Liga 1 2022

Hukuman Aaron Evans Ditambah, Jadwal PSS vs Persikabo Berubah, Intip Kata I Putu Gede

Jadwal Liga 1 antara PSS vs Persikabo 1973 adalah pada Kamis (24/2/2022) jam 15.15 WIB yang tayang lewat channel TV & Live Streaming O Channel

Penulis: Devita Maulina | Editor: Rahmadhani
Tribunnews/Muhammad Nursina
Ekspresi pemain PSS Sleman, Aaron Evans (kedua kanan) dengan rekannya setelah cetak gol kedua saat melawan PSIS Semarang. 

TRIBUNKALTENG.COM - Pemain PSS Sleman, Aaron Evans mendapatkan hukuman tambahan Disiplin (Komdis) PSSI.

Dalam rilis terbarunya, Komdis PSSI memutuskan Aaron Evans mendapatkan tambahan hukuman sebanyak empat pertandingan.

Tak cuma itu Evans juga dikenakan denda Rp 50 juta.

Evans dikenai hukuman terkait laga PSS Sleman melawan Barito Putera pada 6 Februari 2022.

Tentang jenis pelanggaran yang dilakukan Aaron Evans, PSSI menulis : Tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan. Mengucapkan kata kasar menghina kepada perangkat pertandingan dan mendapatkan kartu merah langsung.

Baca juga: Kunci Jose Mourinho Bangkit, Zaniolo & El Shaarawy Comeback di Spezia vs AS Roma Liga Italia

Baca juga: Sebastien Haller Cetak Gol di Debutnya, Terkenang Jelang Benfica vs Ajax di Liga Champions

Ini berarti, bek bernomor punggung 2 tersebut akan melewatkan sisa pertandingan PSS Sleman di sisa seri 4 BRI Liga 1 termasuk melawan Bali United pekan ini, kemudian Borneo FC, Persikabo dan PSM Makassar.

Selain Aaron Evans, dua pemain lain juga mendapatkan hukuman yakni Ryuji Utomo (Persija Jakarta) dan Hasim Kipuw (PSM Makassar).

Satu orang kitman Persita Tangerang juga mendapat hukuman.

Dilansir dari laman resmi PSSI, berikut hasil Sidang Komdis pada 11 dan 17 Februari 2022
Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI, 11 Februari 2022

1. Udin, Ofisial (Kitman) Persita Tangerang

Kompetisi: Liga 1
Pertandingan: Persita Tangerang vs Borneo FC
Tanggal kejadian: 2 Februari 2022
Jenis pelanggaran: Perilaku yang menghina dan penerapan Fair Play. Mengucapkan kata-kata tidak sopan kepada perangkat pertandingan dan melemparkan botol kemasan ke arah bangku wasit
Hukuman: Denda Rp 25.000.000

2. Aaron Michael Evans, pemain PSS Sleman

Kompetisi: BRI Liga 1
Pertandingan: Barito Putera vs PSS Sleman
Tanggal kejadian: 6 Februari 2022
Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan. Mengucapkan kata kasar menghina kepada perangkat pertandingan dan mendapatkan kartu merah langsung
Hukuman: Tambahan larangan bermain 4 pertandingan dan denda Rp 50.000.000

3. Hasim Kipuw, pemain PSM Makassar

Kompetisi: BRI Liga 1
Pertandingan: Bali United FC vs PSM Makassar
Tanggal kejadian: 7 Februari 2022
Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk dalam pertandingan dan kompetisi. Menendang pemain lawan.
Hukuman: Larangan bermain 2 pertandingan dan denda Rp 10.000.000
Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI, 17 Februari 2022

4. Sdr. Ryuji Utomo Prabowo, pemain Persija Jakarta

Kompetisi: BRI Liga 1
Pertandingan: Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta
Tanggal kejadian: 15 Februari 2022
Jenis pelanggaran: Tingkah laku buruk dalam pertandingan dan kompetisi. Menghalangi tim lawan mencetak gol dengan cara menekel pemain lawan dan mendapatkan kartu merah langsung.
Hukuman: Larangan tambahan bermain 1 pertandingan dan denda Rp 10.000.000

* Ajukan Banding

Sebelumnya, PSS Sleman sudah melakukan banding terkait hukuman kepada salah satu pemainnya Aaron Evans setelah mereka menerima surat Komite Displin (Nomor Surat 056/L1 /SK/KD-PSSl/II/2022) PSSI mengenai hukuam atas kartu merah yang diterima Aaron pada Sabtu (12/02/2022) sore.

Dalam surat tersebut, Aaron diberi tambahan hukuman 4 pertandingan sejak surat tersebut dikirimkan.

“Kami menyayangkan hukuman yang diterima Aaron. Empat pertandingan tentu hukuman yang berat untuknya dan untuk kami di tengah kondisi seperti ini. Banding akan langsung kami ajukan pagi ini,” ujar manajer PSS, Bambang Mariano seusai latihan di Lapangan Trisakti, Badung, Bali, Minggu (13/02/2022) pagi dikutip dari laman resmi PSS.

Abe, sapaan akrabnya, juga mempertanyakan mengenai isi surat tersebut. Di dalam surat menyebutkan bahwa komite disiplin memiliki cukup bukti yang menguatkan untuk Aaron dihukum lebih lama. Bukti inilah yang sampai saai ini dipertanyakan pihak manajemen PSS.

“Kami juga mempertanyakan bukti yang kuat menurut mereka itu apa. Karena dari rekaman yang kami punya dan yang ada di Vidio pun tidak terdengar sama sekali bahwa Aaron mengucapkan kata-kata tersebut,” urainya.

