Liga Italia
Solusi Murah Jose Mourinho di AS Roma Ganti Xhaka si Bintang Arsenal, Dari Argentina ke Liga Italia
Jose Mourinho di AS Roma target juara Coppa Italia 2021. Pengganti Granit Xhaka si Bintang Arsenal disiapkan di Liga Italia.
TRIBUNKALTENG.COM - Di AS Roma Liga Italia, Jose Mourinho menerapkan opsi pemain murah walau menaruh prestasi lebih diantaranya juara Coppa Italia 2021. Pengganti Granit Xhaka si Bintang Arsenal disiapkan.
Sikap tak terburu-buru Jose Mourinho di AS Roma ini berhasil merombak tim dengan kekuatan mumpuni di Liga Italia, tak menutup kemungkinan kesuksesan bisa diraih saat laga lawan Inter Milan di Coppa Italia 2021 9 Februari 2022.
Informasi dihimpun Tribunkalteng.com, Senin (31/1/2022), Jose Mourinho terapkan opsi murah bagi AS Roma dengan mendatangkan pemain di lini tengah setelah mereka melepas Amadou Diawara. Granit Xhaka si Bintang Arsenal meleset.
Kepergiannya diklaim memberikan keuntungan bagi Jose mourinho dan AS Roma, mengingat pemain berusia 24 tahun itu telah menerima banyak permintaan.
Baca juga: Kegagalan Jose Mourinho Ajak Goncalo Guedes ke AS Roma, Diawara Pasrah Bertahan di Liga Italia
Bagi Giallorossi, Jose Mourinho kini menjelma jadi sosok pencari opsi murah untuk melengkapi skuadnya.
Dikutip Tribunkalteng.com sebagian melalui Tribun Jambi melalui Corriere dello Sport, CEO Tiago Pinto bertemu dengan agen Marcelo Simonian.
Adalah Ever Banega adalah salah satu kliennya yang ingin kembali ke Eropa. Pemain Argentina itu pindah dari Sevilla ke Shabab pada September 2020.
Situasi ini jadi solusi Jose Mourinho di AS Roma, Banega akan memberi Roma solusi jangka pendek di lini tengah sebelum mengejar opsi yang lebih muda musim panas mendatang.
Mereka sudah mengontrak Sergio Oliveira, tetapi Jose Mourinho juga menginginkan playmaker murni.
Akhirnya Giallorossi juga telah dikaitkan dengan Granit Xhaka dari Arsenal dan Rennes 'Baptiste Santamaria. Kehadiran Ever Banega jadi opsi murah pengganti Granit Xhaka si Bintang Arsenal.
Baca juga: Tabiat Egy Maulana si Bintang Timnas Indonesia & FK Senica Diungkap Umi Pipik, Efek Adiba Khanza
Baca juga: Hasil Bursa Transfer Liga Inggris, Newcastle Salip Man United Efek Kuras Uang Mohammed bin Salman
Syaratnya, AS Roma perlu mencari tim baru untuk Diawara sebelum menambah lini tengah. Tim di Liga Italia, Torino, Sampdoria, dan Cagliari termasuk di antara tim yang menunjukkan minat.
Ya, Dia sedang menuju kembali ke Ibukota Italia karena Guinea telah tersingkir dari AFCON.
Target Jose Mourinho Meleset
Target transfer Jose Mourinho untuk AS Roma meleset. Adalah Granit Xhaka, pemain Arsenal yang jadi incaran AS Roma di bursa transfer tengah musim ini gagal diwujudkan.
AS Roma memang tengah membutuhkan gelandang, mengingat Jordan Veretout tengah serius didekati Antonio Conte, pelatih Tottenham Hotspur.
Mourinho dilaporkan sempat meyakinkan Xhaka untuk pindah ke Roma.
Namun, Giallorossi dan Arsenal gagal mencapai kesepakatan mengenai banderol harga sang pemain, sehingga Xhaka tetap bertahan di London.
Sky Sport Italia mengatakan Mourinho belum menyerah dan akan melakukan satu upaya lagi untuk mengontrak Xhaka di akhir musim, mengingat Jordan Veretout bisa pergi.
Namun baru-baru ini, pakar transfer Fabrizio Romano menyebutkan jika Xhaka tak akan pergi dari Arsenal meski rumor transfer dari AS Roma sempat kencang.
"Granit Xhaka takkan meninggalkan Arsenal pada hari-hari terakhir bursa transfer meskin rumor datang dari Italia," tulis jurnalis kenamaan sekaligus pakar transfer, Fabrizio Romano, lewat akunl Twitter miliknya.
"Mourinho adalah penggemar berat dan menginginkannya pada musim panas lalu - tapi tidak ada perbincangan sejauh ini," pungkasnya.
Arsenal sendiri saat ini tengah kekurangan pemain gelandang, sehingga berat untuk melepas Xhaka ke Roma.
Ainsley Maitland-Niles sudah pergi sementara Mohamed Elneny masih memperkuat Timnas Mesir di Piala Afrika.
