Tili, Penyelamat Buaya Berkalung Ban Pulang Kampung, Kesehatan Sang Ibu Langsung Membaik
Beberapa waktu lalu, Tili Viral di Medsos karena mampu menangkap lalu memotong ban yang selama bertahun-tahun mengalungi leher buaya di Palu
TRIBUNKALTENG.COM, SRAGEN - Sosok laki-laki bernama Tili (35), sang penyelamat buaya berkalung ban kini kembali viral karena akan pulang kampung.
Beberapa waktu lalu, Tili Viral di Medsos karena mampu menangkap lalu memotong ban yang selama bertahun-tahun mengalungi leher buaya di Palu, Sulawesi Tengah.
Kabarnya, Senin (21/2/2022) ini, Tili yang sudah lama merantau, akan pulang ke kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah.
Mendengar kabar akan pulangnya anak bungsunya itu, Ibunda Tili, Waginem dikabarkan kini kondisinya mulai membaik setelah sekian lama sakit.
Baca juga: Siapa Tili? Sosok Penangkap Buaya Berkalung Ban yang Viral, Dinilai Lebih Hebat dari Panji Petualang
Baca juga: Ini Video Detik-detik Warga Kaltara Diterkam Buaya Saat Cuci Kaki, Temannya Asyik Bikin Konten
Baca juga: Penampakan Buaya Berjemur di Sungai Mentaya, BKSDA Ingatkan Saat Ini Musim Kawin Jadi Lebih Agresif
Tili yang memiliki nama asli Paiman tersebut, sudah hampir 10 tahun tidak pulang ke rumahnya di Sragen, tepatnya di Dukuh Pondok, RT 19, Desa Kandang Sapi, Kecamatan Jenar, Sragen.
Sejak masih remaja, Tili diketahui sudah merantau ke Pulau Sulawesi, bersama dengan kakak dan beberapa tetangganya.
Waginem sendiri akhirnya baru mendengar kabar Tili, setelah Viral di Medsos atas keberaniannya melepaskan jeratan ban di tubuh buaya.
Kabar kepulangannya ke Sragen, dibenarkan oleh Kakak Kandung Tili, Tarumi.
"Iya benar, rencana hari ini mau pulang, mungkin sampai Sragen sore atau malam, berangkat dari sana (Palu) jam 10.00 WIB," ujarnya kepada TribunSolo.com (Tribun Network), Senin (21/2/2022).
Kabar kepulangan Tili pun sontak membuat bahagia ibu dan kakaknya yang ada di Sragen.
Sebelumnya, keluarga di Sragen sudah dapat menghubungi Tili secara langsung melalui sambungan telepon.
"Karena yang di Sragen semula nggak punya nomor teleponnya, Tili yang mengubungi ke sini. Perasaannya bahagia karena bisa tahu kabarnya secara langsung," ungkapnya.
Bahkan, Waginem kini kondisinya mulai membaik.
"Kemarin sempat sakit 3 hari, enggak mau makan, enggak bisa bangun, mungkin kaget, tapi ini sudah baikan, sudah mau makan," kata Tarumi.

Berani sejak kecil
Nama Tili banyak diperbincangkan setelah berhasil membebaskan buaya berkalung ban di Palu.
Buaya tersebut sudah lama terlilit ban di tubuhnya.
Banyak orang yang mencoba membebaskan buaya tersebut dari lilitan ban.
Bahkan pecinta reptil, Panji Petualang pernah memcoba namun belum berhasil melepas ban tersebut.
Dengan trik khusus, Tili berhasil melepas jeratan ban di tubuh buaya tersebut.
Ia diketahui ternyata warga asal Sragen, yang kini sudah ber-KTP Palu.
Tili sudah pindah ke Palu beberapa tahun lalu, untuk tinggal bersama sang istri.
Ternyata, Tili dulu merupakan warga Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.
"Iya benar, Tili anak dari Pak Foto dan Ibunya Waginem, alamatnya di Dukuh Pondok, RT 19, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar," kata Ratno, Bayan Desa Kandangsapi.
Lanjutnya, Tili memiliki nama asli Paiman.
Ratno sendiri mengenal sosok Tili, yang merupakan pecinta satwa liar sejak kecil.
"Nama aslinya Paiman, sejak kecil memang suka hewan liar," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Doa Sang Ibu Terkabul, Akhirnya Tili Sang Penyelamat Buaya di Palu Pulang ke Sragen Hari Ini ,