Liga Inggris

Keinginan Ke Inter Milan Bareng Simone Inzaghi, Lukaku Rela Potong Gaji Demi Tak di Chelsea

Romelu Lukaku dsebutkan oleh media Italia tidak merasa bahagia di Chelsea. Dia ingin kembali ke Inter Milan, gabung Simone Inzaghi walau potong gaji.

Editor: Nia Kurniawan
Instagram @chelseafc
Romelu Lukaku di The Blues,Chelsea .Romelu Lukaku dsebutkan oleh media Italia tidak merasa bahagia di Chelsea. Dia ingin kembali ke Inter Milan, gabung Simone Inzaghi walau potong gaji. 

TRIBUNKALTENG.COM - Rela potong gaji demi tak di Chelsea bersama Thomas Tuchel. Isu Romelu Lukaku dsebutkan oleh media Italia, tak bahagia ingin kembali ke Inter Milan bersama Simone Inzaghi.

Ya, Romelu Lukaku pernah diwawancara media Italia, dia membahas waktunya di Inter Milan.

Diketahui, Chelsea telah menghabiskan $134 juta (£97,5 juta) untuk membawanya kembali ke London, sepuluh tahun setelah dia pergi di 2011.

Bahkan Manajer Lukaku, Thomas Tuchel tidak senang, terutama karena wawancara itu ditayangkan sesaat sebelum Chelsea menghadapi Liverpool dalam bentrokan yang sulit.

Baca juga: Uang Thomas Tuchel di Chelsea Seakan Cuma Recehan, Dibanding Pep Guardiola, Klopp dan Conte

Baca juga: Sinyal Jose Mourinho Incar Bek Baru AS Roma, Bukti si The Special One Tak Sempurna di Liga Italia

Ya, pada Sky Italia, Lukaku tidak hanya menggambarkan Chelsea sebagai klub pilihan keempat, tetapi juga mengungkapkan bahwa ia telah menasihati mantan rekan setimnya Lautaro Martinez.

Dengannya ia menikmati kemitraan yang bermanfaat selama waktunya di Inter Milan.

Dan meskipun telah meminta maaf kepada para pendukung Nerazzurri, banyak yang masih tidak mau memaafkan dan melupakan.

Beberapa yang lebih blak-blakan memasang spanduk untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang striker Belgia.

Lukaku akhirnya mengeluarkan permintaan maaf atas komentarnya, tetapi sepertinya kisah ini tidak benar-benar berakhir.

Sebagai permulaan, Thomas Tuchel belakangan ini memainkan Kai Havertz sebagai nomor sembilan palsu dan dengan demikian meninggalkan Lukaku di bangku cadangan.

Baca juga: Kondisi Ciro Immobile Meragukan, Imbasnya Sarri Putar Otak Jelang Lazio vs Porto di Liga Europa

Ini terlihat sepenuhnya baru-baru ini saat Chelsea menghadapi Lille di Stamford Bridge, dan Havertz jelas menikmati peran barunya saat pemain internasional Jerman itu membuka skor saat The Blues akhirnya memenangkan pertandingan 2-0.

Nah, sekarang laporan Italia, yaitu La Gazzetta dello Sport, mengklaim bahwa Lukaku sangat tertarik untuk kembali ke Inter.

Sehingga seperti dilaporkan oleh livesoccertv, Lukaku bahkan bersedia menerima pemotongan gaji jika kembali ke Inter Milan.

Meskipun Nerazzurri tidak benar-benar membuat keributan tentang kemungkinan kembali, tetapi laporan yang sama juga mengklaim bahwa Lukaku telah secara agresif membangun jaringan dengan beberapa direktur Inter untuk mewujudkannya.

Dengan banyak waktu untuk pergi antara sekarang dan bursa transfer musim panas, akan menarik untuk melihat bagaimana cerita ini berkembang selama beberapa bulan ke depan.

Seperti yang dikutip Tribunkalteng.com dari Tribunnews.com dengan judul Media Italia Sebut Lukaku Tidak Bahagia di Chelsea, Ingin Kembali ke Inter Milan, Rela Potong Gaji.

Kasih Romelu Lukaku Waktu

Mantan pemain Chelsea, Florent Malouda, percaya jika Romelu Lukaku diberi waktu, maka sang striker akan mengikuti jejak Didier Drogba.