Profil Xhaka
Granit Xhaka lahir dari kedua orang tua asal Albania. Ia lahir ke dunia pada 27 September 1992 di Basel, Swiss dari ibu bernama Elmaze Xhaka dan ayah bernama Ragip Xhaka.
Ia lahir 18 bulan setelah sang kakak, Taulant Xhaka, lahir. Keduanya lahir di Swiss dan terjun ke dunia sepak bola. Namun saat dewasa, keduanya memutuskan berbeda pilihan di mana Xhaka membela Swiss, sedangkan Taulant membela Albania.
Pemain yang diketahui beragama Islam tersebut mengawali karir sepak bolanya di FC Basel di mana ia turut berpartisipasi dalam keberhasilan FC Basel menjuarai liga.
Kemampuan apiknya bersama FC Basel membuat Xhaka dipinang oleh Borussia Monchengladbach pada 2012. Pada usia 22 tahun yakni di tahun 2015, ia didapuk sebagai kapten tim karena jika kepemimpinannya.
Baca juga: Kegagalan Jose Mourinho Ajak Goncalo Guedes ke AS Roma, Diawara Pasrah Bertahan di Liga Italia
Tak lama berselang, Arsenal menebusnya dengan mahar 30 juta poundsterling dan ia resmi hengkang ke London pada 2016.
Perjalanannya di Arsenal terbilang naik turun, terutama di musim 2019/20. Kala itu, Xhaka yang berstatus kapten, sempat bersitegang dengan para pendukung The Gunners hingga sampai ban kapten yang ia kenakan dipindahkan ke Pierre-Emerick Aubameyang.
Meski saat ini berstatus pemain Arsenal, rumor transfer di musim panas 2021 ini mengaitkannya dengan kepindahan ke Italia di mana AS Roma yang dilatih Jose Mourinho menjadi peminatnya.
Efek Jose Mourinho di AS Roma
Nah, Giallorossi menjadi mimpi buruk bagi Jordan Veretout dan Federico Fazio, jelang Coppa Italia 2021 duel AS Roma vs Inter Milan.
AS Roma bisa menjual Jordan Veretout di musim panas 2022.
Ya, Jordan Veretout diboyong tim papan atas Liga Italia pada awalnya dengan status pinjaman hingga akhirnya dipermanenkan dari Fiorentina. Dengan demikian, ia terikat kontrak sampai Juni 2024 mendatang.
Gelandang serba bisa ini telah bermain cukup baik dalam dua musim sebelumnya di Serie A.
Bahkan, musim lalu mampu mengemas 10 gol untuk AS Roma dalam 29 pertandingan dan ia disebut bisa mendapatkan kontrak baru lagi.
Namun diberitakan oleh Corriere dello Sport, kalau perpanjangan kontrak Jordan Veretout dengan Giallorossi telah ditunda oleh pihak klub.
Friedkins dikabarkan tidak menganggap Jordan Veretout sebagai kunci untuk proyek Roma saat ini di bawah asuhan Jose Mourinho.
Sementara sang pemain sebelumnya juga dikaitkan dengan Newcastle United. Kubu The Magpies tergoda untuk memboyongnya ke St James’ Park.
Terbaru, Jodan Veretout diminati oleh Tottenham Hotspur yang sekarang dipoles oleh Antonio Conte yang mana musim lalu berhasil membawa Inter Milan juarai trofi Liga Italia.
Musim ini, Jordan Veretout telah mengemas 4 gol dan mencatatkan 8 assist dalam 29 laga di semua kompetisi.
Nasib sial pemain lainnya efek Jose Mourinho, adalah Federico Fazio yang akhirnya rela memutus kontrak dengan AS Roma setelah tak dimaksukan dalam skuat musim 2021/22.
Bek asal Argentina tersebut mengalami nasib sial di AS Roma setelah membela tim ibukota selama enam tahun.
Pelatih AS Roma, Jose Mourinho tidak memberi kesempatan kepada Federico Fazio untuk bermain di musim 2021/22.
Namanya bahkan tidak ada dalam skuat AS Roma.
Di musim lalu, Fazio juga cuma mencatatkan enam pertandingan di Liga Italia.
Karena tidak masuk dalam rencana Mourinho, Fazio akhirnya menggugat AS Roma ke pengadilan.
Mantan pemain Tottenham Hotspur itu meminta dana kompensasi sebesar 2 juta euro karena ia tak mendapatkan tempat di skuat Mourinho.
Namun kini dilansir dari Corriere dello Sport, Fazio sudah ikhlas untuk memutus kerja sama dengan AS Roma di bursa transfer musim ini.
Pemain berusia 34 tahun itu tak mau menunggu hingga kontraknya habis di Juni 2022.
Selama enam tahun di Roma, Fazio membuat 169 penampilan di semua kompetisi, mencetak 14 gol dan memberikan tiga assist.
Baca juga: Dicueki Jose Mourinho Dari Coppa Italia & Liga Italia, Nasibnya di AS Roma Dikalahkan Tammy Abraham
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Mourinho-b-j.jpg)