Sebaliknya, bukti untuk melakukan banding mengenai hukuman Aaron sudah dikumpulkan oleh manajemen Super Elang Jawa. Abe berharap semoga banding yang dilakukan oleh PSS Sleman bisa membuat Aaron segera membela PSS.

“Kami cukup mempertanyakan keputusan ini karena sebenarnya jarak wasit utama lebih dekat ke Aaron dibandingkan asisten wasit 1. Seharusnya jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut, yang mendengar lebih dulu adalah wasit utama, bukan asisten wasit 1,” jelasnya.

“Pemain PS Barito Putera juga seharusnya memberitahukan wasit jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut karena itu menguntungkan buat mereka. Namun seperti yang kita lihat, mereka tidak melakukannya. Semoga dengan diajukannya banding ini bisa membuat Aaron segera bermain untuk PSS kembali,” tutupnya.

Senada dengan Abe, direktur utama PT PSS, Andy Wardhana, sangat menyayangkan keputusan yang dibuat oleh Komdis PSSI. Menurutnya, hukuman ini sangat berat, tidak wajar, dan berlebihan untuk Aaron maupun tim.

"Kami sangat terkejut dan menyayangkan keputusan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Apalagi hukuman yang diberikan sangat berat, tidak wajar dan berlebihan.

Kalau kita lihat prosesnya pada saat di lapangan, saya yakin Aaron tidak mengucapkan kata-kata kasar itu dan sikap Aaron pun sangat kooperatif dan tidak ada protes atau emosi yang berlebihan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan manajemen tim akan segera mengajukan banding dan meminta untuk siapapun yang memiliki rekaman bahwa Aaron mengucapkan kata-kata tersebut bisa diberikan kepada dirinya untuk memahami keputusan asisten wasit 1 saat itu.

“Untuk itu kami sangat keberatan dan kita akan segera ajukan banding. Apabila ada pihak lain ataupun teman-teman suporter ada yang memiliki bukti rekaman bahwa Aaron memang benar mengucapkan kata kasar itu, mohon bisa diberikan kepada kami untuk kami dapat memahami keputusan tersebut. Atau kita lihat saja bukti apa yang dimiliki pihak wasit sebagaimana tertulis dalam surat keputusan tersebut."

Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede dalam konferensi pers jelang lawan Barito Putera di pekan 23 Liga 1 2021/2022 Sabtu (5/2/2022).
Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede dalam konferensi pers jelang lawan Barito Putera di pekan 23 Liga 1 2021/2022 Sabtu (5/2/2022). (Instagram PSS Sleman)

* Jadwal Lawan Persikabo Berubah

PSS akan melawan Persikabo pada pekan 27 ini. Jadwal Liga 1 antara PSS vs Persikabo 1973 adalah pada Kamis (24/2/2022) jam 15.15 WIB yang tayang lewat channel TV & Live Streaming O Channel.

Rencana awalnya, laga kedua tim digelar pada Jumat (25/2/2022).

Namun kemudian, laga Persikabo 1973 lawan PSS Sleman maju satu hari dari rencana awal, di Gelora Ngurah Rai Denpasar.

Juru taktik PSS Sleman, I Putu Gede angkat bicara terkait adanya perubahan jadwal pertandingan tersebut.

Menurutnya, dengan jadwal yang kemudian maju satu hari dari rencana awal, praktis mengurangi waktu recovery untuk pemain.

"Tapi situasi ini sama halnya dengan yang dihadapi Persikabo. Secara waktu recovery kami berkurang, tapi calon lawan juga menghadapi situasi yang sama," ujar juru taktik asal Bali ini dikutip dari Tribun Jogja.

"Ya nantinya kami lihat situasinya, apalagi pertandingan terakhir kemarin juga digelar siang jadi perlu banyak recovery mengingat pertandingan sangat berat saat lawan Borneo. Dengan waktu recovery 3 hari, saya pikir kurang tapi ya karena lawannya menghadapi situasi yang sama, ya kami akan coba maksimalkan," tambah dia.

Mengenai kondisi pemain, I Putu Gede mengungkapkan bahwa pada laga terakhir sejumlah penggawa Super Elang Jawa, julukan PSS Sleman, mengalami kram.

"Ada juga beberapa pemain yang merasakan cedera, sehingga butuh recovery. Dengan sisa waktu yang ada, hanya 3 hari, saya kira waktu yang sangat singkat untuk pemulihan. Nanti akan ditangani oleh fisioterapis, dan akan kami lihat di sesi latihan baru kita tahu siapa pemain yang siap untuk tampil di pertandingan hari Kamis," ujar I Putu Gede.

Menghadapi Persikabo 1973 yang pada laga terakhirnya dibantai 4-0 oleh Bhayangkara FC, I Putu Gede menyoroti sejumlah catatan evaluasi dari timnya yang wajib diperbaiki.

Namun yang paling utama ialah mengembalikan kondisi fisik para pemain ke kondisi 100 persen.

Sebab menurunnya kondisi fisik pemain pada laga terakhir belum optimal, akan tetapi menurutnya itu hal yang wajar sebab sejumlah pemain baru saja pulih usai terpapar Covid-19.

"Jadi saya harap (kondisi fisik) pemain bisa lebih kuat lagi lawan Persikabo," ujar I Putu Gede.

Selain itu, yang ia soroti ialah hilangnya ciri khas dari permainan Super Elang Jawa, yakni mendominasi ball possesion.

"Kemudian untuk scoring juga (jadi catatan), karena kemarin ada beberapa peluang yang bisa menjadi gol tapi tidak dimanfaatkan. Tapi secara keseluruhan fisik yang mempengaruhi, di samping kondisi mental pemain sebab di laga sebelumnya kami (PSS) banyak kehilangan poin," pungkasnya.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved