding mengenakan jas sebagai pelapir kemeja atau kaus.

Namun, saat Final Carabao Cup, pelatih Liverpool Jurgen Klopp memilih tidak mengenakannya.

Rumor yang berkembang menyebutkan, dia mendapat "bisikan" agar tidak mengenakan jas saat final di Stadion Wembley karena bisa mendatangkan sial.

Benarkah Kloop tidak mengenakan jasa karena percaya takhayul atau mistis tersebut.

Apalagi pengalaman saat dua kali membawa timnya melakoni final di Stadion Wembley, selalu kalah ketika dirinya mengenakan jas.