Liga Italia
Kinerja Jose Mourinho di AS Roma Dapat Penilaian & Fakta Baru Perginya Dzeko ke Inter Milan
Kinerja Jose Mourinho di AS Roma mendapatkan sorotan. Juga ada fakta baru soal kepindahan Edin Dzeko ke Inter Milan yang dibongkar mantan petinggi
Penulis: Devita Maulina | Editor: Rahmadhani
TRIBUNKALTENG.COM - Kinerja Jose Mourinho di AS Roma mendapatkan sorotan.
Adalah mantan direktur olahraga AS Roma Walter Sabatini – saat ini bekerja di Salernitana – yang memberikan penilaian atas kinerja Jose Mourinho.
Jose Mourinho merapat ke AS Roma di awal musim ini dengan harapan tinggi.
Mantan pelatih Chelsea, Real Madrid hingga Tottenham Hotspur ini diharapkan mendongkrak prestasi AS Roma musim ini.
Namun sejauh ini AS Roma di bawah Jose Mourinho masih belum bisa stabil.
Di kompetisi Serie A, AS Roma kini terpaut enam poin di belakang Juventus, yang menempati posisi keempat di Liga Champions.
Baca juga: Nasib Jose Mourinho Jalani Hukuman di Bus AS Roma Saat Tammy Abraham Kalahkan Spezia di Liga Italia
Di Coppa Italia, AS Roma sudah tersingkir di babak perempat final setelah kalah dari Inter Milan.
Sementara di kompetisi Conference League, kasta ketiga liga antar klub Eropa, AS Roma berhasil menembus 16 besar dan akan melawan Vitesse Arnheim.
Dibanding prestasi, sejumlah drama justru kerap muncul dari Jose Mourinho bersama AS Roma.
Beberapa kali ia terlibat insiden dengan perangkat pertandingan di Serie A.
Terbaru, Jose Mourinho harus menerima hukuman tak boleh mendampingi AS Roma di dua pertandingan, melawan Spezia dan Atalanta.
Hal ini merupakan imbas dari tingkah Mourinho pada laga melawan Verona.
Pada laga melawan Verona Minggu (20/2/2022) Jose Mourinho ldikeluarkan dari lapangan setelah bersitegang dengan wasit.
Jose Mourinho meneriaki wasit Luca Pairetto dan menunjukkan tanda melakukan panggilan telepon yang memberinya kartu merah.
Media Italia melaporkan bahwa Jose Mourinho tidak senang dengan perpanjangan waktu yang diberikan saat Roma bangkit dari defisit dua gol untuk bermain imbang 2-2.
Kembali soal sorotan kinerja Jose Mourinho, Walter Sabatini menyampaikan hal tersebut dalam wawancara panjang dengan Corriere dello Sport tentang masa lalunya dengan Giallorossi.
Awalnya ia menceritakan tentang hubungannya dengan mantan presiden AS Roma, James Palotta.
“Saya sering bertengkar dengan Pallotta tetapi kami berbicara satu sama lain. Kami tetap berhubungan. Dengan dia saya bisa membangun tim yang memainkan sepakbola yang sangat hebat,” kata Sabatini ketika ditanya seperti apa hubungannya dengan Pallotta dikutip Tribun Kalteng dari Roma Press.
“Memecat pelatih selalu menyakitkan, tetapi memecat Garcia pada 2016 adalah yang terburuk. Itu tak terelakkan dan hal yang benar untuk dilakukan, dia telah kehilangan ruang ganti, dan tim tidak bisa mengumpulkan antusiasme lagi.”
“Saya selalu berpikir bahwa jika saya merekrut Spalletti lebih awal di musim itu, kami bisa mendapatkan scudetto.”
Ia juga berbicara tentang kepindahan Edin Dzeko ke Inter Milan.
Soal itu, Sabatini menggelengkan kepalanya sebelum menjawab menjawab.
"Mengerikan. Saya hanya berpikir yang terbaik dari dia. Saya selalu mendoakan yang terbaik untuknya. Para penggemar tampaknya tidak mengerti bahwa klub ingin menyingkirkannya selama dua atau tiga tahun.”
“Waktu saya di Roma berakhir setelah Pallotta menunjuk Baldini sebagai konsultan pribadinya. Anda pikir seorang direktur olahraga dapat mentolerir keputusan seperti itu?”
Tentang apakah dia akan cocok dengan Mourinho andai masih di AS Roma, Sabatini memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
“Apakah Anda bercanda? Mourinho adalah aktor hebat, sedangkan saya ingin bermain sepakbola sungguhan. Tentu saja, dia akan mengatakan dia memenangkan dua puluh lima trofi atau apa pun, dan dia benar. Tapi itu jawaban saya.”
Baca juga: Allegri Pusing Harapan Cuma Vlahovic, 9 Pemain Juventus Absen Lawan Fiorentina di Coppa Italia
“Dia hanya cocok dengan jenis tim tertentu, jenis proyek dan tujuan tertentu. Saya melihat melampaui hasil Roma baru-baru ini dan saya melihat para pemain yang telah didorong ke pinggiran, terdevaluasi. Saya pikir itu semua sangat dipertanyakan.”
AS Roma juga dinilai bisa berprestasi bersama Jose Mourinho dengan dukungan skuat yang mumpuni.
“Roma adalah tempat yang sulit. Ini adalah pekerjaan yang sedang berjalan dan Mourinho akan menganalisis seluruh situasi setelah musim ini. Dia akan mencoba untuk melakukan yang lebih baik tetapi itu tentu tidak terjadi dengan pemain sekaliber Oliveira," ujarnya. (Tribunkalteng.com/Nita)