Romelu Lukaku dihadapkan pada ekspektasi yang tinggi ketika Chelsea rela mendatangkannya dari Inter Milan dengan biaya fantastis, yakni 115 juta euro (sekitar Rp 1,86 triliun).

Ketika dipulangkan Chelsea pada musim panas 2021, Romelu Lukaku memang baru menjalani musim gemilang bersama Inter Milan.

Romelu Lukaku menjadi pemain kunci dalam keberhasilan Inter Milan meraih gelar Liga Italia 2020-2021.

Selama dua tahun memperkuat Inter Milan, Romelu Lukaku juga sukses menunjukkan penampilan impresif.

Striker asal Belgia ini mencatatkan 64 gol dan 17 assist dalam 95 penampilan untuk Inter sebelum mengamankan transfer ke Chelsea.

Namun, Lukaku kesulitan untuk menunjukkan performa serupa di Stamford Bridge.

Sejauh ini, bomber berusia 28 tahun tersebut baru mencetak 10 gol dan 2 assist dari 28 penampilan untuk The Blues di semua kompetisi.

Lukaku pun menjadi sorotan baru-baru ini bukan karena performanya yang memukau, melainkan karena catatan buruknya.

Saat Chelsea menang 1-0 atas Crystal Palace dalam laga pekan ke-26 Liga Inggris 2021-2022 pada 19 Februari lalu, Lukaku menorehkan statistik terburuk dalam sejarah Premier League sejak musim 2003-2004.

Ia hanya melakukan tujuh sentuhan dengan bola meski bermain penuh selama dua babak.

Meski demikian, Lukaku mendapatkan pembelaan dari mantan pemain sayap Chelsea, Florent Malouda.

Florent Malouda meminta Chelsea dan para penggemar untuk memberi Lukaku waktu agar sang striker bisa menunjukkan penampilan terbaiknya.

Pria yang berkarier di Stamford Bridge pada 2007 hingga 2013 ini percaya jika Chelsea dan para penggemar bersabar, Lukaku akan mengikuti jejak legenda klub, Didier Drogba.

Bahkan, Malouda meyakini Lukaku merupakan pemain yang lebih berbakat daripada Drogba.

"Salah satu kualitas utama yang dimiliki Drogba adalah ketahanannya dan saya pikir Lukaku juga memiliki kualitas ini," kata Malouda, dikutip BolaSport.com dari Football London.

"Dalam hal potensinya, saya pikir Lukaku bahkan lebih berbakat daripada Drogba."

"Pada usia 18 tahun, Lukaku sudah mencetak 50 gol dan sekarang dia adalah top scorer tim nasional Belgia (dengan 68 gol)."

"Lukaku adalah tipe pemain yang kami inginkan setelah Drogba. Dia adalah pemain yang sempurna untuk mengikutinya, mengikuti Diego Costa."

"Chelsea membutuhkannya. Chelsea tidak memiliki pemain seperti dia di tim sejak Costa," ujarnya lagi.

Malouda juga mendukung Lukaku untuk menemukan kembali penampilan terbaiknya di tahap akhir musim, seperti yang sering dilakukan Drogba.

"Saya berharap Lukaku tampil bagus selama sisa musim ini, seperti yang selalu dilakukan Drogba," ucap Malouda.

"Klub memenangkan Piala Dunia Klub minggu lalu. Siapa yang mencetak gol di final? Lukaku. Berapa banyak peluang yang dia miliki? Tidak banyak."

"Dia mencetak gol di final, itulah sebabnya Chelsea merekrut pemain seperti dia dengan jumlah uang yang luar biasa, dan dia membayarnya kembali."

"Drogba juga sama. Ketika kami memenangkan Liga Champions, orang harus melihat angka, dia tidak bermain di banyak pertandingan."

"Bagi Drogba itu adalah musim yang sangat sulit, tetapi setiap dibutuhkan, dia muncul."

"Saya pikir setiap striker juga harus merasakan kepercayaan dari para penggemar dan staf. Dia ingin merasakan cinta para penggemar, bahwa mereka ingin dia sukses."

"Striker bisa sangat sensitif, tetapi itu karena mereka memiliki peran paling penting dalam tim: mencetak gol," tutur pria yang pernah bermain dengan Drogba dalam 189 pertandingan di semua kompetisi untuk Chelsea.

Baca juga: Kondisi Terkini Roman Abramovich si Bos Chelsea di Inggris, Imbas Konflik Rusia dan Ukraina

( Tribunkalteng.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved